Perampok Berpistol dan Samurai di Tangerang Ternyata Pernah Melakukan Hal yang Sama
"Iya, pokoknya keduanya residivis. Kalau ketangkap baru saya jelaskan lengkapnya," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, BALARAJA- Duo perampok yang membobol toko emas Permata di bilangan Balaraja, Kabupaten Tangerang merupakan residivis dengan kasus yang sama.
Pengertian residivis sendiri yakni seseorang pelaku tindak kriminal yang pernah melakukan dan menjalani hukuman pada kasus yang sama.
Bahkan, kali ini keduanya menggasak toko emas Permata di Balaraja, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (15/6/2019) bawa kabur enam kilogram emas atau senilai Rp1,6 miliar menggunakan pistol dan samurai.
"Iya, pokoknya keduanya residivis. Kalau ketangkap baru saya jelaskan lengkapnya," kata Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif kepada TribunJakarta.com, Rabu (19/6/2019).
Kini, jajaran Satreskrim Polresta Tangerang, lanjut Sabilul telah mengantongi identitas para pelaku yang sempat viral di media sosial lantaran aksi mereka terekam kamera pengintai.
Polisi pun membentuk tiga tim khusus untuk melakukan pengejaran ke berbagai daerah luar Tangerang, di mana satu tim dipimpin langsung oleh Sabilul.
"Identitas para pelaku sudah kami kantongi. Saat ini, selain mendalami barang bukti dan keterangan saksi, kami juga melakukan penelusuran jejaring para pelaku. Kami sudah membentuk tiga tim khusus untuk melakukan pengejaran ke berbagai daerah," jelas Sabilul.
Menurut keterangan di lapangan, kedua perampok tersebut lantas kabur usai beraksi menggunakan Toyota Avanza putih bernopol T-1712 menuju Tol Tangerang-Merak ke arah Jakarta.
Namun, Sabilul meyakinkan bahwa nomor polisi yang digunakan pelaku merupakan nomor polisi palsu.
Ia juga belum dapat memastikan keaslian dari senjata tajam dan api yang digunakan pelaku saat beraksi.
"Kita belum tahu senjata asli atau bukan. Pelat nomor (mobil) palsu," ujar Sabilul.
Sabilul juga mengimbau kepada pemilik toko emas Permata untuk segera melengkapi kiosnya menggunakan tombol darurat yang langsung terkoneksi dengan Polsek terdekat.
• Ingin Catat Sejarah Reklamasi Dihentikan, Ogah Cabut Pergub dan Anies Tetap Terbitkan IMB Reklamasi
• Amsor Jadi Tersangka Penyerangan Sopir Bus di Tol Cipali, Keluarga: Dari Kecil Tidak Pernah Ribut
• Disebut Jadi Aktor Termahal dengan Penghasilan Miliaran di Satu Peran, Reza Rahadian Ungkap Faktanya
Melengkapi toko dengan teralis juga menjadi masukan Sabilul, lantara toko emas Permata sangat terbuka mengingat berada di pinggir jalan.
"Sebagaimana yang kita ketahui kemarin dari hasil CCTV kita juga sudah sebar. Kemarin juga sudah ada upaya dari pelayan ini yang mana langsung diketahui oleh polisi terdekat," ucap Sabilul.
Menurut Sabilul kini aktivitas jual beli di toko emas tersebut sudah berjalan normal walau masih meninggalkan trauma ringan kepada beberapa karyawannya.