Ekonomi

Bagaimana Cara mengelola Keuangan dengan Bijak? Begini Kata Tung Desem waringin

Sangat disayangkan sekolah tidak mengajarkan siswanya cerdas mengelola keuangan. Oleh karena itu simak penjelasan dari pelatih kesuksesan berikut!

Penulis: Muji Lestari | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Tangkapan Layar YouTube/KompasTV
Tung Desem Waringin menjelaskan hal apa saja yang harus diketahui untuk bisa bijak dalam mengelola keuangan. 

Laporan Wartawan Tribunjakarta.com, Muji Lestari

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tung Desem Waringin pembicara sekaligus pelatih kesuksesan, kini hadir sebagai bintang tamu di program acara Sapa Indonesia Pagi.

Pada segmen smart business talk beliau hadir, untuk membagikan kiat-kiatnya dalam mengelola keuangan.

Setiap orang tentu bisa menggunakan dan membelanjakan uang yang mereka miliki.

Namun, tidak semua orang memiliki kecerdasan dalam mengelola keuangan.

Dari tayang YouTube KompasTV (24/6/2019), telah hadir seorang pelatih kesuksesan nomor satu di Indonesia, versi majalah marketing.

Tung Desem Waringin hadir hadir di Sapa Indonesia Pagi, untuk membagikan cara mengelola keuangan dengan cerdas.

Tentunya hal ini sangat diperlukan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan millenial.

"Gimana caranya untuk tidak menghabis-habiskan uang. Tapi uangnya bisa dikelola?" tanya sang Presenter langsung.

"Kalo mau cerdas secara keuangan, dia harus tau dua hal yang sangat sederhana," ujar Tung Desem Waringin.

"Nomor satu kita harus tahu pendapat itu dari mana saja, yang kedua jenis-jenis pengeluaran itu apa saja," imbuhnya.

Tung Desem Waringin juga mengungkapkan sebenarnya sumber pendapatan itu ada tiga jenis.

Namun yang umum diketahui oleh masyarakat baru satu jenis pendapatan saja, yakni gaji yang disebut aktif income.

Gaji yang kita terima setiap bulan, ternyata baru satu dari tiga jenis sumber pendapatan.

"Ada Aktif, lalu ada pasif tentunya," ujar presenter kepada narasumbernya.

"Nah ini, pasif income. Tidur pun dapet income, tapi jarang sekali orang mengembangkan ini," ujar Tung Desem Waringin.

Ia mengungkapkan pasif income ini terbagi lagi menjadi tiga jenis.

yakni aset berupa kertas atau disebut paper aset, properti, dan bisnis yang berjalan tanpa kita perlu terlibat.

Bisnis yang berjalan tanpa kita ini contohnya franchise.

Kemudian yang ketiga adalah portfolio income, yaitu income yang timbul karena capital gain.

"Nah kalau pendapatan kita sudah tahu, cara mengelolanya kita nggak tahu, enggak gampang gitu pak," ujar presenter.

"Kalo untuk mengelola kita harus tahu, pengeluaran itu ada 4 macem," kata Tung Desem Waringin.

Ia menjelaskan empat macam pengeluaran itu adalah, produktif, konsumtif, tampak produktif padahal konsumtif, tampak konsumtif padahal produktif.

Pengeluaran produktif ialah yang menyebabkan, ketiga pendapatan yang tadi dijelaskan juga naik.

Pengeluaran yan konsumtif lebih mudah dideteksi, karena tidak memberikan pengaruh kepada pendaatan yang kita miliki.

Contohnya belanja berlebihan, membeli barang yang tidak memiliki nilai jual kembali, dan sebagainya.

Kemudian pengeluaran yang tampak produktif padahal konsumtif.

Contohnya cicilan motor, membeli motor baru dengan alasan untuk kerja padahal untuk gaya.

Kemudian yang terakhir, pengeluaran yang tampak konsumtif padahal produktif.

Yakni pengeluaran untuk belajar, sekolah, kursus, dan pengeluaran untuk menambah pengetahuan lainnya.

"Tapi sayang, di sekolah tidak pernah diajarkan kecerdasan keuangan," ujar Tung Desem Waringin.

ia menyayangkan bahwa di sekolah-sekolah, tidak mengajari peserta didiknya untuk cerdas dalam hal mengelola keuangan.

Padahal menurutnya hal itu sangat penting bagi setiap orang, untuk dapat mengelola kekayaannya dikemudian hari.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI :

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved