Banyak Orangtua Salah Kaprah, Pihak SMAN 80 Harap Ada Sosialisasi Khusus soal PPDB Online
sejumlah orangtua beranggapan bahwa jika datang lebih pagi maka akan lebih cepat terdaftar dan masuk ke sekolah yang dituju
Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Banyak orangtua siswa yang salah kaprah soal pelaksanaan PPDB Online 2019.
Mulai dari membludaknya pendaftar pada pelaksanannya hari pertama jalur zonasi umum, hingga ketidakpahaman para orangtua terhadap sistem online dan syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Anggota Panitia PPDB Online SMAN 80 Jakarta, Dini Mega Ari menyebutkan dirinya sempat kaget saat melihat banyak kerumunan orangtua yang datang sejak pagi-pagi sekali.
Padahal sistem online baru akan dimulai pukul 08.00 WIB.
"Saya datang pagi sudah banyak didepan, saya tanya satpam katanya mereka datang sejak pukul 05.30 WIB," kata Dini saat ditemui, Rabu (26/6/2019).
Bahkan diceritakan Dini, sejumlah orangtua beranggapan bahwa jika datang lebih pagi maka akan lebih cepat terdaftar dan masuk ke sekolah yang dituju.
"Saya sempat tanya ke ibu-ibunya, kan yang banyak ibu-ibu, kenapa datang pagi. Jawabannya ya itu karena menurut dia datang pagi anak cepat kedaftar pasti masuk," ucap dia.
"Padahal kan semuanya masih bergantung sama nilai si anak, dan ada seleksinya, dan kebetulan juga verifikasi berlangsung tiga hari," lanjut Dini.
Selain itu, diceritakannya juga bahwa ada beberapa orangtua siswa yang kurang paham dengan sistem online.
Seperti cara memilih sekolah hingga selesi yang dilakukan setelahnya.
"Ada orangtua yang kurang paham, dia ambil token disini, terus mau pilih SMAN 15, terus punya rencana kesana. Akhirnya saya jelaskan kalau milih sekolah bisa online, baru dia paham," kata Dini.
Bahkan, disebutkannya hingga hari terakhir pendaftaransekolah lewat zonasi umum pada hari ini, masih ada token yang belum diambil.
"Ini ada tokennya yang belum diambil, kita telfon, ibu si anak mengira bahwa kalau sidah verifikasi data kesini anaknya sudah masuk kesini, dan enggak perlu daftar lagi. Padahal kan harus daftar online juga dan memilih sekolah," lanjutnya.
Tak sampai disitu, beberapa jalur pendaftaran PPDB Online pun diungkapkan Dini banyak yang belum mengetahuinya.
• Sepekan Ditahan, Jerry Aurum Belum Tunjuk Kuasa Hukum
Seperti pendaftaran melalui jalur khusus anak sopir Jak Lingko.
"Banyak yang enggak tahu jalur anak sopir Jak Lingko, infonya kurang, mungkin sosialisasinya juga kurang, disini kita hanya ada satu yang masuk melalui jalur itu," terangnya.
Dini pun berharap kedepannya akan ada sosialiasi khusus dari pihak sekolah sebelumnya agar info soal PPDB Online bisa jelas dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Calon Peserta Didik Baru (CPDB).
"Karena mungkin ini sosialisasi kurang, jadi supaya kedepannya ada sosialisai untuk para orangtua yang anaknya hendak ke SMP maupun SMA. Misal dikumpulkam di satu kelas lalu dijelaskan jalurnya ada apa saja. Sehingg yang bisa masuk melalui jalir khusus bisa maksimal seperti Jak Lingko tadi bisa dimanfaatkan," harap Dini.
Diketahui total data yang diverifikasi di SMAN 80 pada hari pertama dan kedua pendaftaran sekolah zonasi umum sebanyak 578 pendaftar.