Tahun Ajaran Baru, Sekolah Luar Biasa Negeri 9 Jakarta Terima 95 Siswa

Diketahui SLBN 9 Jakarta berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya Nomor 21, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Penulis: Afriyani Garnis | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Afriyani Garnis
SLBN 9 Jakarta yang berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya Nomor 21, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sekolah Luar Biasa Negeri 9 Jakarta menerima 95 siswa baru ada tahun ajaran 2019/2020.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Utara, Budi Sulistiono menyebutkan keseluruhan siswa sudah mengisi kursi dari tingkat TK, SD SMP dan SMA.

"Sesuai dengan petunjuk teknis penerimaan peserta didik baru dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, SLB Negeri 9  sudah menerima peserta didik ada 95 anak," kata Budi saat ditemui, Senin (1/7/2019).

Pada penerimaan siswa SD diterangkan Budi memang syarat usinya mulai dari 7 tahun hingga 12 tahun.

Namun masih bisa diisi oleh anak usia enam tahun jika masih terdapat kuota. 

"Untuk di sekolah reguler kan bagi anak usia SD itu kan diterima muridnya usia prioritas diterima kalau kuotanya lebih masih ada maka bisa yang usia 6 tahun ," kata dia.

Diketahui SLBN 9 Jakarta berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya Nomor 21, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sebelumnya berganti nama, sekolah tersebut bernama SLB Negeri Sunter Agung.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan nomenklatur atau penamaan terhadap Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Sunter Agung, menjadi SLBN 9 Jakarta beberapa waktu lalu.

Penetapan tersebut mengacu pada Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 946 Tahun 2019 Tentang Pendirian dan Penamaan SLBN 9, SLBN 10, SLBN 11, dan SLBN 12.

Pelayanan maksimal bagi pelajar inklusi (berkebutuhan khusus) merupakan langkah dari pemerintah dalam penetapan nomenklatur tersebut.

Proses belajar mengajar  pada sekolah itu pun ditunjang oleh tenaga pengajar berijazah sarjana satu pendidikan luar biasa.

“Sekolah ini tidak hanya program belajar, tapi ke depannya kami harap dapat merekrut tenaga kontrak kerja individu (KKI) yang bertugas sebagai terapis okupasi autis dan tulang,” kata Budi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved