Viral Status Facebook Usulkan Sekolah Tak Pajang Foto Presiden, Disdik DKI dan SMPN 30 Turun Tangan
Media sosial diramaikan viral status dari akun Facebook wanita berinisial AF yang mengusulkan foto presiden tak dipajang di sekolah. Ini faktanya.
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Media sosial diramaikan viral status dari akun Facebook wanita berinisial AF.
Pasalnya, AF mengunggah status Facebook yang mengusulkan agar foto presiden dan wakil presiden tidak lagi dipajang di sekolah-sekolah.
Unggahan yang dimuat tertanggal 28 Juni 2019 itu mengusulkan sekolah memajang foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau boleh usul, di sekolah-sekolah tidak usah lagi memajang foto Presiden dan Wakil Presiden, turunin aja fotonya. Kita sebagai guru nggak mau kan mengajarkan anak-anak didik kita tunduk, mengikuti, dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan. Cukup pajang foto Goodbener kita aja, Gubernur Indonesia, Anies Baswedan," tulis pemilik akun dalam tangkapan layar yang tersebar di media sosial.
TribunJakarta.com menghimpun sejumlah informasi mengenai hal tersebut.
Akun Facebook Sudah Tidak Aktif

TribunJakarta.com mencoba menelusuri akun Facebook yang bersangkutan, namun sudah tidak aktif.
Akan tetapi, unggahan akun itu kemudian kembali diunggah warganet yang juga menyertakan foto-foto lainnya dari terduga pemilik akun.
Dalam salah satu unggahan dari akun Twitter @lhena66 pada tanggal 30 Juni 2019, terdapat foto dari terduga pemilik akun dengan latar belakang yang berkaitan dengan SMPN 30, salah satu sekolah di Jakarta Utara.
Dengan adanya foto tersebut, pemilik akun dituduh sebagai salah satu tenaga didik di sekolah tersebut.
Disdik DKI Jakarta Buka Suara
Menanggapi adanya unggahan tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaifullah buka suara.
Syaifullah mengatakan, pihaknya sudah menelusuri unggahan yang dikaitkan ke SMPN 30 itu.
Dikatakan Syaifullah, tidak ditemukan adanya tenaga didik dengan nama AF di SMPN 30.
Hal itu diketahui setelah keluarnya surat klarifikasi dari Kepala Sekolah SMPN 30, M. Yusup Corua.
"Saya sudah telusuri dan komunikasi dengan kepala sekolah, jadi di SMPN 30 itu tidak ada nama yang bersangkutan. Tidak ada guru yang bersangkutan," kata Syaifullah, Senin (1/7/2019).
Dugaan Disdik DKI Jakarta
Syaifullah kemudian menjelaskan, AF dugaan ebagai orang tua murid salah satu siswa SMPN 30.
Indikasi itu didapatkan setelah melihat foto AF yang berlatar belakang perpisahan SMPN 30.
"Jadi indikasinya adalah itu orang tua siswa yang berfoto sama anaknya pada saat perpisahan," jelas Syaifullah.
Reaksi SMPN 30 Jakarta

Pihak SMPN 30 Jakarta Utara mengklarifikasi soal adanya akun Facebook berinisial AF yang mengunggah status berisi usulan tidak memasang foto Presiden di sekolah.
Warganet menuduh pemilik akun sebagai salah satu guru di SMPN 30 lantaran salah satu fotonya yang berlatar acara sekolah itu.
Kepala Sekolah SMPN 30, M. Yusup Corua, dalam surat klarifikasinya, membantah tuduhan warganet.
Yusup mengatakan, foto yang menjadi dasar tuduhan warganet diambil saat acara kelulusan SMPN 30 dan yang bersangkutan adalah orang tua dari salah satu siswi sekolah itu.
"Hal yang sebenarnya adalah bahwa benar seseorang tersebut adalah seorang walimurid yang putrinya sudah lulus tahun ajaran 2018/2019 dan bukan sebagai guru SMP Negeri 30 Jakarta," tulis Yusup dalam surat klarifikasi, Senin (1/7/2019).
Bukan Guru SMPN 30
Yusup kemudian memastikan bahwa nama yang tertera pada akun Facebook yang belakangan sudah tidak aktif itu bukan merupakan guru maupun staff SMPN 30.
Hal itu dipastikan seusai pengecekan yang dilakukan oleh pihak sekolah.
"Setelah dilakukan pengecekan terhadap semua guru, staf, dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta, tidak ada nama yang memposting berita tersebut di media sosial sebagai guru, staf, dan karyawan di SMP Negeri 30 Jakarta," tegas Yusup.
Sebelumnya, sebuah unggahan di media sosial dari akun Facebook berinisial AF belakangan viral.
Unggahan yang dimuat tertanggal 28 Juni 2019 itu berisi usulan dari pemilik akun agar sekolah-sekolah tidak memajang foto Presiden dan Wakil Presiden RI, melainkan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalo boleh usul, di sekolah-sekolah tidak usah lagi memajang foto Presiden dan Wakil Presiden, turunin aja fotonya. Kita sebagai guru nggak mau kan mengajarkan anak-anak didik kita tunduk, mengikuti, dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan. Cukup pajang foto Goodbener kita aja, Gubernur Indonesia, Anies Baswedan," tulis pemilik akun dalam tangkapan layar yang tersebar di media sosial.
• Persib Bandung Dikalahkan Bhayangkara FC, Umuh Muchtar Tuding Mafia Wasit Masih Berjalan
• Menjaga Predikat Sekolah Favorit Setelah Pemberlakuan Penerimaan Peserta Didik Baru
• Jual 3 Kaus Olga Syahputra, Billy Kaget Ruben Onsu Beli dengan Harga Segini: Ya Allah itu Kebanyakan
• Cerita Pemulung Tanah Abang, Mengais Rezeki Kumpulkan Paku Bekas dari Sisa Kebakaran
• Usaha Apri Sembunyikan Sabu di Bawah Sol Sendal Terendus Polisi
TribunJakarta.com mencoba menelusuri akun Facebook yang bersangkutan, namun sudah tidak aktif.
Akan tetapi, unggahan akun itu kemudian kembali diunggah warganet yang juga menyertakan foto-foto lainnya dari terduga pemilik akun.
Dalam salah satu unggahan dari akun Twitter @lhena66 pada tanggal 30 Juni 2019, terdapat foto dari terduga pemilik akun dengan latar belakang yang berkaitan dengan SMPN 30, salah satu sekolah di Jakarta Utara.
Dengan adanya foto tersebut, pemilik akun dituduh sebagai salah satu tenaga didik di sekolah tersebut. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)
Satu Anggotanya Jadi Korban Penembakan di Kafe Cengkareng, Pangdam Jaya Beri Instruksi Ini |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Pegawai Kafe di Cangkareng Tak Terbendung, Jadi Korban Kebrutalan Bripka CS |
![]() |
---|
Sosok Praka Martinus Korban Tewas Ditembak Bripka CS di Kafe RM, Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil |
![]() |
---|
Sosok Wanita Rambut Panjang Menangis Lihat Bripka CS Tembaki 3 Orang di Kafe RM |
![]() |
---|
Kronologi Penembakan di Kafe Cengkareng: Bripka CS Mabuk, Terlibat Cekcok, Lalu Todongkan Pistol |
![]() |
---|