Misteri 2 Karung Celana Dalam Wanita dengan Tukang Bubur Pembunuh Anak TKI Asal Megamendung
Ada kabar, Yanto tukang bubur yang membunuh FA, mengaku memiliki 2 karung celana dalam perempuan hasil curian.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Didin mengira bau tak sedap berasal dari daging ayam yang mulai membusuk. Ia mencoba membuka pintu kontrakan Yanto tapi terkunci.
"Saya minta bantuan dengan tujuh orang untuk mendobrak pintu kamar, karena curiga bau busuk dari dalam," ucap Didin, Rabu (3/7/2019).
• Dicecar Soal Seruan Boikot Pajak, Jawaban Arief Poyuono Buat Jhonny G Plate Tertawa Terbahak-bahak
• Sebut Rekonsiliasi Bukan Demi Rakyat, Haris Azhar Bahas Soal Pelanggaran HAM Prabowo & Pidato Jokowi
Pintu kontrakan terbuka, Didin pun masuk mencari sumber bau dan terungkap cucunya sudah tak bergerak di bak mandi, tertutup pakaian.
Di atas bak ada ember dua buah dan centong kayu yang belakangan disita sebagai barang bukti kepolisian.
Kapolsek Megamendung AKP Asep Darajat mengatakan korban FA sudah meninggal saat ditemukan saksi di dalam bak mandi.
"Ditemukan di dalam bak, ditutupi kain, sarung, ditutupi ember. Dia masih pakai baju," kata Asep Darajat pada Selasa (2/7/2019) malam.
Jasad FA sempat dibawa ke RSUD Ciawi untuk diautopsi sebelum dikuburkan di pemakaman umum Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung.
Polisi menduga FA korban pembunuhan berencana dan jasadnya kemudian pelaku simpan di dalam bak mandi, ditutupi pakaian dan ember.
Tiga hari sebelum kematian
Tiga hari sebelum kematiannya, warga melihat FA masih bermain di dekat kolam tak jauh dari kediaman neneknya pada Sabtu (29/7/2019) sore.
FA tinggal bersama kakek dan neneknya, sementara sang ibu bekerja sebagai buruh migran di Taiwan, dan ayahnya teknisi sebuah vila di Cisarua.
Perekonomian orangtua korban jauh dari mapan, sehingga FA tumbuh besar dari kasih sayang kakek dan neneknya.
Sang nenek sempat mencari namun tak menemukan di hari FA menghilang. Warga pun ikut mencarinya di vila sekitar, sungai, sampai Jalan Raya Puncak tapi nihil.

Kabar hilangnya FA sempat dikabarkan sang nenek ke orangtuanya. Akhirnya karena putus asa, keluarga meminta bantuan polisi.
Di hari bocah kelas 2 sekolah dasar itu menghilang, Yanto alias H keluar kontrakan membawa tas besar, disaksikan pemilik warung depan.