Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Prediksi Harga Cabai dan Timun Terus Naik Hingga Idul Adha
Aji (32), pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati memprediksi harga bakal mencapai titik tertinggi pada bulan Agustus 2019 atau mendekati Hari Raya
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pedagang sayur-mayur di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur memprediksi lonjakan harga imbas musim kemarau yang membuat petani kesulitan pasokan air bercocok tanam terus terjadi.
Aji (32), pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati memprediksi harga bakal mencapai titik tertinggi pada bulan Agustus 2019 atau mendekati Hari Raya Idul Adha 1440 Hijriah.
"Kalau dari tahun-tahun sebelumnya setiap lebaran harga cabai pasti naik. Apalagi ini kan musim kemarau, jadi setelah Agustus lah harga baru turun," kata Aji di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (8/7/2019).
Menurutnya kenaikan harga cabai jelang lebaran karena kebanyakan masyarakat ingin menyantap hidangan enak sewaktu bercengkrama dengan keluarga.
Namun dia mengaku tak dapat memprediksi harga tertinggi cabai mengingat faktor cuaca yang mempengaruhi waktu panen.
"Kalau sekarang permintaan dari pembeli memang menurun karena harganya naik. Tapi pas lebaran pasti permintaan naik, karena cabai kan dipakai di banyak masakan," ujarnya.
Pun sekarang omzetnya menurun sekitar 5 persen karena pembeli mengurangi jumlah belanjaan, Aji mengaku masih dapet meraup untung.
Dia mensiasati hal tersebut dengan mengurangi jumlah cabai yang dibeli dari pemasok, yakni dari 1 kuintal per hari jadi 800 kilogram per hari.
"Cabai memang naiknya selalu cepat, sekarang kisaran naiknya Rp 5 sampai Rp 10 ribu. Kayak cabai rawit sebelumnya Rp 40 ribu per kilogram sekarang naik jadi Rp 50 ribu per kilogram," tuturnya.
• Persija Patut Waspada Kebangkitan Persib di SUGBK, Robert Alberts Bilang Timnya Harus Lebih Kuat
• Kedapatan Bawa Ganja Saat Razia Kendaraan di Jatinegara, Pemuda 20 Tahun Menangis Diringkus Polisi
• Polisi Panggil Kumalasari Rabu, Motif Galih Soal Ikan Asin hingga Fairuz Mengadu ke Komnas Perempuan
Bistri (50), pedagang timun di Pasar Induk Kramat Jati juga memprediksi harga bakal mencapai titik tertinggi pada bulan Agustus 2019 mendatang.
Dia menuturkan kenaikan harga timun tampak sejak pekan terakhir bulan Juni 2019, dari yang sebelumnya Rp 3 ribu per kilogram jadi Rp 6.500 per kilogram.
"Kalau yang timun super dari harga Rp 6 ribu per kilogram naik jadi Rp 8 ribu per kilogram. Kemungkinan besar harga naik lagi karena musim kemarau kan masih panjang dan mau Lebaran Haji juga," kata Bistri.