Polrestro Jakarta Timur Tunggu Hasil Puslabfor Terkait Penyebab Kebakaran di Cipinang Jaya
Penyebab kebakaran besar di Jalan Cipinang Jaya I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara hingga kini belum diketahui.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Penyebab kebakaran besar di Jalan Cipinang Jaya I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara yang mengakibatkan 147 jiwa kehilangan tempat tinggal pada Sabtu (6/7/2019) hingga kini belum diketahui.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.
"Hasil Puslabfor belum keluar, jadi penyebab pastinya masih menunggu. Belum tahu kapan keluarnya, bukan kita yang menentukan," kata Hery di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (14/7/2019).
Meski hasil belum keluar, merujuk keterangan warga RT 10/RW 07 yang jadi korban, Hery menyebut api muncul dari lantai dua satu rumah warga.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, dia menyebut api muncul akibat korsleting.
"Dugaan awal dari hubungan pendek arus listrik," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar telah meminta jajaran Polres Metro Jakarta Timur agar segera mengungkap sebab kebakaran.
Hal ini guna menghindari adanya kabar tak sedap bahwa 26 rumah yang dihuni 48 kepala keluarga sengaja dibakar karena akan segera digusur.
Sejak bulan April 2019 lalu warga yang bermukim dekat Kali Cipinang itu sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pemerintah terkait penggusuran.
Namun hingga kini belum ada kepastian apa warga bakal mendapat uang ganti rugi atas hunian mereka yang dibangun di jalur hijau.
"Kita mau bangun Rusun di belakang bukan di sini. Jangan ada dusta di antara kita, namanya musibah mana ada sih. Orang mau membangun mempersulit warga. Enggak adalah, yang ada untuk bahagia warga," tutur Anwar, Minggu (7/7/2019).
Kebakaran yang melanda pemukiman warga RT 07 pukul 04.50 WIB sendiri mengharuskan 90 personel Sudin PKP Jakarta Timur berjibaku dengan api.
Pemadaman dimulai pukul 05.10 WIB dan berakhir pukul 08.05 WIB, kerugian materil akibat musibah itu ditaksir Rp 1,8 miliar.
Pemprov DKI Gratiskan 3 Bulan Sewa Rusun Bagi Korban Kebakaran Cipinang

Harapan warga korban kebakaran di Jalan Cipinang Jaya I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan pada Sabtu (6/7/2019) agar Pemprov DKI menggratiskan sewa Rusun Jatinegara Kaum untuk sementara terpenuhi.
Lurah Cipinang Besar Selatan Farida mengatakan Pemprov DKI Jakarta bakal menggratiskan biaya sewa bagi warga yang mengajukan diri dipindah ke Rusun Jatinegara Kaum.
"Selama 3 bulan gratis, selanjutnya bayar sekitar Rp 156 ribu per bulan," kata Farida di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019).
Farida menuturkan keinginan itu sebagai bentuk bantuan Pemprov DKI bagi warga yang kehilangan tempat tinggal berikut harta bendanya saat musibah terjadi.
Sebelumnya, warga RT 10/RW 07 yang rumahnya terdampak kebakaran berharap Pemprov DKI memberi keringanan pada mereka terkait sewa Rusun.
Aminah (61), mengaku tak sanggup bila Pemprov DKI seketika menagih bayar sewa karena seluruh harta bendanya berubah jadi abu akibat kebakaran.
"Di Rusun saya tinggal sama suami, anak dan menantu. Sebenarnya dua kepala keluarga, tapi karena takut enggak kuat bayar kalau ambil dua unit ya terpaksa ambil jadi satu saja," ujar Aminah.

Dia mengambil tawaran Pemprov DKI karena tak sanggup membangun ulang rumahnya dan alasan kenyamanan.
Pasalnya wacana penggusuran sejumlah rumah warga di RT 10 untuk akses menuju Rusunawa Cipinang Besar Utara masih santer beredar.
"Kalau bangun ulang lagi terus digusur kan sama saja, jadi mendingan sekarang pindah saja sekalian. Seenggaknya tidur lebih nyaman, enggak kepikiran," tuturnya.
Warga Cipinang Tunggu Penjelasan Polisi Soal Penyebab Kebakaran

Penyebab kebakaran di Jalan Cipinang Jaya I, Kelurahan Cipinang Besar Selatan pada Sabtu (6/7/2019) yang menyebabkan 48 kepala keluarga (KK) kehilangan rumahnya belum diketahui.
Aminah (61), satu warga yang kehilangan rumahnya mengatakan hingga kini belum mengetahui pemicu api yang melahap 26 rumah warga di RT 10/RW 07.
"Belum tahu, sampai sekarang enggak ada kabar. Yang saya tahu pokoknya api pas kejadian besar saja, kayak kiamat. Alhamdulillah enggak ada warga yang luka parah," kata Aminah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019).
Meski kebakaran yang merubah rumahnya jadi abu terbilang besar, Aminah mengaku heran sejak awal kejadian tak terpasang garis polisi.
Tak dipasangnya garis polisi itu diduga jadi sebab sejumlah barang warga raib digondol pemulung yang menyatroni permukiman warga.
"Dari awal enggak ada garis polisi, enggak tahu kenapa enggak dipasang. Makannya banyak pemulung yang datang abis kejadian, mereka nyari barang yang bisa dijual," ujarnya.
Jumadi (61), warga lain yang jadi korban mengaku belum mengetahui pasti sebab kebakaran yang mengharuskan 90 personel pemadam dikerahkan.
Dia juga mengaku tak tahu sudah berapa warga yang diperiksa polisi guna memastikan sebab kebakaran.
"Pas hari kejadian ada beberapa polisi yang datang, tapi saya enggak tahu ada atau enggaknya warga yang diperiksa jadi saksi," tutur Jumadi.
• Pembangunan Berjalan, Puluhan Tiang Pancang Sudah Dipasang di Lahan Stadion BMW
• Ramalan Zodiak Besok, Senin 15 Juli 2019: Libra Akan Habiskan Malam Romantis Bersama Pasangan
• Malam Ini Jemaah Haji Surabaya Tiba di Makkah, Kenali Kondisi Lingkungan Agar Tak Kebingungan
• VIDEO Museum Nasional Jadi Spot Instagramable Favorit Bagi Pelajar
• VIDEO Tinggalkan Lokasi Pengungsian, Korban Kebakaran Manggarai Pilih Bersihkan Rumah
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar meminta warga menunggu hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Jatinegara terkait sebab kebakaran.
Dia meminta musibah itu tak dikaitkan dengan rencana penggusuran rumah warga untuk akses ke Rusun yang hendak dibangun di belakang permukiman warga.
"Saya bilang sama polisi tolong sidik penyebabnya apa, biar tahu. Supaya warga tenang. Oh penyebabnya ini, enggak apa. Enggak ditangkap kok. Yang penting tidak ada unsur kesengajaan," kata Anwar, Minggu (7/7/2019).
TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi perkembangan penyelidikan kepada Kapolsek Jatinegara Kompol Rudy, namun hingga berita ditulis upaya konfirmasi urung berhasil.