Viral Unggahan Sopir Taksi Online Angkut Mayat, Polisi Bakal Konfirmasi hingga Penjelasan Pihak RS
Dalam unggahan itu pula dijelaskan bahwa saat itu dirinya tidak menaruh curiga atas penumpang yang dijelaskannya ditutupi oleh selembar kain.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Unggahan mengenai pengemudi taksi online yang mendapat orderan untuk mengantar jenazah viral di media sosial Facebook.
Unggahan berisi curhat seorang pengemudi itu diunggah oleh akun Paichan melalui grup Facebook Sahabat Grab Jakarta.
Dalam unggahan itu pula dijelaskan bahwa saat itu dirinya tidak menaruh curiga atas penumpang yang dijelaskannya ditutupi oleh selembar kain.
Dijelaskan pula bahwa sang driver juga tak curiga jika yang dimasukkan ke dalam mobilnya adalah jenazah.
Setelahnya, dirinya sadar saat melihat wajah yang pucat dan saat itulah dirinya menyimpulkan bahwa orang tersebut sudah tidak bernyawa.
Dari foto yang diunggah lainnya, tampak pada bagian belakang mobil yang diduga jenazah ditutupi kain bermotif yang didominasi warna putih dan merah muda.
Dilansir dari Kompas.com, aparat Polsek bakan Madang, Kabupaten Bogor, telah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi kabar viral tersebut.
Nantinya penyelidikan itu juga akan merujuk ke nama pemiliki akun.
"Kami sedang koordinasi tentang nomor HP yang bisa dikonfirmasi sopir itu untuk dimintai keterangan lebih dalam, untuk diperdalam konfirmasinya apakah betul atau hoaks," kata Kapolsek Babakan Madang, Kompol Wawan Wahyudin, kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2019).

Selain itu, pihaknya juga telah melakukan penelusuran ke lokasi untuk mencari pabrik yang disebutkan oleh akun tersebut.
"Langkah-langkah kami adalah koordinasi dengan polsek lain untuk mencari alamat (pabrik) tersebut," terang dia.
Menurutnya, jika sang pengemudi menerima orderan yang mencurigakan, sebaiknya segera melapor ke kepolisian setempat.
"Seharusnya tidak seperti itu karena ada ambulans, kalau dia tahu itu mayat, kenapa dia mau dan kalau ada kecurigaan begitu lapor kepolisian bagusnya, idealnya begitu seorang driver," ujar dia.
Sementara itu, Camat Babakan Madang, Yudi Santoso mengatakan, sejauh ini tak ada nama pabrik yang dituliskan oleh akun Paichan.
"Untuk PT Prista Sentul tidak ada di kawasan industri Sentul mau pun di luarnya, tadi sudah nyari sama Babinsa, Babinmas, juga tidak ada," kata Yudi, kepada Kompas.com.
Sebelumnya, viral sebuah unggahan berisi curhatan seorang driver taksi online yang mengaku mendapat orderan untuk mengantar jenazah ke rumah sakit di Cibinong, Bogor.
Penjelasan Dirut RS Sentra Media
Hingga berita ini ditulis, unggahan tersebut telah dibagikan kembali dan mendapat beragam komentar oleh warganet.
Dilansir dari Kompas.com, dalam unggahan tersebut, sang pengemudi bercerita bahwa dirinya diminta mengantar seseorang tanpa ada penjelasan dari pemesan tersebut.

"Tahu kah paman.. hari ini saya bawa mayat ke rs. sentra medika cibinong... demi grab, uang dan pahala.
Ceritanya ada order masuk dr pt prista sentul, mobil disuruh mundur, saya pikir ini bawa bos pabrik yg takut panas, atau bawa barang, saya tanya aman satpam, bawa barang apa orang dijawablah bawa orang
Pak.... ok... saya jawab.. dan gak mungkin dong saya tanya org sakit atau orang mati, karena posisi jemput di pabrik dan siang hari.
Begitu keluar ternyata digotong sdh ditutupi kain.. sempat bingung masukinnya... dlm benak saya yg utama membantu, semoga bisa tertolong, tetapi saat kain tersingkap wajah orgnya sdh pucat mulut rapat, wah mayat ini dalam hati.
Apakah saya dpt pahala ya paman...??
Boleh tidak seandainya minta harga sewa seperti ambulan..?? Tetapi tadi saya menerima sesuai tarip 40k...
1. 4 bulan lalu bw org sekaratul maut
2. tadi siang ini.. malah mayat," begitu tulisan dari akun Paichan di grup Sahabat Grab Jakarta.
Menanggapi beredarnya unggahan tersebut, Direktur Utama (Dirut) RS Sentra Medika Cibinong, Bogor, Lanjar mengatakan, berdasarkan hasil investigasi dari petugas RSMC, dalam catatan tidak ada jenazah yang diantar oleh taksi online selama beberapa hari terakhir.
Tetapi, kata dia, antara Senin (8/7/2019) dan Jumat (12/7/2019) ada dua jenazah yang diantar dalam kondisi sekarat di perjalanan dan meninggal di rumah sakit.
"Kalau yang kemarin itu dari Citeureup ibu rumah tangga 72 tahun, kalau yang laki-laki usia 56 dari perusahaan tapi hari Senin kejadiannya, dan dibawa dari rumah oleh temannya," kata Lanjar, kepada Kompas.com, Sabtu (13/7/2019).
"Kalau diriwayatnya itu diantar temannya karena dua hari tidak masuk kerja, disusul ke kosnya dibawa ke RS ternyata sudah meninggal, gitu ceritanya yang hari Senin itu," sambung dia.
Ia menegaskan, tidak ada mayat yang diantar oleh taksi online dan unggahan di Facebook tersebut tidak sesuai.
"Yang kemarin itu memang ada dan itu diantar keluarganya langsung, jadi enggak ada itu dari PT mana, jadi enggak sesuai juga dengan yang viral itu," ujar dia.
Ia berharap agar kepolisian melakukan penyelidikan agar terungkap kejadian yang sebenarnya.
"Jadi, kami memang enggak nerima mayat dari ojek online dan bisa ditanya ojek online-nya, diinvestigasi, karena identitasnya pasti ada, apalagi sudah jadi mayat," ucap dia.
(Kontributor KOMPAS.com Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)