Ibadah Haji 2019
70 Persen Jamaah Haji Asal Jawa Barat Masuk Kategori Resiko Tinggi
Ketua Panitia Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Bekasi, Yani Dwiyuli mengatakan, 70 persen jamaah calon haji asal Jawa Barat masuk kategori risti.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Ketua Panitia Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Bekasi, Yani Dwiyuli mengatakan, 70 persen jamaah calon haji asal Jawa Barat masuk kategori resiko tinggi (risti)
"Kalau dilihat dari keseluruhan ya se-Jawa Barat, sekitar 70 persen, kalau berdasarkan masing-masing daerah mungkin beda lagi," kata Yani di Embarkasi Bekasi, Jalan Kemakmuran, Bekasi Selatan, Selasa (23/7/2019).
Yani menamnahkan, berdasarkan ketetapan Kementerian Kesehatan, kategori risti ini disematkan untuk setiap jamaah yang memiliki usia di atas 63 tahun dan jemaah yang memiliki riwayat penyakit.
"Kalau dari Kemenag yang prioritas itu risti usia 75 tahun ke atas atau risti yang memang memiliki riwayat penyakit," imbunya.
Jamaah haji kategori risti ini selama menjalani ibadah haji akan terus dipantau kondisi kesehatannya baik selama diperjalanan menuju Arab Saudi hingga kembali ke tanah air.
"Kalau risti ini juga ada yang risti perlu pendampingan misal pendampingan oeang, alat atau obat, kalau itu terpenuhi dia baru dikatakan memenuhi syarat, tapi ada juga risti yang tidak biasa kalau dia enggak pake apa-apa bisa juga," jelas dia.
Untuk jamaah haji kategori risti, dibedakan dengan tanda strip oranye yang tertera pada Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH).
Kartu ini diberikan saat jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Bekasi.
"Tahun ini kita ingin mengoptimalkan KKJH untuk menandai jemaah haji yang risti, jadi bisa lebih efisien dan efektif yaitu dengan memberikan warna pada strip nama di KKJH, untuk jemaah haji yang tidak masuk kategori risti warna kartunya putih," ungkap Yani.
Penandaan ini kata Yani jauh lebih praktis ketimbang gelang, sebab KKJH digunakan dengan cara dikalungkan kepada setiap jamaah haji, bebeda dengan tahun lalu tanda untuk jemaah haji kategori risti menggunakan gelang.
"Lebih efektif dan efisien, apalagi data jamaah haji tinggal discan pada kartunya langsung keluar semua data kesehatannya, petugas juga lebih mudah memantau dan membendakan jemaah risti dan non-risti" ucapnya.
2 Jam Sebelum Mendarat di Jeddah, Jamaah Haji Asal Indramayu Meninggal Dunia
Sopardjo (77), jamaah haji asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dikabarkan meninggal dunia saat perjalanan di pesawat menuju Jeddah Arab Saudi.
Minggu 1 September 2019, Jemaah Haji Kloter Terakhir Tinggalkan Makkah & Kembali ke Tanah Air |
![]() |
---|
Sakit Jantung, Dua Jamaah Haji Tangerang Selatan Meninggal di Tanah Suci |
![]() |
---|
Masih Dirawat karena Sakit Jantung, Jamaah Haji Asal Tangsel Tertahan Belum Bisa Pulang |
![]() |
---|
Cerita Nenek Sumarni Menangis Lihat Kakbah dan Rasakan Hujan di Tanah Suci |
![]() |
---|
Rindu Bertemu Orangtua, Rombongan Penjemput Sejak Pagi Tiba di Asrama Haji Pondok Gede |
![]() |
---|