Piala Indonesia

Kisah Haru Sandi Sute di Final Piala Indonesia, Tangis di SUGBK Hingga Anak Berjuang di Rumah Sakit

Klub kebanggaan masyarakat Ibu Kota, Persija Jakarta selangkah lagi bisa mendapatkan gelar juara Piala Indonesia.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Media Persija
Gelandang bertahan Persija Jakarta, Sandi Darma Sute saat dibayangi pemain Barito Putera Bayu Pradana di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (20/5/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Klub kebanggaan masyarakat Ibu Kota, Persija Jakarta selangkah lagi bisa mendapatkan gelar juara Piala Indonesia.

Persija Jakarta mempunyai modal besar lantaran di pertemuan pertama menghadapi PSM Makassar berhasil menang dengan skor tipis 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019) lalu.

Gul tunggal Ryuji Utomo di penghujung laga babak kedua berhasil mengantarkan skuat Ibu Kota selangkah lebih depan dalam perburuan gelar juara dengan PSM Makassar.

Kemenangan di leg pertama disambut dengan antusias oleh semua elemen di Persija Jakarta, yakni pemain, pelatih, official, manajemen, dan juga suporter.

Tak terkecuali oleh salah satu pemain kunci di lini tengah Persija Jakarta, Sandi Darma Sute.

Di laga tersebut, Sandi Sute dipercaya bermain selama 90 menit waktu pertandingan berlangsung.

Peran pentingnya di lini tengah mampu mengantarkan Persija Jakarta meraih kemenangan tipis atas PSM Makassar.

Sandi Sute tak menyangka timnya mampu tampil luar biasa dihadapan para suporter The Jakmania.

Luapan emosional Sandi Sute bersama rekan-rekan lainnya bisa pecah pada saat gol tunggal tersebut tercipta.

"Saat itu apa ya perasaan saya tidak bisa digambarkan. Sangat sangat bersyukur ya kita di menit akhir bisa mencetak gol," kata Sandi Sute saat ditemui di Mess Persija, Jakarta Timur, Kamis (25/7/2019).

Setelah pertandingan berakhir, tangisan Sandi Sute kembali pecah pada saat menyanyikan chants kebanggaan Persija Jakarta bersama para The Jakmania di SUGBK.

Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah itu mengaku terharu lantaran bisa mempersembahkan kemenangan bagi The Jakmania.

Terlebih, gol tersebut bisa dilesatkan sesaat sebelum pertandingan berakhir.

Sandi menuturkan, tidak bisa menahan tangis pada saat semua pemain dan suporter di SUGBK menyanyikan chants Persija bersama-sama.

"Pastinya sangat emosional sekali. Bukan hanya saya saja, tapi suporter, staf dan manajemen juga sama. Senang rasanya terharu dan bersyukur," terang Sandi.

Selain itu, Sandi mempunyai motivasi tambahan ingin memberikan kemenangan bagi sang anak yang tengah masuk ke rumah sakit.

Disaat bersamaan, anak Sandi Sute tengah berjuang mendapatkan pengobatan di rumah sakit.

Untuk itu, motivasi bermain Sandi Sute berlipat ingin memberikan kemenangan bagi skuat Macan Kemayoran.

"Sebelum pertandingan itu anak saya masuk rumah sakit. Anak saya berjuang di rumah sakit dan saya berjuang di lapangan. Alhamdulillah hasilnya diberikan kemenangan," tutur mantan pemain Bali United tersebut.

Persija Jakarta Waspadai Faktor Non Teknis di Luar Lapangan

Pelatih kepala Persija Jakarta, Julio Banuelos Saez meminta anak asuhnya mewaspadai faktor non teknis yang terjadi pada pertandingan final Piala Indonesia leg kedua menghadapi PSM Makassar.

Laga sarat gensi PSM Makassar menghadapi skuat Macan Kemayoran akan berlangsung di Stadion Andi Matalatta, Makassar, pada Minggu (28/7/2019) mendatang.

Kejadian tak terduga yang dialami Persija Jakarta di musim lalu saat bermain di kandang PSM Makassar menjadi perhatian tim pelatih Ibu Kota.

Adanya kejadian suporter dan maskot PSM Makassar yang menggoyang-goyangkan jaring gawang di musim lalu diharapkan tidak kembali terjadi di laga final Piala Indonesia.

Julio Banuelos meminta panitia pelaksana (panpel) pertandingan bisa bersikap profesional mengamankan jalannya pertandingan di lapangan.

"Apabila kejadian itu kembali terjadi, saya pikir itu adalah tidak ada rasa tanggung jawab dari panpel tuan rumah," ucap Julio saat ditemui di Mess Persija, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2019).

Pelatih berpaspor Spanyol itu berharap pertandingan final leg kedua final Piala Indonesia tidak dinodai dengan hal-hal diluar nalar sepak bola.

Julio menginginkan suporter PSM bisa membantu menjaga pertandingan final Piala Indonesia.

"Kami berharap situasi dan kondisi saat bermain di Makassar bisa lebih kondusif di final besok," tutur mantan asisten pelatih Luis Milla tersebut.

Persija Jakarta Tampil Pincang di Final Piala Indonesia

Persija Jakarta terancam tidak bisa menurunkan komposisi pemain terbaik saat berhadapan dengan PSM Makassar di final Piala Indonesia.

Enam pemain utama Persija, yakni Ramdani Lestaluhu, Andritany Ardhiyasa, Steven Paulle, Maman Abdurrahman, Feby Eka Putra, dan Fitra Ridwan diragukan tampil karena kondisimya masih cedera.

Akibatnya, tim pelatih Persija Jakarta harus memutar otak mencari pemain pengganti yang sepadan untuk melapisi posisi yang ditinggalkan.

Pelatih kepala Persija Jakarta, Julio Banuelos Saez mengaku kecewa timnya tidak bisa tampil dengan komposisi pemain terbaik.

"Saat ini kita masih terkendala pemain yang mengalami cedera. Kita masih belum bisa menurunkan Andritany, Ramdani, Paulle, Maman terakhir kondisi kurang, Fitra, dan Feby juga masih belum fit," ucap Julio saat ditemui di Mess Persija, Jakarta Timur, Rabu (24/7/2019).

Pelatih berpaspor Spanyol itu berharap para pemain itu bisa segera pulih dan merumput kembali bersama skuat Ibu Kota.

Julio tetap menyimpan hasrat besar membawa semua pemainnya berlaga di final Piala Indonesia.

"Ada kurang lebih 5-6 pemain yang masih dalam status cedera, namun berangsur pulih. Kita berharap ketika berangkat ke Makassar mereka bisa bergabung bersama tim," tutur mantan asisten Luis Milla tersebut.

Seperti diketahui, partai final leg kedua Piala Indonesia PSM Makassar menghadapi Persija Jakarta akan berlangsung di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Minggu (28/7/2019) mendatang.

Persija Bawa Misi Treble Winners saat Bertandang ke Kandang PSM

 Persija Jakarta akan melakoni pertandingan melawan PSM Makassar pada leg kedua final Piala Indonesia 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/7/2019).

Dalam pertandingan nanti, Persija Jakarta bertekad mengalahkan PSM Makassar demi menjadi juara Piala Indonesia 2018.

Raihan gelar juara yang diusung Persija Jakarta itu setidaknya membuat Macan Kemayoran bisa merasakan treble winners.

Ya, sebelumnya Persija Jakarta telah sukses meraih gelar juara Piala Presiden 2018 dan Liga 1 2018.

Meskipun demikian, Persija Jakarta harus waspada.

Ismed Sofyan dkk belum tenang karena Persija Jakarta hanya meraih kemenangan 1-0 ketika menjamu PSM Makassar pada leg pertama Piala Indonesia 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2019).

Walaupun begitu, pelatih Persija Jakarta, Julio Banuelos, tetap yakin anak-anak asuhnya bisa tampil baik melawan PSM Makassar.

Tekanan dari suporter diharapkan bisa diatasi oleh Pasukan Ibu Kota.

“Perasaan saya tetap respek kepada PSM Makassar karena mereka adalah tim yang kuat," kata Julio Banuelos.

"Tapi saya harus tetap optimistis dan berpikiran positif bersama performa para pemain dan jangan lupa kami punya The Jak Mania yang akan hadir di Makassar," ucap pelatih asal Spanyol tersebut.

Perjuangan Persija Jakarta untuk menjadi juara dipastikan tidak mudah.

Selain PSM Makassar tentu tak ingin dipermalukan untuk kedua kalinya, jadwal padat membuat Julio Banuelos harus putar otak.

“Tentu pemain kami kelelahan karena pertandingan bertubi-tubi dan beberapa ada yang cedera, tapi tidak ada alasan karena ini adalah final,” ucap Julio Banuelos.

Incar Hasil Imbang

Langkah penentuan juara Piala Indonesia 2018 antara Persija Jakarta dan PSM Makassar akan ditentukan pada final leg kedua, Minggu (28/7/2019).

PSM Makassar akan gantian menjamu Persija Jakarta di Stadion Andi Mattalatta, dengan kick-off mulai 15.30 WIB atau 16.30 WITA.

Persija Jakarta punya keuntungan lebih atas keunggulan 1-0 atas PSM Makassar yang mereka raih pada pertemuan pertama, Minggu (21/7/2019).

Hasil imbang sudah cukup bagi Persija untuk memastikan gelar juara dan kembali mendapat jatah Piala AFC untuk musim 2020.

"Ini memang sesuai dengan target Persija, tim sudah sepakat bahwa kami tidak boleh kebobolan dan harus memenangkan pertandingan (pada leg pertama)," kata Ferry Paulus.

"Kemudian di Makassar kami akan berjuang, minimal draw, syukur-syukur kami bisa meraih kemenangan dan merayakan juara di sana," ujarnya menambahkan.

Ferry Paulus pun berharap laga leg kedua nanti bisa berjalan lancar tanpa ada gangguan dari pihak eksternal seperti yang pernah terjadi pada laga Persija di kandang PSM musim lalu.

Itu terjadi pada pekan ke-31 Liga 1 2018 saat Persija bermain di Stadion Andi Mattalatta yang berkesudahan imbang 2-2.

"Itu musim lalu, mungkin semua tahu musim lalu banyak intrik-intrik. Tapi saya memiliki keyakinan musim ini bisa lebih aman, hanya memang mungkin tekanan dari suporter yang membuat pertandingan berat," tutur FP, sapaan akrabnya.

"Tapi kalau dibilang politik, intrik kami punya keyakinan, percaya bisa meraih kemenangan, dan merayakan juara di sana," ucapnya yakin.

Motivasi Riko Simanjuntak

Penyerang sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak saat ditemui setelah mengikuti latihan di Lapangan PS AU TNI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/7/2019).
Penyerang sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak saat ditemui setelah mengikuti latihan di Lapangan PS AU TNI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (1/7/2019). (TribunJakarta/Wahyu Septiana)

Winger Persija Jakarta, Riko Simanjuntak bersyukur timnya punya modal kemenangan 1-0 sebelum balik dijamu PSM Makassar pada final leg kedua Piala Indonesia 2018.

Persija Jakarta akan dijamu PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Minggu (28/7/2019), pukul 15.30 WIB.

Persija punya keuntungan atas keunggulan agregat 1-0 atas PSM yang mereka raih pada leg pertama.

Hasil imbang pun cukup buat Persija untuk memastikan gelar juara dibawa pulang ke Jakarta.

Hanya saja, PSM tentunya tak akan membiarkan Macan Kemayoran meraih hasil yang diinginkan.

"Terpenting kami punya modal terlebih dahulu untuk melawan PSM di Makassar," kata Riko Simanjuntak kepada wartawan.

Namun, Riko juga menyadari tugas berat yang akan dipikul timnya saat bertandang ke markas PSM Makassar.

Terlebih Juku Eja sudah lama tak pernah kalah saat menggelar laga kandang di Stadion Andi Mattalatta.

Terakhir kali Marc Klok Cs kalah di kandangnya sendiri terjadi pada pekan ketiga Liga 1 2018 yang dimenangi Persela Lamongan dengan skor 3-2 atas tuan rumah PSM.

"Kami tahu di sana akan sulit meraih kemenangan. Tetapi kami akan kerja keras dan memiliki motivasi berlipat," ujar Riko menegaskan.

Upayakan The Jakmania Dapat Tiket Lebih

Kandang PSM Makassar, Stadion Andi Mattalatta dipastikan tak akan bisa menampung banyak antusiasme suporter pada leg kedua final Piala Indonesia 2018, termasuk Jakmania, fan Persija.

PSM Makassar akan menjamu Persija Jakarta pada final kedua Piala Indonesia, Minggu (28/7/2019), mulai pukul 15.30 WIB.

Animo penonton menyaksikan laga tentu akan besar mengingat ini adalah laga penentuan siapa yang akan menjadi jawara turnamen ini.

Masalahnya, Stadion Andi Mattalatta hanya berkapasitas maksimal 15 ribu penonton.

Hal ini akan berpengaruh terhadap jatah tiket suporter Persija yang berencana untuk menghadiri laga.

The Jakmania Ingin Ciro Alves Gabung Persija Jakarta, Petinggi Klub Bereaksi

Pluim dan Klok Terancam Absen di Final Piala Indonesia, Persija Enggan Remehkan Kekuatan PSM

Novri Setiawan Diberi Peringatan Tegas, Ferry Paulus Harap Pemain Tak Rugikan Persija Jakarta

Beredar Desain Seragam Persija Diduga Untuk PNS DKI, Ini Penjelasan Pemprov

"Kami akan berupaya nanti karena memang kapasitas di sana kan tidak terlalu besar," kata CEO Persija, Ferry Paulus kepada wartawan.

Jika mengacu pada regulasi Liga 1 2019, tuan rumah wajib mengalokasikan lima persen tiket untuk suporter tamu.

Hal itu pun berlaku saat Persija memberikan 3.000 tiket untuk suporter PSM dari total 69 ribu lembar tiket yang dilepas panitia pelaksana (panpel) tuan rumah pada final leg pertama.

"Kalau tidak salah, maksimal menampung 15 ribu. Kalau 5 persen, paling cuma dapat 700-an tiket," ujar Ferry menjelaskan.

"Kami akan berusaha agar suporter Persija mendapatkan jatah tiket yang lebih banyak," tutur pria yang pernah menjadi Presiden Persija itu. (BolaSport.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved