Polisi Tembak Polisi
Kakorpolairud Kaget Anak Buahnya Bunuh Bripka Rahmat Effendy: Pelaku Tak Pernah Bermasalah
Brigadir RT (32) ditahan di Mapolda Metro Jaya karena membunuh Bripka Rahmat Effendy (41) di ruang SPKT Polsek Cimanggis.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Zulkarnain Adinegara menyesalkan perbuatan yang dilakukan anak buahnya karena melakukan tindakan sadis tersebut.
"Itu kejiwaannya, bagaimana artinya. Anggota kepolisian kan SOP-nya kalau punya senjata harus psikotes. Setiap dua tahun dilakukan psikotes kembali, tidak sekali tes saja," kata Zulkarnain di Tapos, Depok, Jumat (26/7/2019).
Dia menuturkan pemeriksaan psikologis sengaja dilakukan berkala karena kondisi kejiwaan seseorang dapat berubah seiring masalah yang dihadapi.
Bila hasil tes psikologi berkala menyatakan terdapat gangguan, Mabes Polri dapat mencabut hak kepemilikan senpi dinas seorang anggota.
"Bisa saja perkembangan kebiasaan seseorang dan hubungan sosialnya berpengaruh pada kejiwaan seseorang," ujarnya.
Terlepas tindak pidana menghilangkan nyawa, Zulkarnain menyebut tindakan Rangga yang tercatat sebagai anggota Polariud Baharkam Polri itu sudah salah.
Pasalnya Rangga menenteng senpi jenis HS-9 yang merupakan senpi dinas pemberian Mabes Polri bagi anggota Polariud.
"Makanya saya bilang dari psikotes melihat kejadian ini semestinya enggak memenuhi syarat. Mungkin tes dalam kurun dua tahun, kan perpanjangannya dilakukan," tuturnya.
Sebelumnya, Brigadir RT meminta proses hukum seorang remaja berinisial RZ yang terlibat tawuran dengan barang bukti celurit tak dilanjutkan.
Sebagai seorang anggota Polri dan ketua Pokdar Kamtibmas lingkungan rumahnya dia menolak mencabut laporan karena terdapat barang bukti celurit.
Tak terima dengan penolakan Rahmat, Brigadir RT kemudian mencabut senpi jenis HS-9 miliknya lalu menembak Rahmat hingga tewas.
Bripka Rahmad Effendy Ditembak Brigadir RT dengan Senjata Api Dinas Polairud HS-9
Senjata api (Senpi) jenis HS-9 yang digunakan Brigadir RT (32) untuk menembak Bripka Rahmat Effendy (41) di ruang SPKT Polsek Cimanggis kemarin malam merupakan senjata dinas.
Kakorpolairud Baharkam Polri Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan jajarannya memang dibekali senpi jenis HS-9 yang dijadikan penyidik Dirkrimum Polda Metro Jaya jadi barang bukti.
Dia menuturkan seluruh anggota Polri yang bertugas yang memiliki senpi dipastikan telah melalui prosedur yang berlaku, termasuk tes psikologis.