Persija Jakarta

Situasi Final Leg Kedua Tidak Kondusif, Bos Persija Jakarta Sebut Panpel PSM Makassar Lalai

Ancaman dan gangguan dari sekelompok oknum suporter PSM Makassar kepada para pemain Persija dinilai sudah tidak wajar.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Wahyu Septiana
CEO Persija Jakarta, Ferry Paulus saat menjelaakan kronologi kegagalan pertandingan final Piala Indoensia di Kantor Persija, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus menyebut panita pelaksana (panpel) pertandingan PSM Makassar lalai dalam memberikan rasa nyaman kepada timnya.

Kelalaian panpel tuan rumah menjaga para pemain Persija Jakarta mengakibatkan pertandingan final leg kedua Piala Indonesia ditunda.

Ancaman dan gangguan dari sekelompok oknum suporter PSM Makassar kepada para pemain Persija dinilai sudah tidak wajar.

Ferry menilai ancaman tersebut mengakibatkan situasi dan kondisi para pemain Persija Jakarta tertekan.

Hal itu diakibatkan karena kurangnya pengamanan yang disiapkan oleh panpel tuan rumah saat para pemain Persija Jakarta berada di Makassar.

Menurut Ferry, teror pertama yang dilakukan oknum sekelompok orang di Makassar dengan menuliskan banner atau spanduk provokatif di depan hotel tim menginap.

"Pertama, Persija menganggap satu poin penting batalnya pertandingan tersebut karena ketidakcakapan panpel dalam menjamu kami, banyak hal yang tidak baik dalam ranah fair play, salah satunya preassure secara visual melalui spanduk," ucap Ferry di Kantor Persija, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).

Gangguan kedua yang didapat para pemain Persija Jakarta di Makasaar yakni sekelompok orang melakukan penembakan petasan saat dini hari ke hotel tempat menginap.

"Kedua, pressure melalui petasan jam 00.00 WIB dan jam 01.30 WIB intinya mempressure kami di hotel. Sampai saat itu, pemain persija tidak ambil pusing. Pemain masih rileks dan bisa istirahat dengan baik," papar Ferry.

Kegaduhan lainnya yang diterima para pemain Persija Jakarta yakni saat menjalani official training di Stadion Andi Matalatta, Makassar.

Bus yang ditimpuki para pemain Persija Jakarta mendapatkan perlakukan tidak menyenangkan dari segelintir supporter di Makassar.

Bus yang ditumpangi Ismed Sofyan dan kawan-kawan dilempari batu sehingga mengakibatkan kaca bus tersebut pecah.

Akibat pecahan kaca bua tersebut, dua pemain dan satu official Persija mengalami luka yang cukup serius.

Panpel tuan rumah tidak sigap dalam memberikan pengamanan kepada para pemain Persija Jakarta saat menjalani Official Training.

"Namun saat official training, ini yang menyebabkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan tim sendiri yang akhirnya memenyebabkan kita tidak ingin bertandig tanggal 28," tegas Ferry.

Lebih lanjut, pihak dari Persija Jakarta sendiri sudah bertemu langsung dengan panpel tuan rumah dan beberapa pihak terkait jelang pertandingan final.

"Ketidakcakapan panpel sudah diklarifikasi waktu kami sama di tanggal 28 untuk mencarikan titik temu yang terbaik. Dari pihak PSM Pak Munafri, lalu ada Kapolresta, dan Karo Ops Polda Sulsel," tambahnya.

Sawah Dekat Tumpukan Sampah Kali Bahagia Tercemar, Petani Manfaatkan Air yang Telah Menghitam

Heboh Ria Ricis Pamit dan Kembali, Ada Video Parodi hingga Bungsu Jokowi Mau Hapus Akun Twitter

Cerita Juan, Senior yang Melatih Paskibra Rachel Emmanuel Miranda Putong di SMA PSKD 1

Hasil dari pertemuan itu menghasilkan keputusan jika panpel tuan rumah tidak sigap dalam mengamankan tim Persija di Makassar.

Hal itu diperkuat dengan pernyataan pihak kepolisian yang tidak mendapatkan perintah penambahan pengawalan.

"Karo Ops sampaikan panpel tidak minta keamanan dipertebal khusus official training, ini yang saya maksud ketidakcakapan panpel, bahwa panpel melihat animo masyarajat Sulsel. Seharusnya panpel antisipasi kemungkinan melalukan kordinasi dengan kepolisian, sehingga ketika kami OT semua berjalan baik," tutur Ferry.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved