Ibadah Haji 2019
Begini Mekanisme dan Syariat Jemaah Haji yang Sedang Sakit Melakukan Wukuf di Arafah
Bagi mereka yang sakit mekanisme wukufnya sudah diatur dengan cara safari wukuf. Begini penjelasannya.
“Ini bagian dari namanya survei awal, untuk memastikan para pekerja sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,” katanya.
Ia memimpin langsung peninjauan tersebut dengan diserta rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.
• Kamis 1 Agustus Besok, Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Bulan Zulhijjah 1440 H
• Pertama Kali Disidang, Ashanty Deg-degan Digugat Rp 9,4 Miliar di Pengadilan Negeri Tangerang
Persiapan di Arafah
Sekitar dua pekan lagi puncak pelaksanaan ibadah haji yakni wukuf di Padang Arafah akan tiba.
Seluruh jemaah haji dari berbagai belahan dunia akan melakukan wukuf di Padang Arafah saat itu.
Bagaimana persiapan di Padang Arafah? Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi melaporkan dari Tanah Suci, menyebutkan pemerintah telah melakukan survei di lokasi wukuf di Arafah.
Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali di Arafah, Sabtu (27/7/2019), meninjau persiapan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia agar saat wukuf bisa berjalan dengan baik di Arafah.
Ia mengatakan survei awal di Armuzna perlu dilakukan untuk memastikan layanan bagi jamaah berjalan dengan baik saat pelaksanaan.
“Ini bagian dari namanya survei awal, untuk memastikan para pekerja sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,” katanya.
Ia memimpin langsung peninjauan tersebut dengan diserta rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019.
“Sudah 90 persen. Dan nanti pada survei yang kedua, kita akan uji coba ada di dalam tenda kemudian AC dinyalakan, apakah betul-betul sudah berfungsi dengan baik apa tidak. Nanti kalau survei kedua kita siang hari jadi jam 12 sampe jam 1, untuk memastikan ac nya berfungsi dengan baik,” katanya.
Sementara survei ketiga akan dilakukan pada hari-hari akhir menjelang wukuf di Arafah, dan menjelang mabit di Mina dan Muzdalifah.
“Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, karena ada ukurannya 15 x 15 (meter), ada ukurannya 10 x 15, tetapi yang pasti bahwa kita pastikan jamaah itu spacenya berapa, rata-rata itu 1,3 meter kalo di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini,” katanya.
Ia menekankan jumlah ruang tenda dan kapasitasnya sangat tergantung dari tempat yang disediakan oleh Muassasah, apalagi karena maktab-maktab berbeda-beda luasanya.
Mengapa maktab berbeda?