Piala Indonesia
Singgung Rasa Nyaman, Bos Persija Jakarta Harap Panpel di Makassar Belajar dari Jakarta
CEO Persija Jakarta Ferry Paulus menilai panpel pertandingan final leg kedua Piala Indonesia di Makassar gagal memberikan rasa nyaman ke timnya.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Memang dengan sangat terpaksa kita berangkat dari pengalaman kemarin kami sebenarnya hanya pakai dua bus, tapi kami pukang pakai rantis. Saya pikir karena tensinya masih panas, Persija ingin supaya dari bandara ke hotel, stadion, kembali ke hotel, dapat pengamanan ekstra dan pakai rantis," ujar Ferry Paulus di Kantor Persija, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).
Pria asal Manado itu yakin panpel tuan rumah bisa belajar dari kesalahan sebelumnya.
Pengamanan dari pihak kepolisian diyakini akan bisa memberikan rasa nyaman bagi Ismed Sofyan dan kawan-kawan di Makassar.
"Kami punya keyakinan dan atensi besar bahwa masyarakat di Makassar di pertandingan ini saya garansi pihak kepolisian akan melakukan pengamanan yang baik," papar Ferry.
Pria berusia 55 tahun itu sudah mendapatkan laporan dari panpel tuan rumah akan menyiapkan pengamanan berlapis di Stadion Andi Matalatta.
"Bahkan terakhir kami bicara pihak panpel sudah menyiapkan satu ring-ring berbeda untuk pengamanan lainnya dalam sepak bola. Rasanya pertandingan besok akan baik dari sisi pengamanan," tutur mantan anggota Exco PSSI tersebut.
Jual Tiket Final Piala Indonesia Langsung di Stadion, Panpel PSM Makassar Dinilai Salahi Aturan

Panitia Pelaksana (panpel) PSM Makassar dinilai menyalahi aturan karena menjual tiket langsung di lokasi pertandingan final leg kedua Piala Indonesia.
Panpel PSM Makassar menjual tiket tambahan kepada suporter tuan rumah pada saat tim Persija Jakarta melakukan official training di Stadion Andi Matalatta, Makassar.
Chief Executive Officer (CEO) Persija Jakarta, Ferry Paulus menilai panpel PSM Makassar sudah menyalahi aturan yang telah ditetapkan pihak operator turnamen.
Terlebih, lokasi penjualan tiket pertandingan itu dilakukan persis di dekat bench dan ruang ganti pemain di stadion.
"Saya dapat info, di hari yang sama panpel mereka menambah penjualan tiket secara langsung di sekitar stadion. Tiket yang dijual jelas-jelas menyalahi aturan karena penjualan itu dilakukan persis di bench kedua pihak," ucap Ferry Paulus di Kantor Persija, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).
Menurut Ferry, aturan dari operator turnamen sudah disebutkan tidak ada penjualam tiket pertandingan didekat bench dan ruang ganti kedua kesebelasan.
"Di regulasi sudah jelas ada peraturan, tim tamu yang di bench harus nyaman. Kenyamanan didapat dari space dengan penonton," papar Ferry.
Menurut informasi yang didapat, panpel tuan rumah menambah kouta penjualan tiket pertandingan sebanyak 800 lembar.