HUT ke 74 Kemerdekaan RI
Ibunda Yakin Paskibra Tangsel Aurel Meninggal Diduga Akumulasi Kelelahan Saat Diklat
Meninggalnya Aurellia Qurratu Aini, pelajar SMA Islam Al-Azhar BSD Serpong diduga karena kelelahan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Karena dia sampai rumah lebih dari magrib, karena rumah kami memang cukup jauh, sekitar jam 7 atau setengah 8 malam. Dia baru bisa tidur jam setengah 9 setelah salat dan membersihkan diri. Tapi dia harus bangun lagi hampir selalu jam 3 pagi, untuk membuat cerita buku harian," paparnya.
Usaha keras membuat buku harian setiap subuh dengan istirahat yang minim, berbuah beban psikis tambahan, karena tulisan Aurel dalam diary itu disobek pada Rabu (31/7/2019).
Aurel harus mengulang menulis diary selama 22 hari pelatihan.
Setiap harinya, ia harus menulis dua halaman dan jika ditotal selama 22 hari, ia harus menulis sekian puluh halaman hanya dalam waktu satu hari.
Bayang-bayang hukuman membuat psikis Aurel beegejolak.
• Gempa Banten, 1 Orang Wanita Berumur 48 Tahun Meninggal Serangan Jantung karena Panik
• Polri Lakukan Rotasi, Kapolrestro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar Duduki Jabatan Baru
• Sinopsis Drama India Ishq Subhan Allah Episode 20, Sabtu 3 Agustus 2019 Pukul 14.30 WIB di ANTV
Terlebih, pada pelatihan Paskibraka, jika ada satu orang yang melakukan kesalahan, yang dihukum semuanya.
"Dan saat buku harian itu semua dirobek, sudah kurang lebih 22 hari membuat harian, dirobek dan harus menyalin dari ulang, itu sedikit memberikan pressure yang lebih lagi bagi Aurel di tengah istirahatnya yang sangat kurang," ujarnya.
Menurut Sri, tekanan psikis seperti itu dialami semua para calon Paskibraka yang menjalani diklat.
Namun dengan besar hati, Sri menerima anaknya lah yang menjadi pengingat bagi tim pelatih dan penyelenggara diklat itu dari Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel.
"Tidak ada salahnya, tidak ada yang salah dengan sistem yang sudah dibuat Purna Paskibraka Indonesia. Tapi oleh beberapa oknum yang latah dan berlebihan. Itu yang membuat pendidikan yang dijalani Aurel dan teman-temannya menjadi jauh lebih berat dari biasanya," ujarnya.
Cerita Sang Ibu Saat Hari Terakhir Bersama Paskibra Tangsel Aurel di Rumah
Memiliki hati sekuat baja, mungkin pantas disematkan kepada Sri Wahyuni, ibunda Aurellia Qurratu Aini.
Aurellia Qurratu Aini merupakan Paskibraka Tangerang Selatan (Tangsel) yang meninggal dunia pada masa pendidikan dan pelatihan (diklat).
Di hari kedua meninggalnya Aurel, panggilan karib almarhumah, Sri menguatkan dirinya berbincang dan tetap menyambut ratusan tamu yang datang untuk menyampaikan duka ke rumahnya di bilangan Perumahan Taman Royal 2, Cipondoh Tangerang.
Dari kerabat, wali kota hingga pejabat dari berbagai kementerian silih berganti datang.