Siswa SMK Palembang Dibuang ke Sumur: Pamit Beli Motor, Jasad Membusuk Terikat Selimut dan 20 Batu
Warga Komplek Perumahan Handayani Sumatera Selatan digegerkan dengan penemuan jasad di dalam sumur, Jumat (2/8/2019).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Warga Komplek Perumahan Handayani Sumatera Selatan digegerkan dengan penemuan jasad di dalam sumur, Jumat (2/8/2019).
Jasad diketahui bernama Rahmat Bayangkara (16), siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang ditemukan tewas di dalam sumur.
Rahmat ditemukan di sumur warga Komplek Perumahan Handayani, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
TribunJakarta.com mengutip TribunSumsel.com terkait penemuan jasad tersebut.
Ditemukan Warga Saat Cari Barang Bekas

Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Komisaris Polisi Irwanto mengatakan, jenazah tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Susanti (35 tahun).
Susanti saat itu sedang mencari barang bekas di sekitar lokasi.
Susanti curiga karena mencium aroma menyengat saat mendekati sumur.
Penasaran dengan aroma tersebut Susanti pun menengok ke dalam sumur.
Ia terkejut ketika melihat sesosok jasad mengapung dan sudah dalam keadaan membusuk.
Susanti pun akhirnya mengabari warga lain dan melaporkan penemuan tersebut ke kepolisian.
“Kita cepat mendapatkan identitasnya karena keluarganya pernah melaporkan bahwa yang bersangkutan hilang beberapa hari lalu."
"Ciri-cirinya cocok. Saat memanggil orang tuanya, mereka mengenali bahwa mayat itu memang Rahmat,” ujar Irwanto.
Jasad Terikat Selimut
Irwanto mengungkapkan, Rahmat merupakan warga Jalan Sukorejo Lorong Rambutan, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sekitar lokasi sumur.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian, namun diduga kuat Rahmat tewas akibat dibunuh.
“Saat ditemukan jenazah dalam kondisi busuk. Tubuhnya diikat menggunakan selimut dan diisi sejumlah batu untuk pemberat. Diduga korban pembunuhan,” kata dia.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi telah mengevakuasi jenazah ke Instalasi Forensik RS Bhayangkara Palembang untuk keperluan visum dan otopsi.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, korban sudah tewas selama 3-5 hari sebelum ditemukan.
“Jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum, memastikan penyebab kematian. Selagi penyidik memulai penyelidikan terhadap penemuan jenazah ini,” ujar Irwanto.
4 Hari Menghilang
Penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, ternyata sudah 4 hari hilang dari rumah.
Kapolsek Talang Kelapa Banyuasin Kompol Irwanto menjelaskan, penemuan mayat laki-laki saat ini diduga merupakan korban pembunuhan.
"Mayat ditemukan di dalam sumur yang terletak di Perum Handayani," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2019) malam.
Korban bernama Rahmad seorang pelajar.
Diketahui korban beralamt di Sukarejo, Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Sukarami.
Penemuan mayat sekira pukul 15.30 mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya penemuan mayat di sumur.
Berdasarkan hasil olah TKP di duga merupakan korban pembunuhan
Pada saat di evakuasi dari sumur kondisi korban dalam keadaan tidak bernyawa dan terbungkus oleh selimut yang didalam selimut ada ditemukan beberapa batu bata sebagai pemberat.
Kemudian tangan korban terikat oleh selang air.
Kondisi korban sudah membusuk diperkirakan sudah 4 hari.
Hal itu berdasarkan keterangan keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya dari hari Senin (29/7) pukul 20.00.
Pertama kali ditemukan oleh saksi Eka Susanti pada saat akan memulung botol plastik, kemudian mencium bau basuk dari arah sumur.
Barang yang diamankan di sekitar TKP yaitu satu pasang sandal jepit, warna hitam merk swalow
satu buah kunci T, dua buah korek api, satu buah bong plastik, dan satu buah palu.
Diduga Masih Hidup Sebelum Dibuang ke Sumur

Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) telah selesai menjalani visum luar di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).
Dari hasil pemeriksaan, diduga korban dimasukkan ke dalam sumur dalam keadaan masih bernyawa.
"Diduga korban masih hidup saat dimasukkan dalam sumur. Tapi apakah dia dalam kondisi pingsan atau sadar, itu belum bisa dipastikan. Sebab tadi hanya menjalani pemeriksaan luar saja,"ujar dokter forensik rumah sakit Bhayangkara, Kompol dr Mansuri Spkf.
Ditemukan pula sekitar 20 batu bata terselip di tubuh korban yang terbungkus selimut di dalam sumur.
Selain itu, juga ditemukan tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul di kepala korban.
"Terkait jeratan selang di tubuh korban, itu masih belum jelas untuk menjadi salah satu penyebab kematian. Karena bekas jeratan tidak begitu tegas di tubuh korban,"ujarnya.
Rencananya usai menjalani visum, jenazah Rahmad akan segera dimakamkan di pemakaman kelurahan Sukadadi kecamatan Sukarami Palembang.
Jenazah Rahmad Bhayangkara (16) masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara, Sabtu (3/8/2019).
Pamit Beli Motor Bekas
Saat ditemui di rumah sakit Bhayangkara, kakak tiri korban, Bronto Kusuma (38) mengatakan adiknya tersebut merupakan siswa kelas X di SMK Kejuruan Bhakti Ibu 3 kelurahan Sukodadi kecamatan Sukarami Palembang.
"Iya, dia baru masuk sekolah,"ujarnya.
Dikatakan Bronto, sebelum dinyatakan hilang, Rahmad sempat pamit pada ibunya untuk membeli sepeda motor bekas, pada senin (29/7/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Pamitnya beli motor bekas untuk praktek sekolah. Dia kan memang ambil sekolah kejuruan mesin,"ujarnya.
Sempat pula ibu Rahmad menghubungi anaknya itu sekitar pukul 20.00 WIB.
Namun, itu menjadi komunikasi terakhir dengan pemuda tersebut.
"Karena sudah, habis itu sudah tidak ada kabar lagi. Apa yang dibicarakan waktu kontak terakhir, saya kurang tahu. Tapi mungkin nanya dimana lokasinya. Kira-kira seperti itu,"ujarnya.
Keluarga menduga, Rahmad telah menjadi korban perampokan, pembunuhan dan disertai aksi begal.
"Karena bukan cuma nyawa Rahmad yang hilang. Motornya juga hilang. Sampai sekarang kami tidak tahu motornya dimana,"kata Bronto.
Hingga kini, jenazah Rahmad masih berada di instalasi forensik rumah sakit Bhayangkara untuk menjalani visum.
Sebelumnya diberitakan, penemuan mayat pria bernama Rahmad Bayangkara oleh warga Perumahan Handayani Kelurahan Sukajadi Banyuasin, pada Jum'at (02/8/19) kemarin, ternyata Siswa Baru SMK Bhakti Ibu 3.
Hal ini diungkapkan salah satu guru yang merupakan wali kelas dari Rahmad yaitu Nurdin.
"Iya waktu dengar kabar penemuan jasad kemarin orangtuanya langsung menghubungi kita dan benar Rahmad Bhayangkara adalah siswa kelas saya," terangnya. Sabtu (03/8/19).
Kata Nurdin, Rahmad Bhayangkara merupakan siswa yang masuk di tahun ajaran baru 2019 pada 16 Juli lalu.
"Rahmad adalah siswa baru yang saya yang masuk bulan lalu belum lama di kelas X TSM 1," katanya.
Sosok Korban
Nurdin menjelaskan bahwa Rahmad mulai tidak masuk sekolah tanpa keterangan pada hari selasa (30/7/19) lalu.
"Terakhir Rahmad masuk pada hari Senin, hari berikutnya tidak masuk tanpa keterangan, tanya temannya juga tidak ada yang tahu," ungkapnya.
"Dan kemarin baru mendengar kabar bahwa Rahmad ditemukan oleh warga sekitar di perumahan Handayani itusudah tidak bernyawa," ungkapnya.
Selain itu Nurdin menceritakan bahwa Rahmad adalah salah satu siswa kasnya yang aktif dan rajin.
"Baik orangnya seperti siswa pada umumnya belajar aktif, main sama teman gak pernah absen rajin masuk,"ceritanya.
• Cerita Entin Selamat Diri Sambil Gendong Bayinya saat Rumah Ambruk Diguncang Gempa Banten
• Beredar Hoax Foto BEC Bandung Runtuh karena Gempa Banten, Begini Penampakan Gedungnya Sebenarnya
• Tayang Agustus 2019, Simak Sinopsis Film 47 Meters Down: Uncaged, Lengkap dengan Official Trailernya
• Live Streaming MotoGP Ceko 2019, Free Practice 3 dan Kualifikasi Live Delay Trans7
• Aremania: Tak Takut Rusuh, Kami Bersaudara dengan The Jakmania
Saat ini pihak sekolah berharap kejadian ini cepat selesasi dan bisa mengetahui penyebabnya.
"Kita juga menunggu hasil visumnya dan ingin mengetahui penyebabnya dan kasus ini bisa cepat terselesaikan," harapnya.
"Dan untuk keluarga semoga bisa sabar atas musibah ini," tutupnya.
Hobi Balap Motor
Rahmad Bhayangkara diketahui seorang pelajar SMK di Palembang
Dari akun facebook Rahmad Bhayangkara tertulis pernah belajar di SMK Bakti Ibu 3 Palembang
Selain itu tertulis juga dirinya merupakan siswa jurusan mesin dan joki drag race
Dikutip dari akun instagram miliknya Rahmad pernah membuat status tentang kematian
Status itu diunggah tanggal 4 Juli 2019
Dalam unggahan foto itu tertulis kalimat "Ketika setir dan gas aku mainkan, di situlah nyawa ku kutaruhkan demi membahagiakan keluarga"
Rahmad juga pernah mempostinga foto motor berplat BG 2370 ABK
Motor inilah yang dibawa oleh orang yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Rahmad. (TribunSumsel)