Polisi Dalami Penyebab Kematian Aurel, Pelatih Paskibraka Turut Diperiksa Penyidik
Polisi masih mendalami penyebab kematian anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra) asal Tangerang Selatan, Aurellia Qurratuaini.
"Kemudian push up kepal yang di aspal di mana cewe suka ada cincinnya. Ini di luar kelaziman, sedangkan pendidikan militer sendiri tidak sampai sejauh itu," lanjut Farid.
Selain itu, putrinya kerap disuruh makan jeruk beserta kulit-kulitnya.
Hal ini yang membuat mental dan keadaan fisik Aurrelia semakin turun.
Berlatih menjadi Paskibraka Tangerang Selatan selama sebulan
Sebelum meninggal dunia, Aurel mengikuti pelatihan selama sebulan untuk menjadi pasukan pengibar bendera di Lapangan Cilenggang, Serpong.
Menurut keterangan Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, Warta Wijaya, sosok Aurel selama sebulan latihan sangat sehat.
Bahkan, Aurel lebih terlihat kuat dibanding temannya yang lain.
"Enggak pernah ngeluh anaknya, selalu ceria selama latihan," kata Warta, dikutip dari Kompas.com.
Warta mengatakan, Aurel sudah menjadi kandidat pembawa baki yang akan menyerahkan atau menerima bendera merah putih dari Wali Kota Tangsel.
"Aurel sejatinya masuk kandidat pembawa baki. Dengar kabar begini kaget pastinya, enggak nyangka," ujarnya.
Buku diary dirobek
Pada Rabu (31/7/2019), Aurel pulang ke rumah setelah menjalani latihan bersama tim Paskibraka Tangerang Selatan.
Dalam keadaan lelah, dia bercerita, buku diary miliknya beserta empat temannya dirobek oleh senior ketika latihan Paskibra.
Buku diary itu merupakan bagian dari tugas yang diberikan seniornya.
Buku tersebut ditulis oleh Aurellia beserta anggota yang lain sejak 22 hari selama latihan Paskibraka.