Terungkap Kronologi Tewasnya Amelia, Gadis Lulusan IPB, Tak Saling Kenal dengan Supir Angkot
Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro menjelaskan kronologis lengkap pembunuhan gadis cantik lulusan IPB, Amelia Ulfa Supandi (22).
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, publik digegerkan dengan penemuan mayat seorang perempuan di pinggir Jalan Sarasa, Kampung Bungbulang RT 03/05 Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sukabumi, Senin (22/7/2019).
Jajang langsung melaporkan penemuan mayat perempuan dalam kondisi nyaris telanjang ke ketua RT setempat, sebelum diteruskan ke Polsek Cibeureum.
Polisi segera mengevakuasi jenazah tersebut ke RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi untuk diautopsi karena penyebab kematiannya tidak wajar.
Setelah 10 hari, polisi berhasil menangkap pelakunya.
• Sederet Fakta Penemuan Mayat Alumnus IPB: Hendak Lanjut ke S1 dan Ingin Naik Gunung
• Mahasiswi Alumus IPB Ditemukan Tewas Mengenaskan di Sukabumi: Pamit Urus Kuliah
Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo Condro menjelaskan kronologis lengkap pembunuhan gadis cantik lulusan IPB, Amelia Ulfa Supandi (22).
Kapolres menggelar keterangan pers di Sukabumi, Senin (5/8/2019).
Ia mengatakan, terkait dengan perkara penemuan mayat seorang wanita atas nama Amelia berdasar hasil penyelidikan dan pengumpulan alat bukti telah terungkap selama 10 hari.
Upaya pengungkapan diawali pada Jumat (2/8/2019) pagi sekitar pukul 06.00 WIB setelah menangkap RH (25) warga Cianjur.
"Berdasar keterangan tersangka diketahui korban dan tersangka tak saling kenal, korban adalah penumpang angkutan yang dikemudikan tersangka dari Ciawi, lalu di Cimaras ada penumpang naik turun, sampai Cianjur korban sendirian," ujar AKBP Susatyo Purnomo Condro.
Tiba di Cianjur dan melihat korban sendirian, timbul niat dari tersangka untik mengambil handphone korban.
Maka tersangka berusaha melumpuhkan dengan cara membekap saluran pernapasan sampai korban pingsan.
Follow juga:
"Barang tersangka diambil, tas dibuang di daerah Gekbrong, sampai Sukabumi tepatnya di Sukaraja korban mulai bergerak sadar," katanya.
Melihat korban mulai bergerak timbul niat tersangka untuk berbuat asusila, karena melawan akhirnya korban dicekik hingga tewas.
"Dari Sukaraja tersangka mencari tempat untuk menghilangkan barang bukti, lalu barang bukti dibuang di area Cibeureum sekitar pukul 23.00 WIB," ujarnya.