Mati Listrik

Empat Kebakaran Terjadi di Tangerang Selatan Selama Mati Listrik

Empat kebakaran terjadi sepanjang periode mati listrik bergilir pada Minggu dan Senin (4-5/8/2019) di Tangerang Selatan (Tangsel).

Dokumentasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel
Kebakaran di lapak pengepul rongsok di bilangan Rawa Buntu, Serpong, Minggu (4/8/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Empat kebakaran terjadi sepanjang periode mati listrik bergilir pada Minggu dan Senin (4-5/8/2019) di Tangerang Selatan (Tangsel).

Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pada masa mati listrik itu banyak terjadi kebakaran di Jabodetabek.

Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, pada hari Minggu, sijago merah melalap lapak pengepul rongsok di bilangan Rawa Buntu, Serpong dan rumah tinggal di bilangan Pondok Kacang Barat, Pondok Aren.

Di lapak pengepul rongsok, diduga api menyala akibat lilin yang menyambar bangunan saat mati listrik.

"Yang lilin masih belum ini, memang informasinya dari lilin, cuma kok siang-siang, benar enggak penyebabnya lilin. Apakah listriknya masih mati, nah lilin ini fungsinya apa, karena kebakaran masih siang," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi saat dihubungi, Selasa (6/8/2019).

Sedangkan rumah tinggal yang berukuran 200 meter persegi di Pondok Aren diduga terbakar karena korsleting listrik.

Pada hari Senin yang juga masih terjadi pemadaman listrik bergilir di Tangsel, terjadi kebakaran yang menghanguskan lapal penjualan bambu dekat Tandon Ciater Serpong dan rumah tinggal di Kampung Sawah Ciputat.

Suasana kebakaran di permukiman padat penduduk Menteng Atas, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2019) malam.
Suasana kebakaran di permukiman padat penduduk Menteng Atas, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2019) malam. (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Lapak bambu terbakar diduga karena tersambar pembakaran sampah, sedangkan rumah tinggal di Ciputat diduga terbakar api yang disebabkan korsleting listrik.

Uci menjelaskan bahwa catatan dari pemadam hanya sebatas dugaan awal, belum sampai penyelidikan mendalam.

"Kita kan hanya menanyakan, tidak sampai penyelidikan. Kita hanya dugaan-dugaan," ujarnya.

Ada 40 Titik Kebakaran di DKI Jakarta Akibat Pemadaman Listrik

Kasi Sektor Pemadam Kebakaran Kemayoran, Unggul Wibowo mengatakan ada 40 titik kebakaran di DKI Jakarta akibat pemadaman listrik kemarin, Minggu (4/8/2019).

"Kejadian kemarin saat pemadaman listrik. Jakarta terjadi 40 kali kebakaran," kata Unggul Wibowo, di Jalan Kramat Pulo Gundul II, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019).

Unggul Wibowo pun memberi data ihwal 40 titik kebakaran di DKI Jakarta, yang terhitung sejak Minggu (4/8/2019) per pukul 07.30 WIB hingga Senin (5/8/2019), pukul 07.30 WIB.

1. Jakarta Pusat; empat rumah tinggal dan satu di aula sekolah serta kantin.

2. Jakarta Utara; satu ruko, lima rumah tinggal, 1 kompor gas, satu genset, dan satu alang-alang.

Ruko berlantai 3 yang terbakar di Jalan K Teluk Gong, RT 06/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019).
Ruko berlantai 3 yang terbakar di Jalan K Teluk Gong, RT 06/RW 10, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

3. Jakarta Barat; satu vihara, dua rumah tinggal, satu alang-alang, dan dua genset.

4. Jakarta Selatan; satu sampah, satu apartment, satu rumah tinggal, satu kabel listrik PLN.

5. Jakarta Timur; empat rumah tinggal, satu gardu listrik, satu selter BTS, empat kabel listrik PLN, lima sampah, dan satu lapak dagang.

"Itu 40 titik yang kebakaran. Ditambah satu tadi, yang di Jalan Kramat Pulo Gundul dua (2), jadi 41 titik," pungkas Unggul Wibowo.

Warga Diimbau Gunakan Kaca Sebagai Alas Lilin

Lilin ala rumahan yang praktis dan mudah dibuat saat dalam keadaan darurat.
Lilin ala rumahan yang praktis dan mudah dibuat saat dalam keadaan darurat. (TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana)

Penggunaan lilin sebagai ganti penerangan selamanya mati lampu berpotensi memicu kebakaran bila tak ditempatkan dengan benar saat ditinggal tidur.

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan sebaiknya lilin ditempatkan dalam wadah beralas kaca.

"Yang paling aman memang lilin diberikan alas piring berbahan dasar kaca. Jadi ketika meleleh, lilin tersebut tidak bersentuhan dengan benda yang mudah terbakar," kata Gatot di Matraman, Jakarta Timur, Senin (5/8/2019).

Selain wadah penempatan lilin juga harus diperhatikan, terlebih saat hendak ditinggal tidur agar api tak menjilat barang-barang di sekitarnya.

Gatot menuturkan lilin yang sebelumnya ditempatkan di tempat tinggi diturunkan ke lantai agar tak jatuh ketika warga terlelap.

"Ketika mau ditinggal tidur taruh saja di lantai. Kemudian jangan ada bahan-bahan yang mudah tebakar di dekatnya," ujarnya.

Informasi Perluasan Ganjil Genap di Jakarta Beredar, Kepala Dishub: Itu Tidak Benar, Saya Juga Heran

KPAI Surati Wali Kota Airin Dorong Investigasi Kematian Paskibra Tangsel Aurel

Enzo Zenz Allie Tegas Ungkap Keinginannya Jadi Prajurit Soleh, Kepala SMA: Dia Tidak Mudah Menyerah

Sebut Mbah Moen Pegang Kuat Tangannya Dipertemuan Terakhir, Mahfud MD: Bicara Lama dan Serius

Tayang Hari Ini di Bioskop, Film BTS BRING THE SOUL: THE MOVIE: Berikut Fakta Menarik dan Trailernya

Gatot menyebut penggunaan lilin saat mati lampu sebenarnya tak masalah selama dilakukan dengan hati-hati.

Namun guna menghindari hal-hal tak diinginkan dia menyarankan lilin sebaiknya dimatikan saat ditinggal tidur.

"Lebih baik tak menggunakan lilin kalau mau tidur, yang terpenting hindari menempatkan lilin dekat barang-barang mudah terbakar," tuturnya.

Sejak Minggu (4/8/2019) saat PT PLN mulai melakukan pemadaman di wilayah Jawa Barat hingga dini hari tadi tercatat delapan kasus kebakaran.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved