Piala Indonesia
Kafe Nobar PSM di Tebet Diserang, Juru Parkir: Untung Banyak Meja Buat Tameng
Juru parkir kafe Komandan, Amir (22), mengaku beruntung terdapat banyak meja ketika terjadi penyerangan saat acara nobar final Piala Indonesia.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Pria asal Madiun itu meminta kepada oknum suporter yang terlibat agar bisa mengakhiri pertikaian yang terjadi.
"Mari kita sudahi pertikaian yang sama sekali tidak ada manfaatnya. Mari kita saling mengingatkan kepada rekan kita apabila ada yang akan berbuat di luar norma yang tidak pantas. Saya yakin kalian bisa melaksanakannya," tutur Ardhi.
5 Fakta Aksi Penyerangan Terhadap Suporter PSM di Kafe Komandan Tebet
Acara nonton bareng (nobar) final Piala Indonesia 2018 oleh suporter PSM Makassar di kafe Komandan, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (6/8/2019), berujung kericuhan.
Penyebabnya, puluhan suporter PSM yang berada di dalam kafe diserang sekelompok orang yang diduga oknum pendukung Persija Jakarta.
Suporter PSM yang berjumlah 30 orang diserang menggunakan batu, botol, hingga petasan.
TribunJakarta.com merangkum sederet fakta tentang aksi penyerangan tersebut.
1. Pelaku Penyerangan Terprovokasi Selebrasi Suporter PSM
Tak lama setelah PSM menaklukkan Persija 2-0 dan keluar sebagai kampiun Piala Indonesia 2019, para suporter di acara nobar melakukan selebrasi dengan berjoget-joget.
Secara kebetulan, sejumlah oknum pendukung Persija tengah melintas di depan kafe di Jalan Abdullah Syafei, Tebet.
Tak terima dengan selebrasi tersebut, oknum pendukung itu pun langsung melempari suporter PSM dengan batu.
"Itu yang melakukan pelemparan karena melihat suporter PSM berjoget sehingga memancing situasi lebih panas," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar.
2. Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Penyeramgan suporter di kafe Komandan berlangsung selama sekitar 10 menit.
Namun, sebelum kelompok penyerang membubarkan diri, polisi sempat menembakkan gas air mata.