6 Kurir Simpan 240 Kilogram Ganja dalam Mesin Kompresor Terancam Hukuman Mati

Paket ganja asal Aceh yang disembunyikan dalam mesin kompresor, tabung karbit, dan peti besi dari hasil penangkapan 6 kurir tercatat 240 kilogram.

TribunJakarta/Bima Putra
Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Total paket ganja asal Aceh yang disembunyikan dalam mesin kompresor, tabung karbit, dan peti besi dari hasil penangkapan 6 kurir tercatat 240 kilogram.

Demikian dikatakan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari.

Jumlah paket ganja awalnya sulit dipastikan karena anggota BNN tak memiliki peralatan membongkar mesin kompresor dan tabung karbit saat melakukan penangkapan di halaman SDN Kramat Jati 02, Jakarta Timur.

"Kita menghiting ada 240 bungkus, 240 bungkus itu rata-rata sebungkusnya, satu bata itu sekilo lebih. Kalau kita total kemungkinan besar jumlahnya 240-250 kilogram," kata Arman di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).

Paket tersebut berhasil diamankan setelah personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur menggergaji mesin kompresor dan tabung karbit.

Di saat lima personel Sudin PKP Jakarta Timur bertugas, Arman menuturkan personel BNN mengamankan dua kurir ganja yang sebelumnya berhasil melarikan diri.

"Saat awal mereka berhasil lari dan sembunyi, tapi sekarang sudah tertangkap. Jumlah yang kita amankak 6 orang, nanti akan kita periksa apa peran mereka," ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, pemilik gudang tempat perlengkapan bengkel tambal ban dibawa merupakan mantan narapidana kasus narkoba.

Arman menyebut pemilik gudang tersebut baru saja bebas setelah menjalani hukuman penjara selama empat tahun.

"Kita akan dalami peran masing-masing kemudian akan kami angkut untuk bongkar lebih jauh dan memutus jaringan," tuturnya.

Arman mengatakan keenam tersangka berikut barang bukti dibawa ke markas BNN guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Dia menyebut keenam tersangka yang terlibat sindikat narkoba terancam hukuman mati sebagaimana yang diatur dalam UU Nomor 35 Tahun 2009.

"Kalau ancamaan hukuman, karena ini kepemilikan dan transportasi yang cukup banyak, ancaman hukumannya hukuman mati," sambung Arman.

Kesaksian Penjaga Saat BNN Menangkap Kurir 200 Kilogram Ganja di Halaman Sekolah

Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019)
Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019) (TribunJakarta/Bima Putra)

Warga Jalan Batu Tumbuh, Kramat Jati dihebohkan dengan penangkapan empat tersangka penyalahguna narkoba di halaman SDN Kramat Jati 02, Kamis (8/8/2019) petang.

Andri (38) penjaga sekolah mengatakan para tersangka awalnya menurunkan perlengkapan bengkel tambal ban, yakni mesin kompresor, tabung karbit, dan lainnya depan sekolah.

Mereka meminta izin agar diperbolehkan menitipkan perlengkapan bengkel yang dibawa menggunakan truk sayur untuk sementara di halaman SDN Kramat Jati 02.

"Sempat saya tegur, katanya mereka baru mau pindahan dan mau nitip barang di sini. Pas saya tanya barangnya diinapkan atau enggak, katanya enggak, cuman sebentar doang," kata Andri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).

Lantaran berdalih hanya sebentar satu tersangka merupakan warga sekitar meski hanya dia kenali wajahnya dia mengizinkan mereka.

Andri menuturkan, para tersangka menurunkan muatan barangnya sekira pukul 15.00 WIB atau tak sampai satu jam mereka ditangkap anggota BNN.

"Yang minta izin itu yang pakai baju hijau, saya enggak kenal dia. Tapi satu yang diamankan itu saya kenal muka karena warga sini," ujarnya.

Andri mengaku tak curiga dengan para tersangka karena barang yang dititipkan merupakan perlengkapan tambal ban.

Dia tak menyangka mesin kompresor, tabung karbit, dan sejumlah peti besi itu merupakan modus pelaku mengirim ganja.

"Bilangnya kan numpang sebentar saja, saya enggak menyangka juga. Karena mesin kompresornya banyak, barang-barang bengkel kan banyak," tuturnya.

Setelah mengizinkan para tersangka menitipkan perlengkapan bengkel tambal ban, Andri melanjutkan meninggalkan mereka.

Namun sekira pukul 15.30 WIB dia mendapat laporan dari orang tua murid yang hendak menjemput anak ke sekolah bahwa BNN melakukan penangkapan.

"Pas saya pergi lanjut kerja, yang baju hijau itu nungguin barangnya. Enggak lama dapat kabar BNN menangkap orang depan sekolah, pas saya ke depan sudah ramai," lanjut Andri.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari yang memimpin penggrebekan mengatakan paket ganja dengan berat sekitar 200 kilogram itu berasal dari Aceh.

Mereka ditangkap di halaman SDN Kramat Jati 02 saat sedang menurunkan barang sebelum dibawa ke tempat penyimpanan pelaku.

"Setelah kita melakukan pemeriksaan, kita membongkar peti, kompresor dan tabung karbit itu, ternyata kami temukan barang bukti berupa ganja," kata Arman.

Narapidana Lapas Cirebon Diduga Dalang Penyeludupan 200 Kilogram Ganja dalam Mesin Kompresor

Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).
Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019). (TribunJakarta/Bima Putra)

Empat kurir ganja yang diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN) di halaman SDN Kramat Jati 02 Kamis (8/8/2019) petang diduga dikontrol seorang narapidana.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan sementara terhadap empat tersangka yang sudah diamankan.

"Kami menduga jaringan ini dikendalikan oleh salah satu narapidana di Lapas Cirebon," kata Arman di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).

Keempat tersangka itu belum dapat diperiksa secara mendalam oleh penyidik BNN karena belum seluruh barang bukti berhasil diamankan.

Arman menuturkan mereka kesulitan membongkar paket ganja yang disembunyikan dalam mesin kompresor, tabung karbit, dan peti besi.

"Ini akan kami tindaklanjuti setelah semua bukti kami kumpulkan dan juga keterangan-keterangan dari tersangka yang kita amankan," ujarnya.

Pantauan TribunJakarta.com di halaman SDN Kramat Jati 02, hingga pukul 20.31 WIB belum semua paket ganja berhasil dikeluarkan.

Kokohnya mesin kompresor dan tabung karbit membuat BNN meminta bantuan personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Timur.

Sejak tiba sekira pukul 18.30 WIB mereka berupaya menggergaji mesin kompresor dan tabung karbit yang jadi modus penyeludupan pelaku.

Kepala Pleton Sektor 9 Cipayung Renggo Widiyanto mengatakan pihaknya tak bisa sembarang kala menggergaji karena takut merusak paket ganja.

"Kami menghindari agar jangan sampai paketnya rusak, kendalanya itu," kata Renggo.

Perlengkapan Bengkel Tambal Ban dan Pengiriman Sayur jadi Modus Pengiriman Ganja 200 Kilogram

Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019)
Anggota BNN saat membongkar paket ganja di SDN 02 Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019) (TribunJakarta/Bima Putra)

Modus penyeludupan 200 kilogram ganja asal Aceh yang diamankan Badan Narkotika Nasional (BNN) dari empat kurir di halaman SDN Kramat Jati 02 terbilang lihai.

Pasalnya perlengkapan perbengkelan tambal ban yang digunakan jadi modus menyembunyikan ganja dikirim menggunakan truk sayur.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari yang memimpin penggrebekan di halaman SDN Kramat Jati 02, Jakarta Timur.

"Dari Aceh, mereka membawa menggunakan truk sayur dan menyimpan bersama-sama dengan jengkol. Sayur-sayur sudah diturunkan di Pasar Induk," kata Arman di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (8/8/2019).

Penangkapan empat tersangka berawal saat truk melaju ke arah Kramat Jati lalu berhenti depan SDN Kramat Jati 02 dan menurunkan perlengkapan bengkel.

Mereka hendak menitipkan mesin kompresor, tabung karbit, dan peti besi di halaman SDN Kramat Jati 02 sebelum dipindah ke kontrakan mereka.

"Barang-barang selain sayur diturunkan di halaman SD ini. Rencananya mereka mau mindahkan ke rumah kos yang disewa tadi di dekat sini," ujarnya.

Pamit dari Noah, Uki Beberkan Perjuangan Bareng Ariel: 2010, Semua Kira Band Ini Gak Akan Jalan Lagi

Pernah Kawal Ibu Tien, Pawang Hujan Mbah Rebo Amankan Ratusan Pernikahan Hingga Proyek Jalan Papua

Lagu Barunya Banyak Dicover Orang, Barbie Kumalasari Rencanakan Live Concert: Itulah Hebatnya Gua

Catat! Jadwal Pelayanan SIM Keliling Tangerang Hari Jumat 9 Agustus 2019 ada di Cikokol

7 Fakta Bus Hibah Kemenhub untuk Pemkot Bekasi Berdebu Seperti Mangkrak Hingga Reaksi PDMP

Di depan gerbang SDN Kramat Jati 02, keempat tersangka menurunkan muatan ganja menggunakan gerobak sampai akhirnya dicokok anggota BNN.

Arman menyebut ganja sebanyak 200 kilogram ganja itu disembunyikan pelaku dalam 11 barang yang terdiri dari mesin kompresor, tabung karbit, dan peti besi.

"Setelah kita membongkar peti, kompresor dan tabung karbit itu, ternyata kami temukan barang bukti berupa ganja. Kami perkirakan barang bukti ganja yang kami temukan kurang lebih 200 kilogram," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved