Idul Adha 2019

Jelang Hari Raya Iduladha, Puluhan Hewan Kurban di Kota Bekasi Terjangkit Penyakit

"Pemeriksaan di lapak namanya antemortem itu sudah kita lakukan dari tanggal 22 Juli 2019, di 12 Kecamatan di Kota Bekasi," kata Sariwati

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Hewan kurban di Masjid El-Muwahidin Jalan Ir Juanda Bekasi Timur Kota Bekasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN- Jelang perayaan Hari Raya Iduladha 1440 H, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi sampai hari ini terus melakukan pemeriksaan hewan kurban ke beberapa lapak penjual.

Dokter Hewan Berwenang Distanikan Kota Bekasi, Sariwati mengatakan, proses pemeriksaan telah dilakukan sejak 22 Juli 2019. Sampai dengan hari ini, total 16.044 sapi, 2.343 kambing dan 478 domba telah diperiksa.

"Pemeriksaan di lapak namanya antemortem itu sudah kita lakukan dari tanggal 22 Juli 2019, di 12 Kecamatan di Kota Bekasi," kata Sariwati di Kantor Pemkot Bekasi, Jumat (9/8/2019).

Dari hasil pengecekan itu, Distanikan Kota Bekasi menemukan puluhan hewan kurban yang kondisinya sakit, Sariwati merinci ada sebanyak 19 ekor sapi, 14 ekor kambing dan 3 ekor domba dalam kondisi sakit.

"Ditemukan juga 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing kurang umur yang berada di lapak penjual hewan kurban," ungkap Sariwati.

Adapun sakit yang diderita hewan kurban beragam, berdasarkan temuan petugas pemeriksaan, rata-rata hewan kurban mengalami diare dan kondisi mata merah.

"Luka ada juga yang dan menyebabkan pincang karena terjatuh dari kendaraan, karena kalau pincang itu tidak memenuhi syarat, jatuhnya cacat. Itu gak boleh dijadikan hewan kurban," imbuhnya.

Tujuan dari pemeriksaan itu kata Sariwati, untuk menjamin hewan kurban yang beredar di masyarakat merupakan hewan sehat dan layak. Selain itu mengantisipasi penyebaran penyakit zoonosis beperantara hewan kurban yang berasal dari luar wilayah Kota Bekasi.

"Serta mendapatkan data pemotongan hewan kurban di Kota Bekasi," jelas dia.

Emplang Tusuk Pacarnya 22 Kali Hingga Tewas Setelah Berhubungan Intim di Semak-semak

Keluarga dan The Jakmania Punya Andil Besar Kembalikan Semangat Bermain Marko Simic

Hewan kurban yang tidak layak atau sakit selanjutnya diminta untuk dipisahkan, Distanikan juga memasang label pin pada hewan kurban yang kondisinya sehat dan layak jual agar memudahkan masyarakat saat memilih.

"Dipisahkan, beberapa pedagang sudah ada yang mengerti itu karena ini kegiatan rutin setiap tahun, tapi jika ada pedagang yang masih nakal itu urusanya di akhirat ya, karena kita tahu hewan kurban itu ada syarat-syaratnya," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved