Kabar Artis
Juara Baru One Pride MMA, Theodorus Ginting Bercerita Masa Kecilnya: Dulu Sering Dibully
Theodorus Ginting Juara Baru One Pride MMA bercerita kehidupan masa kecilnya yang pernah jadi korban bullying.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Theodorus Ginting Juara Baru One Pride MMA bercerita kehidupan masa kecilnya.
Ia mengatakan pernah menjadi korban bullying.
Hal itu ia ceritakan kepada Jessica Iskandar di YouTube channel milik Jessica.
"Aku dulu anak yang paling gendut dan sering dibuly," ujar Theodorus Ginting melansir YouTube channel Jessica Iskandar pada Rabu (7/8/2019).
Mendengar hal itu, Jessica Iskandar terdiam.
• Baim Wong Lakukan Ini Saat Coba Bottle Cap Challenge, Paula Verhoeven Kesal: Kamu Mah Sengaja
• Curiga Kepala Baim Wong Botak, Reaksi Paula Verhoeven Buat Kameramennya Tertawa
"Kok sekarang bisa kaya gini?" tanya Jessica Iskandar.
Theodorus Ginting tertawa mendengar pertanyaan Jessica Iskandar.
Ia pun menjelaskan, pada usia 14 tahun, dirinya sadar dan tak mau jadi korban bullying lagi.
"Bapa saya selalu bilang, 'sampai kapan kamu jadi korban',"tutur Theodorus Ginting.
Follow juga:
Lanjut ia bercerita, dulu sering dimintai uang secara paksa dan pernah sampai kena pukul.
"Saya abis dipalakin, pukulin," tutur Theodorus Ginting.
"Ternyata bukan gue doang gays korban bullying," tutur Jessica Iskandar.
Theodorus Ginting tertawa dan mengingat masa lalunya.
Ia dibuly sejak masih sekolah taman kanak-kanak.
"Serius? kasihan," ujar Jessica Iskandar.
• Beberkan Sifat Buruk Paula Verhoeven, Baim Wong Diprotes Raffi Ahmad Karena Ungkapkan Hal Ini
• Raffi Ahmad Peluk & Belai Pipi Vega Darwanti di Depannya, Nagita Beri Sindiran Pedas: Enak Bener Ya
Saat itu, orang tua Theodorus Ginting bergantian mengantarnya ke sekolah.
Atau ada ojek yang menjemputnya ke rumah.
"Mamah komitmen sama papah buat nganterin pagi ke sekolah, atau ojek yang harus ke rumah," katanya.
"Setiap kita ke luar rumah pasti langsung di...(bully) sama anak-anak sekitar," sambungnya.
Badannya dulu yang gemuk membuat Theodorus Ginting terus mendapat bullying.

Mendengar hal tersebut, Jessica Iskandar kaget dan tak percaya juara One Pride MMA yang berada di sampingnya dulu mendapat bullying.
Theodorus Ginting mengaku dibuly sampai kelas tiga SMP.
Sejak saat itu, ia memutuskan untuk tak terus menjadi korban bullying.
"Ya lawan, mau sampai kapan nangis," ujarnya.
"Lawannya gimana?" tanya Jessica Iskandar.
Theodorus Ginting cerita mengikuti latihan karate dan muaythai selama satu tahun.
"Pertama kali saya lawan sama orang yang dari kecil selalu malak saya dan saya ngelawan,"
"Saya lawan, saya hantem dia, abis itu enggak diganggu lagi sama mereka," sambungnya.

"Kamu apain dia?" tanya Jessica Iskandar.
"Saya tonjok, ternyata buly itu mentalnya hanya untuk menindas. Begitu mereka kembali ditindas, ternyata mereka enggak ngelawan," cerita Theodorus Ginting.
Mendengar hal itu, Jessica Iskandar menekankan agar tak mengikuti caranya menggunakan kekerasan.
"Tips yang lain selain berantem sama orangnya gimana?" tanya Jessica Iskandar.
"Jauhi masalah, kalau udah tau si A itu suka buly yaudah jauhin aja," jawab Theodorus Ginting.
Selain itu, Theodorus Ginting memberikan tips lain agar tak menjadi korban bullying.
"Persenjatakanlah diri kalian dengan bela diri dari sekarang, karena jaman makin keras. Maupun cewek atau cowok," katanya.
TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:
Singa Karo Theodorus Ginting jadi Juara Baru One Pride MMA setelah Pukul KO Rudi 'Ahong' Gunawan
Theodorus Ginting mengalahkan Rudy Gunawandalam pertarungan One Pride MMA Fight Night 30 di Stadion Tenis Indoor, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (27/7/2019) malam.
Kemenangan ini memastikan Singa Karo, julukan Theodorus, menjadi juara baru One Pride MMA Fight Night 30.
Theo berhasil mengalahkan Ahong, sapaan Rudy, dengan kemenangan KO pada ronde pertama.
Kemenangan ini cukup mengejutkan. Sebab, Ahong merupakan pemegang sabuk juara sebelumnya.
Ahong sebelumnya tak terkalahkan di One Pride Arena.
Ahong bahkan sampai dijuluki KOKO (King of KO), karena kemampuan tangan kanannya yang bisa mengakhiri perlawanan musuhnya secepat kilat.
Pemegang Dan-4 Jiu Jitsu Jepang ini terbukti mengakhiri semua pertarungan gelarnya dengan KO tidak lebih dari 30 detik.
Hal itu termasuk 3 kali memecahkan rekor KO tercepat di kelas welterweight One Pride.
Tidak hanya andal di atas, permainan bantingan dan kuncian Ahong mengantarnya untuk mewakili Indonesia di cabang olahraga Jiu Jitsu pada Asian Games 2018 lalu.

Sementara itu, Theo sudah menorehkan banyak prestasi di berbagai ajang olahraga, termasuk memegang gelar tinju nasional, kejuaraan kickboxing, dan MMA.
Sejak debutnya di One Pride pada bulan September 2017, pemegang sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu dari Carlson Gracie ini juga belum pernah terkalahkan.
Theo dikenal sebagai fighter dengan kemampuan tarung yang lengkap dan bisa mengakhiri perlawanan baik di permainan atas maupun permainan bawah.
Perseteruan antara kedua fighter ini sudah dimulai sejak bulan Februari 2018, di mana Theo mengatakan “Tahun ini, Ahong bukan siapa-siapa".
Theo juga menantang Ahong untuk merebut sabuk juara kelas welter.
Namun, kesempatan itu tidak jatuh padanya, Ahong juga harus memulihkan diri dari patah tangan pada pertandingan terakhirnya.
Kondisi tersebut membuat kesempatan Theo untuk mengalahkan Ahong kembali tertunda.
Selama masa pemulihan Ahong, Theo telah bertarung dua kali dengan mempertaruhkan posisi penantang gelarnya.
Perseteruannya dengan Theodorus pun semakin panas, mulai dari Ahong menyebut tindakan Theo layaknya “petarung abal-abal” dan “mental pengecut".
Ucapan Ahong ini kemudian dibalas Theo dengan video kekalahan Ahong di test event timnas Jiu Jitsu di Singapura.
Keadaan ini terus memuncak sampai Ahong berkata bahwa Theo melewati batas dengan masuk ke ranah pribadinya, yang tentunya membuat pertarungan keduanya menjadi urusan pribadi.
(TribunJakarta.com/Kompas.com)