Kesaksian Juru Parkir Terbangun Saat Prada DP Ketuk Kaca Lalu Ajak Vera Masuk Penginapan
Pihak penginapan Sahabat Mulia Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba dihadirkan dalam sidang ketiga Prada DP
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Pihak penginapan Sahabat Mulia Jalan PT Hindoli RT 05 RW 03 Kelurahan Sungai Lilin Kecamatan Sungai Lilin Muba dihadirkan dalam sidang ketiga Prada Deri Pramana atau Prada DP.
Sebagaimana diketahui jenazah Vera Oktaria ditemukan di penginapan tersebut pada Jumat (10/5/2019) lalu.
Dari sidang kali ini, diketahui kronologi datangnya Prada DP dan Vera Oktaria di penginapan sahabat mulia.
Arafik alias Nofik (32), petugas jaga malam sekaligus juru parkir di penginapan sahabat mulia menjadi saksi kesembilan dan merupakan yang pertama memberikan kesaksian pada sidang ketiga ini.
Dari kesaksiannya, Prada DP diketahui datang ke penginapan Sahabat Mulia pada Rabu (8/5/2019) sekitar pukul 02.00 pagi.
Kehadirannya bersama dengan seorang perempuan muda yang tidak Nofik ketahui identitasnya.
Namun diduga kuat perempuan tersebut merupakan Vera Oktaria.
"Waktu itu saya lagi tidur, terus dia (Prada DP) ngetok kaca penginapan. Dia nanya, pak ada kamar kosong tidak. Saya jawab ada. Terus saya panggil kasir untuk nemui dia dan mereka ke meja kasir,"ujar Nofik.
Dikatakan Nofik, awalnya Prada DP sendiri yang masuk ke penginapan.
Sedangkan perempuan muda yang datang bersama Prada DP, dia lihat berdiri menunggu di halaman penginapan samping motor Honda beat warna pink.
"Saya tidak terlalu melihat wajahnya, saya lihat dia pakai baju hitam dan rambutnya terurai,"kata Nofik yang telah bekerja selama tiga tahun di penginapan sahabat mulia.
Dilanjutkannya, setelah selesai berbicara dengan kasir, Prada DP lantas memanggil teman perempuannya untuk masuk ke penginapan.

Saat menjawab pertanyaan oditur, Mayor Chk Andi Putu SH yang bertanya apakah panggilan tersebut bernada ancaman, paksaan atau kata-kata kasar, dengan yakin Nofik berujar tidak.
"Dek, masuk. Cuma itu yang dia bilang pak, tanpa ada paksaan. Terus si perempuan itu nurut saja. Jalannya seperti biasa saja, tidak terlihat ada rasa takut dari perempuan itu,"ujarnya.
"Mereka juga terlihat harmonis"sambungnya.