Respons Anies Baswedan saat Perluasan Ganjil Genap Diprotes Pengusaha
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah mendapat protes dari para pengusaha mengenai perluasan sistem ganjil genap
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah mendapat protes dari para pengusaha mengenai perluasan sistem ganjil genap pelat kendaraan hingga 25 ruas jalan.
Kata Anies, keluhan seperti ini pernah diungkapkan pengusaha sejak 2018 lalu, atau ketika pemerintah baru menerapkan ganjil genap di sembilan ruas jalan.
“Tahun lalu juga gitu (protes). Saat ini kebijakannya adalah membatasi ganjil genap untuk kendaraan roda empat. Tujuannya untuk mengendalikan volume kendaraan bermotor di jalan,” kata Anies pada Sabtu (10/8/2019).
Hal itu disampaikan Anies setelah menjadi pembicara dalam Kongres Indonesian Diaspora Network (IDN) Global di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
Menurut dia, volume kendaraan di DKI khususnya di jantung kota perlu dikendalikan.
Dengan demikian, kepadatan kendaraan di pusat kota DKI berkurang.
Karena itu, Anies mengimbau kepada masyarakat untuk beralih ke angkutan umum khususnya Transjakarta.
Hingga kini, jeda waktu kedatangan bus Transjakarta sudah semakin singkat.
Dengan demikian, para penumpang tidak perlu lama lagi menunggu kendaraan untuk menempuh perjalanannya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menambahkan berdasarkan kajiannya, penerapan sistem ganjil genap bisa mengurangi sekitar 40 persen penggunaan mobil pribadi.
Paradigma yang dibangun melalui kebijakan ini, kata dia, agar masyarakat beralih ke angkutan umum.
“Begitu ditetapkan kawasan ganjil genap, harusnya jangan berpikir mencari jalan lain. Tapi harus memikirkan angkutan apa di koridor itu. Pemerintah kan sudah menyediakan Transjakarta yang disubsidi sekian triliun rupiah, masak warga Jakarta tidak mau memanfaatkan itu,” ungkapnya.
Tindak lanjut Ingub
Sementata itu Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT TransJakarta, Achmad Izzul Waro mengatakan, lembaganya telah melakukan pengadaan 310 unit bus sedang sebagai tindak lanjut Ingub tersebut.
Rinciannya, 150 unit untuk Kopaja, 100 unit Metromini dan 60 unit Kopami.
“Per 1 Agustus 2019 kita melakukan klik belanja katalog daerah 310 unit bus sedang. Pertambahan armada ini dilakukan secara bertahap menyesuaikan Ingub yang diterbitkan pak Gubernur,” ujar Izzul.
• Anies Baswedan Punya Tradisi yang Tidak Pernah Dilewatkan saat Idul Adha
• Ancol Taman Impian Bagikan 5.000 Paket Daging Kurban
Berdasarkan catatannya, saat ini total armada yang dikelola Transjakarta ada 3.305 bus.
Terdiri dari bus gandeng, maxi bus atau besar, dobel deker, mini trans hingga mikro trans, Transjakarta cares untuk disabilitas yang diantarkan dari kediaman hingga halte terdekat.
Variasi layanan ini semata untuk beri kenyamanan masyarakat Jakarta, sehingga masyarakat bisa andalkan layanan dari Pemprov DKI ini.
"Karena mengacu pada target Dinas Perhubungan bahwa target coverage area bisa 90 persen nanti bisa dicapai dengan jumlah armada yang direjamakan sebanyak 10.047 unit,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pengusaha Protes Ganjil Genap, Anies : Tahun Lalu Juga Begitu