Timnas

Diduga Melakukan Tindakan Indisipliner, Simon McMenemy Coret Rizky Pora dari Timnas Indonesia

Simon McMenemy mengumumkan tidak akan menyertakan penyerang sayap Barito Putera, Rizky Pora ke dalam tim yang mengikuti proses TC.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Instagram Rizky Pora
Rizky Pora saat berada di Vietnam ketika akan menjalani laga kontra Timnas Vietnam. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Keputusan mengejutkan diambil oleh pelatih kepala Timnas Indonesia, Simon McMenemy jelang melakoni agenda training camp (TC) sebelum berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Simon McMenemy mengumumkan tidak akan menyertakan penyerang sayap Barito Putera, Rizky Pora ke dalam tim yang mengikuti proses TC.

Sebelumnya, nama Rizky Pora masuk ke dalam 24 nama pemain yang diproyeksikan berlaga memperkuat Timnas Indonesia berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.

Rizky Pora dinilai telah menunjukkan perilaku yang tidak pantas saat membela klubnya berhadapan dengan PSM Makassar di kompetisi Liga 1 2019, pada Rabu (14/8/2019) kemarin.

Timnas Indonesia Lolos ke Semifinal Piala AFF U-18 dengan Status Juara Grup A

Keputusan mencoret pemain berusia 29 tahun diambil setelah hasil pertimbangan yang dilakukan oleh tim pelatih Timnas Indonesia.

Nantinya, posisi Rizky Pora akan digantikan oleh winger lincah Persib Bandung, Febri Hariyadi.

Simon menilai sudah sering memberikan peringatan kepada para pemain Timnas Indonesia masalah attitude dan sikap saat berada di dalam dan luar lapangan.

Sebagai seorang pemain berlabel Timnas Indonesia, seharusnya sang pemain bisa menjaga dan menjadi contoh bagi pemain lainnya di atas lapangan.

"Kami mengharapkan tingkat disiplin tertinggi dari para pemain tim Nasional. Ini telah dibahas beberapa kali dan para pemain telah diingatkan bahwa mereka adalah representasi dari seluruh pemain Indonesia. Para pemain tim Nasional adalah contoh bagi semua, Ini prinsip dan saya tidak main-main dengan hal ini,” kata Simon dalam rilis yang diterima TribunJakarta, Kamis (15/8/2019).

Pelatih asal Skotlandia itu menilai setiap pemain yang dipanggil Timnas Indonesia harus memahami tugas dan tanggung jawabnya di lapangan.

Pemain harus bisa menjadi role model dan panutan bagi setiap generasi muda yang melihatnya.

“Pemain harus memahami tanggung jawab yang datang dengan mewakili negara yang begitu bersemangat dan bangga,” tegas Simon.

Mantan pelatih Bhayangkara FC itu berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pemain agar tidak melakukan kejadian serupa.

Diharapkan semua pemain berlabel Timnas Indonesia bisa patuh dengan setiap aturan yang dibuat tim pelatih.

Aturan yang dibuat merupakan kebaikan bagi setiap pemain skuat Garuda.

"Poinnya, kami mencari pemain yang bisa menjadi role model, pemain yang mampu menjalankan instruksi serta mampu bermain dalam sistem yang kita inginkan. Tentu kami berharap seorang pemain juga memiliki pengetahuan taktik yang baik, sehingga mampu bermain dalam formasi yang berbeda dan juga posisi yang berbeda," tutur Simon.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved