HUT ke 74 Kemerdekaan RI
Kisah Nenek Mini Istri Veteran Pejuang: Kerap Dibawa Keluarga Sembunyi di Hutan
Nenek Mini (83) masih ingat betul kondisi Bogor saat masa penjajahan Belanda, Jepang sampai Inggris.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIBINONG - Nenek Mini (83) masih ingat betul kondisi Bogor saat masa penjajahan Belanda, Jepang sampai Inggris.
Nenek Mini merupakan istri seorang veteran pejuang kemerdekaan bernama Soleh asal Tarikolot, Bogor.
Saat masih kecil, Mini mengaku hidup sebagai petani bersama keluarganya namun hidup kesehariannya jauh dari kata tentram.
Padi hasil pertanian pun kerap menjadi objek rampasan penjajah Belanda kala itu.
"Kalau habis panen, padi kita itu pada diambil sama mereka," kata Nenek Mini saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, di rumahnya dibkawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (13/8/2019).
Bentrokan antara pejuang dan kolonial kerap terjadi tiba-tiba.
Saat perang terjadi, sejak masih kecil dirinya kerap dibawa oleh keluarganya ke kawasan hutan salah satunya ke kawasan Gunung Salak.
Di dalam hutan, para warga menggali lubang yang disebut 'rombang' atau semacam bunker untuk bersembunyi.
"Kalau ada rame-rame (perang) suka dibawa ke hutan. Sembunyi dalam rombang. Jadi rombang itu tanah digali kita masuk ke sana. Apa aja dibawa, perabotan alat masak juga dibawa," katanya.
Kondisi yang sama juga masih dialami ketika Nenek Mini sudah menikah.
Namun rata-rata warga yang masuk rombang adalah wanita dan anak-anak.
"Jaman perang anak suka dibawa ke hutan bawa barang-barang masuk rombang. Suami-suaminya pada keliling," katanya.
Nenek Mini juga sempat mendengar dari suaminya yang juga merupakan seorang pejuang bahwa para pejuang di Bogor kerap menggunakan taktik menunggu penjajah lengah.
Pejuang akan menunggu beberapa tentara penjajah terpisah dari kelompoknya untuk kemudian ditangkap bersama warga menggunakan senjata seadanya.
"Mereka suka ngacak-ngacak ke kampung-kampung. Kalau mereka lagi bertiga jalan, terpisah, katanya paling gampang dilawan," tutur Nenek Mini.