Musim Kemarau Panjang, Air di Pemukiman Warga Tangerang Ada Cacingnya
keluarnya cacing di saluran air bersih disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG - Musim kemarau yang berkepanjangan di Tangerang mulai berdampak buruk dan merugikan warga.
Seperti yang terjadi di Kompleks Kunciran Mas Permai, Kelurahan Kunciran, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, air yang mengalir di perumahan warga terdapat cacing sutera.
Dampaknya, warga di komplek tersebut tidak dapat menggunakan air keran untuk mandi maupun masak.
"Untuk berkegiatan juga enggak bisa, kan jelas banget ini ada cacingnya," ungkap Santo Yanto (40) warga Kunciran, Jumat (16/8/2019).
Ia mengaku, tidak bisa menggunakan air lantaran ada cacing sutera yang bercampur air.
Ia sempat melaporkan kejadian tersebut kepada PDAM Tirta Benteng untuk bisa membersihkan cacing sutra yang keluar dari keran miliknya.
“Kejadian kemarin, di mana air di rumah saya tidak keluar. Setelah beberapa jam, air keluar kecil selanjutnya ditambah ada cacing sutera. Pikir saya hanya kotoran biasa. Setelah dilihat ternyata cacing," cerita Santo.
Sementara, Asisten Manajer Humas dan Pengaduan PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Ichsan Sodikin mengatakan, keluarnya cacing di saluran air bersih disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan.
Air bersih pun sudah menipis karena tidak turunnya hujan selama berbulan-bulan di Tangerang.
"Ada beberapa penyebab ada cacing, pertama akibat efek musim kemarau panjang. Kedua, musim kemarau menyebabkan kualitas dan kuantitas air baku menurun, ada sedimentasi lumpur tergerus," terang Ichsan saat ditemui di kantornya.
• H-1 Jelang HUT ke-74 RI, Pedagang di Manggarai Baru Laku 8 Batang Pinang
• Viral Bayi Diberi Susu Campur Obat Alergi Agar Cepat Tidur oleh ART, Ini Penjelasan Sang Ibu
Alasan ketiga yakni, keringnya Sungai Cisadane yang menjadi bahan baku selama ini, Kali Angke pun menjadi alternatif lainnya.
Ichsan menambahkan, air yang digunakan oleh warga Kunciran Mas Permai dikelola oleh PT BHJ dengan menggunakan air baku dari Kali Angke.
Tetapi, memang kondisi saat ini statusnya kritis. Karena air baku di sana sudah tidak lagi bisa digunakan.
"Jadi kondisi kemarau ini menyebabkan air di Kali Angke sudah tidak layak digunakan lagi. Bahkan air di sana memang sudah bercampur dengan lumpur yang mengakibatkan cacing, kuman, dan planton bisa masuk ke penyaluran rumah karena air baku sudah berkurang," paparnya.