HUT ke 74 RI
Rayakan HUT RI ke-74, Warga Kebon Sirih Main Bola di Tengah Jalan
Menurut Ketua Karang Taruna RW 003 Kebon Sirih, Daus (20), kegiatan ini rutin dilakukan oleh anak-anak mudanya saat perayaan HUT RI.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Dalam memeriahkan HUT ke-74 RI, warga Kebon Sirih bermain bola di tengah Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat.
Mengenakan baju bebas dan sepatu futsal, anak-anak muda itu bermain ala kadarnya dengan menggunakan bola plastik.
Kedua tiang gawangnya pun terbuat dari bambu sedangkan jaringnya dari tali rafia.
Mereka bermain cukup enerjik sehingga tak jarang yang dibiarkan lolos malah bolanya bukan kaki pemain.
Menurut Ketua Karang Taruna RW 003 Kebon Sirih, Daus (20), kegiatan ini rutin dilakukan oleh anak-anak mudanya saat perayaan HUT RI.
"Sudah sering kita main di sini sebagai perayaan hari Kemerdekaan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (17/8/2019).
Biasanya, mereka mulai dari pukul 15.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Daus mengatakan kegiatan ini diadakan untuk umum, siapa saja boleh bergabung.
"Dari yang muda sampai udah tua main bola di sini. Tapi, memang waktunya terbatas," katanya.
Daus mengatakan kegiatan ini tidak memperebutkan hadiah.
Namun di tengah asyiknya mereka main, jeda mendadak datang. Mereka harus berhenti bermain sebentar.
• Margo City Suguhkan Flashmob Musik Orchestra Hingga Tarian saat Hari Kemerdekaan RI
Setiap bus TransJakarta yang lewat, warga izinkan melintasi lapangan bola dadakan itu.
Akan tetapi, apabila mobil-mobil yang melintas, warga sekitar memberhentikannya.
Mereka menyuruh para pengendara mobil berputar balik.
Motor-motor pun harus melewati trotoar untuk melintasi jalan Wahid Hasyim yang digunakan tempat bermain bola.
Dari kejauhan, warga telah memblokade jalan dengan kursi-kursi kayu.
Selain merayakan HUT RI ke-74 dengan bermain bola di jalan, ia mengatakan juga keterbatasan lahan membuat anak-anak muda di lingkungannya tak memiliki lahan bermain.
"Kita mau nunjukkin, bahwa anak-anak muda di sini enggak punya lapangan untuk bermain. Pesan buat yang memegang kepentingan," ujarnya.