Ancam Driver Ojek Online, DS Gunakan Senjata Palsu Saat Mengaku Sebagai Anggota Polisi
DS (41), satu dari dua tersangka pemerasan dengan pengancaman, menakut-nakuti korbannya menggunakan senjata palsu.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - DS (41), satu dari dua tersangka pemerasan dengan pengancaman, menakut-nakuti korbannya menggunakan senjata palsu.
Kapolsek Metro Jagakarsa Kompol Harsono mengungkapkan, senjata tersebut merupakan korek api.
"Senjata (palsu) itu kita dapatkan juga di kontrakan tersangka DS di Kebagusan, Pasar Minggu," kata Harsono di Mapolsektro Jagakarsa, Cipedak, Senin (19/8/2019).
Ia menjelaskan, DS merupakan otak dari tindak pidana ini. Ia dibantu oleh keempat rekannya, yakni W, DD, IP, dan AB.
Tersangka W sudah berhasil diamankan Kepolisian. Sementara tiga lainnya masih diburu.
Saat melancarkan aksinya pada 7 Juni 2019 pukul 02.00, para tersangka mengaku sebagai anggota Polisi.
Mereka kemudian menuduh korbannya, yakni pengemudi ojek online bernama Mohammad Rifqy (29), sebagai pengguna dan pengedar narkoba.
Para tersangka mengambil uang dan kartu ATM dari dompet Rifqy. Mereka juga memukul Rifqy ketika memaksa memberitahu nomor PIN ATM.
"Kartu ATM korban juga diambil, dia dipaksa memberikan nomor PIN. Kurang lebih kerugiannya Rp 60 juta," jelas Harsono.

Tersangka W ditangkap pada 14 Agustus 2019. Sehari kemudian, Polisi mengamankan DS.
Keduanya disangkakan Pasal 365 subsider Pasal 368 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.
Modus Jadi Polisi, 2 Pria Ini Kuras ATM Driver Ojek Online Hingga Rp 60 Juta
Seorang pengemudi ojek online bernama Mohammad Rifqy (29) menjadi korban pemerasan dengan pengancaman.
Peristiwa itu terjadi di Gang Makam, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 7 Juni 2019.