Rusuh di Papua
Kerusuhan di Manokwari: Warga Blokade Jalan, Bakar Gedung DPRD, Polisi Belum Tetapkan Siaga 1
Massa kemudian menyampaikan protes dengan menyebar ke sejumlah jalan sambil membawa senjata tajam dan spanduk sebagai bentuk protes.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Erik Sinaga
"Pemprov Papua menyatakan empati dan prihatin terhadap insiden yang terjadi di Kota Surabaya, Semarang dan Malang, yang berakibat adanya penangkapan atau pengosongan asrama mahasiswa Papua," kata Lukas kepada wartawan, di Jayapura, Minggu (18/08/2019).
Enembe menyayangkan adanya tindakan rasis oknum aparat saat upaya penangkapan para mahasiswa tersebut.
Terlebih, hal tersebut terjadi menjelang perayaan HUT ke-74 RI.
"Kita sudah 74 tahun merdeka, seharusnya tindakan-tindakan intoleran, rasial, diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang kita junjung bersama," ujar Enembe.
"Tindakan rasial di Surabaya sangat menyakitkan," kata Enembe.
Angkut paksa
Sebelumnya diberitakan, polisi mengangkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
• Kejuaraan Dunia 2019 Pukul 14.00 Hari Ini: Anthony Ginting dan Christie Main, Link Live Streaming
• Kisah Haru Paskibraka Nasional Ini Bertemu dengan Ibunya di Istana Setelah 10 Tahun Berpisah
• Guru Ini Perdayai Siswinya Jadi Selingkuhan: Terungkap Karena Ketahuan Ibu Kost
Angkut paksa dilakukan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih ke dalam selokan.
Perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih tersebut diduga dilakukan oknum mahasiswa Papua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kerusuhan Pecah di Manokwari, Massa Bakar Gedung DPRD Papua Barat dan Warga di Manokwari Bakar Ban dan Blokade Jalan, Protes Tindakan Rasisme ke Mahasiswa Papua