Bahas Pemindahan Ibu Kota, Tsamara Amany Singgung Kepadatan Penduduk: Mencoba Kurangi Beban Jakarta

Bahas pemindahan ibu kota negara, Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsmara Amany singgung soal beban Jakarta.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
Youtube/ Indonesia Lawyers Club TV One
Politikus PSI Tsamara Amany. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bahas pemindahan ibu kota negara, Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsmara Amany singgung soal beban Jakarta.

Tsamara Amany menyampaikan beberapa hal terkait pemindahan ibu kota negara.

Sejauh ini, wilayah Kalimantan yang disebut-sebut menjadi calon ibu kota negara baru.

Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC)Tsamara Amany mengatakan bahwa Kalimantan menjadi wilayah yang berada di tengah Indonesia.

Hal itu sejalan dengan konsep pembangunan Presiden Jokowi yang besifat Indonesia sentris.

membahas tentang konsep pembangunan Presiden Jokowi yang bersifat Indonesia sentris.

"Kalu kita analisa secara geopolitik, Kalimantan itu persis berada di tengah Republik Indonesia, yang artinya dia adalah di central Indonesia itu akan menghilangkan stigma barat dan timur," ujarnya seperti dikutip dari TribunJakarta dari tayangan YouTube ILC tvOne, Rabu (21/8/2019).

Vicky Nitinegoro Buka Suara Soal Hubungannya dengan Nikita Mirzani, Raffi: Lu Udah Dapat Lampu Hijau

7 Jam Terlunta-lunta di Stasiun Akibat Pemadaman Listrik Massal, Pengguna KRL Gugat PLN Rp 6.500

Menurutnya, dengan dipindahkannya ibu kota negara ke Kalimantan juga akan memperkuat konsep pembangunan Presiden Jokowi soal negera maritim.

"Kita tahu ada yang namanya alki (alur laut kepulauan Indonesia). Alki pertama ada di Selat Malaka, alki kedua ada melewati Kalimantan, sehingga Kalimantan bisa menjadi konsep pembangunan Pak Jokowi soal negara maritim," paparnya.

Tsamara Amany lantas membandingkan Jakarta dengan ibu kota negara Singapura dan Kuala Lumpur Malaysia.

Tsamara Amany
Tsamara Amany (Instagram @tsamaradki)

"Singapura wilayah penduduknya dalam satu wilayah 6.000 penduduk perkilometer persegi, Kuala Lumpur, 6.900 perkilomter persegi, Jakarta 15.000 penduduk perkilometer persegi."

"Bayangkan, betapa padatnya penduduk Jakarta," tambahmnya.

Tsamara Amany memaparkan jika dampat yang paling kongkret dari padatna penduduk di suatu wilayah adalah timbulnya persoalan sampah.

"Jika lihat data Jakarta sekarang menghasilkan 7.500 ton sampah, kalau kita lihat dalam bentuk wujud kira-kira seperti Candi Borobudur, saking banyaknya," jelasnya.

Pembunuhan 1 Keluarga di Banten: Pelaku Bunuh Karena Korban Terbangun, Ada Insiden Tendang Charger

7 Jam Terlunta-lunta di Stasiun Akibat Pemadaman Listrik Massal, Pengguna KRL Gugat PLN Rp 6.500

"Bayangkan bagaimana efektifitas sebuah pemerintahan bisa bekerja di kota yang begitu padat," sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved