Rektor UI Usulkan Pembangunan Kampus Universitas Indonesia di Ibu Kota yang Baru
Sebagai kampus yang mengusung nama Indonesia, Anis mengatakan UI merasa perlu membuka cabang agar terus melekat dengan Ibu Kota.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI – Rektor Universitas Indonesia (UI) Muhammad Anis angkat bicara soal wacana pemindahan Ibu Kota DKI Jakarta ke daerah Kalimantan.
Anis mengusulkan agar pemindahan tersebut juga mengikutsertakan penambahan Kampus UI di Ibu Kota yang baru.
Sebagai kampus yang mengusung nama Indonesia, Anis mengatakan UI merasa perlu membuka cabang agar terus melekat dengan Ibu Kota.
"Kami melihat UI sebagai kampus yang menyandang nama negara, jadi memang sebetulnya melekat dengan Ibu Kota. Kalau Ibu Kota pindah, ya sebetulnya di situ juga ada UI. Seyogyanya waktu nanti ibu kota pindah, ada UI juga di sana," ujar Anis dikonfirmasi, Jumat (23/9/2019).
• Sofyan Djalil Tarik Ucapan Soal Lokasi Ibu Kota Baru, Padahal Sempat Sebut Kalimantan Timur
Anis mengatakan, pihaknya telah menyiapkan konsep terkait penambahan kampus tersebut, meski belum berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.
"Konsepnya sudah siap, kami ingin coba kembangkan UI diluar sekarang. Kalau dulu itu tidak bisa, karena terbentur aturan," jelasnya.
Terakhir, Anis menuturkan pihaknya tengah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti civitas akademika hingga dosen untuk mengajar di Ibu Kota yang baru nantinya, meski tidak sama persis dengan Kampus UI Depok.
"Kami buat lebih kearah digital, sudah kearah yang dibutuhkan lulusannya misalnya sains, teknologi, dan matematika. UI yang memang jumlah fakultasnya tidak sebanyak disini, harus lebih ramping namun semuanya dibutuhkan," ujarnya.