Jasad Terpanggang Dalam Mobil
M Adi Pradana Korban Jasad Terbakar di Sukabumi, Potret Bareng Pacar Jadi Isyarat, Singgung Kematian
M Adi Pradana dan sang ayah menjadi korban di kasus pembunuhan dua jasad terpanggang dalam mobil di Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
(Ceritakan padanya tentang : - Bagaimana matahari sangat mencintai bulan
- Dia mati setiap malam untuk membiarkannya bernapas).

Ternyata kepsyen yang ditulis M Adi Pradana yakni tentang pengorbanan yang diberikan oleh matahari kepada bulan.
Matahari tenggelam setiap sore dan cahayanya tak terlihat setiap malam.
Hal itu dilakukan matahari agar bulan bisa terlihat dan tampak cantik di malam hari.
Penggalan kalimat romatis itu tampaknya menunjukkan rasa cintanya kepada sang kekasih Elvira.
• Penghasilan Rp700 Juta Sehari, Raffi Ahmad Bongkar Keinginan yang Belum Terwujud Bareng Nagita
• Datangi RS Polri, Reaksi Kakak Korban Jasad Terpanggang di Sukabumi Dengar Adik Dibunuh Istrinya
Bawa ia siap melakukan apapun untuk sang kekasih.
Foto itu pun kini ramai dikomentari rekan korban.
Kebanyakan dari mereka tak menyangka kalau kini korban sudah tiada.
Diberitakan sebelumnya, sebuah mobil minibus bernopol B 2983 SZH di pinggir Kalan Cidahu - Parakansalak, Kampung Bondol, Desa Pondokkaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi ditemukan terbakar, Minggu (25/8/2019) siang.
Setelah api padam, di dalam mobil itu ditemukan dua jenazah yang hangus terbakar.
Kedua korban diduga korban pembunuhan dan pembakaran dilakukan untuk menghilangkan jejak.

Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa kedua korban adalah ayah dan anak asal Jakarta Selatan.
"Kedua korban beralamat dari Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05, Lebak Bulus Jakarta Selatan," kata Nasriadi dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/8/2019) malam.
Dia memaparkan bahwa dua korban ayah dan anak bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili umur 54 tahun dan M. Adi Pradana alias Dana umur 23 tahun.
"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," ungkap Nasriadi.
(TribunJakarta/TribunnewsBogor)