Sederet Fakta Jasad Tukang Antar Ayam Gegerkan Warga Limo: Bawa Jutaan Rupiah dan Dugaan Keluarga
Penemuan jasad pria di kebun pisang Jembatan Pulo Mangga menggegerkan warga Kelurahan Grogol, Limo, Kota Depok.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Penemuan jasad pria di kebun pisang Jembatan Pulo Mangga menggegerkan warga Kelurahan Grogol, Limo, Kota Depok.
Awalnya korban tak diketahui identitasnya. Jasad pria itu berciri-ciri mengenakan kaos berwarna hitam dan celana jeans biru.
Akhirnya diketahui, jasad pria bernama Hasbuloh (37) yang bekerja sebagai tukang antar ayam hidup.
Dibagian leher, terlihat ada luka seperti bekas sabetan senjata tajam dan mengeluarkan darah.
TribunJakarta.com merangkum deretan fakta-fakta terkait peristiwa tersebut.
Korban Posisi Terlentang

Amat salah seorang warga sekitar mengatakan, korban ditemukan dalam posisi terlentang.
"Pertama ditemukan dalam posisi terlentang tadi pagi, saya kurang tahu persis siapa yang pertama nemuin.Tadi saya dapat informasi dari tukang ojek katanya ada mayat," ujar Amat di lokasi kejadian, Rabu (28/9/2019).
Sementara itu, sejumlah warga lainnya mengaku tidak mengenal dan korban menduga bahwa korban bukanlah warga sekitar.
Sementara itu, Kapolsek Limo Kompol Iskandar belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut karena pihaknya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita belum tahu identitas korban, saat ini tim masih memeriksa," ucap Iskandar singkat.
Sampai saat ini, polisi masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan disaksikan oleh banyak warga.
Tukang Antar Ayam

Sesosok mayat pria menggegerkan warga di Kampung Pulo Mangga, Kelurahan Grogol, Limo, Kota Depok, lantaran terdapat luka dibagian leher seperti bekas sabetan senjata tajam.
Diketahui, identitas korban bernama Hasbuloh warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Kota Depok.
Hal tersebut, disampaikan oleh keponakan korban Syafrudin ketika dijumpai di lokasi kejadian.
"Namanya Hasbuloh, dia adik dari ibu saya," ujar Syafruddin, Rabu (28/9/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban berprofesi sebagai tukang antar ayam hidup ke beberapa daerah seperti Depok, Bekasi, dan juga daerah yang lainnya.
"Kerjanya antar ayam hidup, ke pedagang eceran di pasar ke daerah Depok, Bekasi, Bogor. Setiap hari kerjanya malam mulai pukul 20.00 WIB," ujar Syafrudin.
Syafrudin juga mengatakan, dirinya menerima kabar penemuan korban dari istri korban sendiri.
"Jadi teman almarhum ada yang ojol lewat lokasi kejadian sudah ramai, ter pas dilihat ternyata korbannya temannya sendiri kan. Langsung ngabarin istrinya, istrinya ngabarin saya," kata Syafrudin.
Terakhir, Syafrudin menuturkan korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Sementara itu, saat petugas Jatanras dari Polda Metro Jaya pun masih di lokasi kejadian dan telah selesai menggelar olah tempat kejadian perkara.
Jasad Pria dengan Luka Dileher di Depok, Keluarga Yakini Hasbullah Jadi Korban Pembunuhan
Suharyadi meyakini bahwa Hasbullah menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditemukan di Kampung Pulo, Grogol, Limo, Kota Depok.
Luka Sabetan Benda Tajam

Pada bagian leher korban, terdapat luka seperti bekas sabetan benda tajam.
"Ini mah kalau gak dirampok, pasti ada yang dendam sampai ada yang bunuh," ujar Suharyadi yang merupakan keluarga korban saat dijumpai di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Senada dengan Suharyadi, Syafrudin keponakan korban juga meyakini bahwa pamannya merupakan korban pembunuhan.
Hal tersebut dikarenakan, tidak ditemukan harta korban berupa handphone, tas, hingga dompet korban.
"Semua barangnya hilang, apa mungkin dirampok atau ada yang dendam. Orangnya baik semenjak menikah rajin bekerja keras, ibadahnya juga lancar," ucap Syafrudin.
Sebelumnya juga diwartakan, korban berprofesi sebagai tukang antar ayam hidup kebeberapa daerah.
Jam kerja korban pun dimulai pukul 20.00 WIB hingga pagi hari.
"Kerjanya antar ayam hidup ke pedagang eceran di pasar-pasar, terus ambil setoran untuk dikasih ke bosnya. Kerjanya memang malam sampai pagi," pungkas Syafrudin.
Istri Masih Bisa Hubungi Handphone Korban
Syafrudin menuturkan handphone Hasbuloh (37) masih bisa dihubungi sekira pukul 09.00 WIB oleh sang istri sebelum ditemukan meninggal dunia.
Hasbuloh ditemukan meninggal dunia di area kebun pisang Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok, dalam posisi telentang sekira pukul 11.00 WIB oleh warga yang melintas.
Dibagian leher korban, terdapat luka seperti bekas sabetan senjata tajam.
Keluarga korban Syafrudin mengatakan, pagi tadi istrinya sempat menghubungi korban namun tidak ada jawaban.
"Pukul 09.00 WIB handphonenya masih aktif, istrinya telfon mungkin ada firasat gak enak. Tapi cuma berdering gak diangkat," ujar Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Namun tak berselang lama, handphone korban tak lagi bisa dihubungi.
"Habis itu sudah gak bisa ditelfon," tambah Syafrudin.
Syafrudin mengatakan, dirinya menduga pamannya menjadi korban perampokan atau sasaran balas dendam.
"Perasaan saya ini motifnya perampokan, atau mungkin ada yang dendam," ujarnya.
Saat ini, jenazah Hasbuloh telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Dibawa ke RS Polri, katanya untuk diotopsi atau visum gitu. Ini saya mau ke rumahnya saya juga dikabarin istrinya," pungkasnya.
Bawa Uang Jutaan Rupiah Setiap Hari
Mayat seorang pria dengan luka seperti bekas sabetan senjata tajam dibagian lehernya gegerkan warga Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Diketahui, identitas korban bernama Hasbuloh (37) warga Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, dan ditemukan tergeletak tak bernyawa di area kebun pisang lokasi kejadian.
Sebelumnya diberitakan, korban berprofesi sebagai tukang antar ayam hidup ke pedagang eceran di pasar-pasar yang ada disejumlah daerah seperti Depok, Bekasi, hingga Bogor.
Tak hanya mengantar ayam, korban juga yang mengambil uang dari pedagang dan menyetorkannya ke bos tempat kerjanya tersebut.
"Setiap hari korban kan antar ayam terus uangnya disetor ke bosnya, bisa Rp 8 juta sampai Rp 15 juta setiap hari setorannya," ujar keluarga korban Syafrudin di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Syafrudin juga mengatakan, korban diduga menjadi korban perampokan lantaran membawa uang jutaan rupiah setiap harinya.
"Mungkin dirampok ya, barang-barangnya gak ada handphonenya, tasnya, uang setorannya juga. Tapi gak tahu juga apa uangnya sudah disetor terus dia dirampok pas pulang ke rumah, atau ada yang dendam," katanya.
Syafrudin mengatakan, korban meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
"Anaknya dua, sekarang istrinya juga lagi di RS Polri Kramat Jati. Katanya korban mau diotopsi atau visum gitu saya gak ngerti," pungkasnya.
Polisi Temukan Tanda Kekerasan
Polisi menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada jasad pria yang ditemukan tergeletak di area kebun pisang Jalan Pulo Mangga, Grogol, Limo, Kota Depok.
Hal tersebut, disampaikan oleh Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah ketika mendatangi lokasi kejadian.
"Dari hasil penyelidikan secara kasat mata, ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban tapi kami belum bisa memastikan apakah itu yang menjadi penyebab tewasnya korban ini. Harus melalui proses otopsi dulu," ujar Azis, Rabu (28/8/2019).
Azis mengatakan, terdapat sejumlah luka lebam hingga luka bekas sayatan pada jasad korban.
"Luka lebam, luka sayatan. Ada dibagian leher, wajah, perut, dan kepala korban," tambahnya.
Saat ini, jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna kepentingan otopsi.
Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa sandal korban, dan juga beberapa pecahan bongkahan batu yang berlumuran darah.
Terkait sejumlah barang milik korban yang hilang, Azis menuturkan saat ini pihaknya masih terus mendalami kejadian tersebut.
Lokasi Penemuan Rawan Begal
Sesosok mayat pria tanpa identitas mengenakan celana jeans berwarna biru dan kaos hitam, menggerkan warga di Jalan Pulo Mangga, Limo, Kota Depok, siang hari ini.
Diduga, mayat tersebut adalah korban pembunuhan motif perampokan lantaran ditemukan luka seperti bekas sabetan senjata tajam dibagian lehernya.
"Perasaan saya ini dirampok, atau gak ada yang dendam," ujar Syafruddin satu diantara sejumlah saudara korban di lokasi kejadian, Rabu (28/8/2019).
Sementara itu, hasil penyelidikan sementara polisi juga menemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.
"Dari hasil penyelidikan secara kasat mata, ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban tapi kami belum bisa memastikan apakah itu yang menjadi penyebab tewasnya korban ini. Harus melalui proses otopsi dulu," ujar Kapolresta Depok AKBP Azis Andriansyah di lokasi kejadian.
Sementara itu, saudara korban lainnya Suharyadi mengatakan bahwa korban jarang melintas di lokasi kejadian.
"Dia mah jarang lewat sini, pasti lewat jalan raya. Ini kan jalur motong ibaratnya," ujar Suharyadi.
Suharyadi juga mengatakan, sebelumnya juga pernah ditemukan mayat di area kebun pisang lokasi korban ditemukan meninggal dunia.
"Sebelumnya disini juga pernah ada penemuan mayat, sudah dua kali sama yang sekarang," ujar Suharyadi.
• Bukan Ibu & Anak, Terungkap Hubungan Sebenarnya Istri Muda Pupung Sadili dengan Pria Berinisial KV
• Seorang Wanita Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebon Jeruk
• SMAK 5 Penabur Dua Kali Lolos ke Babak Final Honda DBL DKI Jakarta North Region
• Fraksi PKS DPRD DKI Targetkan Pemilihan Wagub Pendamping Anies Rampung Sebelum 2020
Tak hanya menjadi lokasi penemuan mayat, di tempat tersebut juga pernah terjadi peristiwa pembegalan.
"Kemudian juga pernah ada kejadian begal disini, memang seram disini" ungkapnya.
Saking seramnya, Suharyadi menuturkan jarang ada warga yang melintas di lokasi tersebut menjelang malam hari.
Menurut Suharyadi, suasana mistis kental terasa apabila melintas di lokasi tersebut pada malam hari.
"Orang sini juga takut lewat sini malam-malam, seram. Habis maghrib juga sudah sepi gak ada yang berani lewat, paling satu atau dua motor yang lewat," ujarnya. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)