Viral di Medsos

Alasan Gitaris Fingerstyle Alip Ba Ta, Tempel Poster Perkalian dan Alfabet di Studio Minimalisnya

Poster perkalian, pertambahan dan alfabet menjadi latar setiap gitaris fingerstyle dengan akun YouTube Alip_Ba_Ta tampil di video. Kok bisa?

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muji Lestari
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas/YouTube Alip_Ba_Ta
Gitaris fingerstyle yang viral di YouTube, Alief Gustakhiyat (31) atau Alip Ba Ta ditemui TribunJakarta.com di tempat kerjanya di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2019). (Kanan) Mas Alip sedang mencover Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Belakangan Alip atau lebih dikenal sebagai Gitaris Fingre Style Alip Ba Ta, ramai diperbincangkan warganet.

Selain kemampuannya dalam bermain alat musik gitar, ruangan tempatnya merekam video juga menjadi perhatian.

Lantaran pada latar belakang tempatnya mengambil gambar, tertempel poster perkalian dan poster alfabet. 

Poster perkalian, pertambahan dan alfabet menjadi latar setiap gitaris fingerstyle dengan akun YouTube Alip_Ba_Ta tampil di video.

Pengagumnya pun sempat bertanya-tanya apa maksud pria pemilik nama lengkap Alief Gustakhiyat ini menempel semua poster itu.

Istri Pertama Pupung Nyaris Pingsan saat Jenazah Suami & Anaknya Dimakamkan: Selamat Jalan Sayangku

Wajar jika pertanyaan muncul, kenapa bukan poster gitaris ternama dunia? Kok harus poster alfabet? Mas Alip biasa disapa, punya alasannya.

Alasan Mas Alip sederhana.

Tonton salah satu videonya:

Dua poster itu sebagai patokan dirinya ketika tampil di depan video dan direkam untuk tayangan YouTubenya.

"Alasannya sangat simpel, karena bikin itu saya sendirian," ungkap Mas Alip kepada TribunJakarta.com di tempat kerjanya, Jumat (30/8/2019).

"Saya butuh patokan di mana saya akan tampil. Biar saya pas saat di kamera," dia menambakan.

Sebutlah apa yang Mas Alip lakukan dalam berkarya serba minimalis.

Contoh kecil, ruangan 4x5 meter di indekosnya ia sulap sebagai studio alakadarnya.

"Enggak ada filosofi atau maksud lain sama sekali membuatnya," beber pria kelahiran Ponorogo 31 tahun silam ini.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved