3 Terdakwa Divonis Bersalah, Audrey Ungkap Isi Chat Saat Diajak Ketemu: Saya Dipandang Sebelah Mata
Pantauan TribunJakarta.com, sehari setelah tiga terdakwa divonis bersalah, Audrey Balqis Zidvanka justru mengaktifkan kembali Instagramnya.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM - Tiga terdakwa di kasus Audrey dinyatakan bersalah dan harus menjalani masa hukuman pelayanan masyarakat selama tiga bulan di Pondok Panti Asuhan Aisiah.
Para terdakwa menjalani hukumannya dua jam per hari setelah pulang sekolah kecuali Sabtu dan Minggu.
Untuk hari Sabtu dan Minggu, para terdakwa dibebastugaskan.
Ketiganya dinyatakan bersalah di kasus siswi SMP di Pontianak yang dikeroyok beberapa bulan lalu.
Vonis tersebut dibacakan di Pengadilan Negeri (PN) Pontianak, Selasa siang (3/9/2019).
Pantauan TribunJakarta.com, sehari setelah tiga terdakwa divonis bersalah, Audrey Balqis Zidvanka justru mengaktifkan kembali akun media sosial Instagramnya.
Tak cuma itu, Audrey Balqis Zidvanka bahkan buka suara mengenai kasus penganiayaan yang menimpanya.
Dilansir dari laman Insta Story @niggaaareyy pada Rabu (4/9/2019), Audrey Balqis Zidvanka membongkar isi chatnya dengan salah satu terdakwa ketika pertama kali diajak bertemu.
Audrey mengaku, saat itu temannya tersebut mengajak bertemu untuk nyantai bareng.
• BREAKING NEWS: Ada Tawuran, Perjalanan KRL Jelang Masuk Stasiun Manggarai Terganggu
• Disebut Poroti Uang Raffi Ahmad, Syahnaz Tunjukkan Ekspresi Sedih hingga Nisya Ahmad Elus-elus Dada
• Pengalaman Investigasi Lokasi Desa Penari, Vlogger Wahyu Purnomo Ungkap Kejanggalan yang Dirasakan
Kendati demikian, bukan nyantai, justru Audrey mendapatkan kekerasan.
"Yuhuu katanya ngajak nyantai waktu tanggal 29 Maret tetapi malah digebukkin.
Hahaha udah jelas disini dia ngajak nyantai bukan berantem, tetapi aku malah difitnah dibilang yang mengajak berantem.
Alasan mukulnya ga jelas lagi...." tulis Audrey Balqis Zidvanka.

Lebih lanjut, Audrey menuturkan bagaiamanapun peristiwa penganiayaan tersebut telah terjadi dan ia tetap dipandang buruk.
"Saya juga merasa banyak dipandang sebelah mata, kecuali keluarga," tulisnya.