Cerita Pedagang Nasi Kapau Jalan Kramat Senen: Jualan Sejak 1994 Hingga Bisa Naik Haji
ejak 1994 silam, pria kelahiran Sumatra Barat, Padang ini menjajakan makanan berbahan dasar santan dan daging, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Sejak 1994 silam, pria kelahiran Sumatra Barat, Padang ini menjajakan makanan berbahan dasar santan dan daging, di kawasan Senen, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.
Ya, makanan berbahan dasar santan dan daging tersebut adalah 'Nasi Kapau'.
Demikian dikatakan pedagang nasi kapau, Budi, kepada TribunJakarta.com, di kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
"Sudah dari tahun 1994 saya dagang di sini. Berarti sudah jalan 25 tahunan tahun ini," ucap Budi.
Selama hampir 25 tahun berjualan nasi kapau, Budi mengatakan telah dapat membeli satu rumah di kawasan Jakarta.
"Alhamdulillah, ada satu rumah sudah saya beli dari hasil jual nasi kapau," ujar Budi, sambil melipat tangannya di meja makan.
Tak hanya rumah, bersama sang istri, Budi telah menunaikan ibadah haji pada tahun 2012 silam. Tentu, biayanya itu dari hasil berjualan nasi kapau.
"Alhamdulillah, naik haji juga pernah. Banyak berkahnya selama saya dagang nasi kapau di sini," beber Budi.
Budi sempat mengalami kesulitan selama hampir 25 tahun berjualan nasi kapau di lokasi.
Contohnya, pelanggan sedikit sementara lauk pauk masih banyak dan difitnah orang.
Namun lama-kelamaan, kesulitan tersebut berhasil dilalui Budi bersama keluarganya.
Yang semula tak memiliki karyawan, kini Budi memiliki sekitar delapan orang yang bekerja di warung makan nasi kapau-nya.
"Alhamdulillah, dari awal saya cuma dagang sendiri. Terus saat nikah, kan, dibantu sama istri. Beberapa tahun kami lewati, akhirnya punya uang buat bayar delapan orang ini," tuturnya.
