Pabrik Esemka Punya Lahan 11 Hektar di Boyolali, Mampu Produksi Mobil 18 Ribu per Tahun
Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengikuti peluncuran mobil Esemka produksi PT Solo Manufaktur Kreasi yang berada di Jalan Raya Demangan.
TRIBUNJAKARTA.COM, BOYOLALI - Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengikuti peluncuran mobil Esemka produksi PT Solo Manufaktur Kreasi yang berada di Jalan Raya Demangan KM 3.5 Sambi-Boyolali, Jumat (6/9/2019).
Diketahui, pada hari ini pabrikan mobil Esemka bersiap memberi kepastian soal debut pertama produknya di Indonesia.
Ditandai dengan peluncuran mobil perdana sekaligus memperkenalkan fasilitas produksi dari pabrik.
Pada tahap awal, Esemka akan fokus pada untuk memproduksi kendaraan niaga ringan atau pikap.
Bima 1.2 dan 1.3 yang sama-sama menggunakan mesin bensin akan menjadi model pertama yang dilepas ke pasar dengan harga di bawah Rp 150 juta.
Pabrik Esemka sendiri ditargetkan mampu memproduksi mobil dengan kapasitas sekira 18 ribu unit per tahun.
Tak hanya menyediakan fasilitas produksi, di lokasi yang sama juga melayani penjualan dan showroom.
Mobil Esemka pertama kali diperkenalkan pada 2008.
Kemudian mulai dilakukan pengembangan prototipe tahun 2009 sekaligus mengenalkan mobil pertama yang disebut dengan Esemka Rajawali (R1).
Hingga kemudian tahun 2010, berdiri PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merk Esemka di Jalan Raya Demangan KM 3.5 Sambi-Boyolali dengan lahan seluas total 11 hektar.
Saat ini baru dibangun pakai seluas 2,6 hektar.
Pantauan Tribunjateng.com, sejumlah tamu undangan telah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB.
Tim penjinak bahan peledak juga turut melakukan sterilisasi menjelang kehadiran mantan Walikota Solo tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pabrik Mobil Esemka di Boyolali Berkapasitas Produksi 18 Ribu Unit per Tahun,
Mobil Esemka Diluncurkan Hari Ini, Harga Jual Dipastikan Murah
Setelah lama dinantikan, akhirnya PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pabrikan mobil Esemka, memberikan kepastian soal debut pertama produknya di Indonesia.
Mobil Esemka yang sempat menuai polemik akhirnya siap diluncurkan, Jumat (6/9/2019).
Proses peluncuran mobil yang diproduksi oleh PT Solo Manufuktur Kreasi (Esemka) itu dijadwalkan akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, mobil karya anak bangsa itu akan dijual dengan kisaran harga tak lebih dari Rp 150 juta.
Untuk tahap awal Esemka akan fokus pada produksi kendaraan niaga ringan alias pikap karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Esemka, yakni menggerakan perekonomian daerah-daerah, khususnya wilayah pinggiran.
Bima 1.2 dan 1.3 yang sama-sama menggunakan mesin bensin akan menjadi model pertama yang dilepas ke pasar.
Mobil Esemka awalnya merupakan karya para siswa Jurusan otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah.
Mobil tersebut menjadi perbincangan publik sejak digunakan sebagai mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta yang saat itu masih dijabat oleh Jokowi dan Hadi Rudyatmo.
Jokowi dan Rudy menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinas hanya berlangsung dua hari dan setelah itu dikandangkan karena kelengkapan surat-suratnya belum ada.
Para murid SMK itu membuat mobil di bawah bimbingan Sukiyat, Pemilik Bengkel Kiat di Klaten.

Sukiyat tidak pernah bermimpi untuk membuat mobil.
Ia hanya ingin membantu para siswa Jurusan Otomotif itu untuk melakukan praktik membuat bodi mobil.
Ia mengajari para siswa menggunakan mobil Toyota Crown yang kemudian dibongkar.
Lalu, para siswa diajari membuat badan mobil secara manual.
Awal Mula SMK
Karena hanya berniat mengajari siswa membuat badan mobil, maka mesin yang digunakan pun sudah jadi.
Uniknya, meski aslinya mobil itu sedan, dia mengarahkan siswa untuk membuat bodi Toyota Land Cruiser.
Sedan itu pun berubah menjadi mobil sport utility vehicle (SUV).
Tahun 2012, Sukiyat pun dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno yang tertarik dengan kemampuan Sukiyat dalam suatu acara di Bayat, Klaten.
Dari perjumpaan inilah, bengkel mobil milik Sukiyat menjadi mitra perusahaan dalam program perakitan mobil oleh siswa SMK, yang telah dimulai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa tahun sebelumnya.
SMK-SMK pun mengirimkan siswa mereka ke Kiat Motor di Ceper, Klaten, untuk belajar membuat bodi mobil, termasuk bagian interior dan eksterior mobil, serta rangkanya.
Setelah berhasil mengajari siswa membuat miniatur menyerupai badan Toyota Hardtop, ia lantas didampinginya membuat bodi mobil prototipe yang belakangan dinamakan Kiat Esemka.
Untuk desain bodi mobil, Sukiyat terinspirasi bentuk Toyota Land Cruiser Prado dan Ford Everest dengan mesin mobil menggunakan hasil rakitan siswa.
Sebagian besar komponen juga dibuat siswa bersama mitra industri. Sebelumnya, muncul rumor Mobil Esemka merupakan rebadge dari mobil China.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi, Eddy Wirajaya.
Ia mengatakan pabrik Esemka sendiri sudah memiliki ragam fasilitas untuk memproduksi mobil.
• Anggota DPRD DKI Putri Ketua MPR Dukung Gubernur Anies Izinkan PKL Jualan di Trotoar
• Ultras Malaya Diserang di SUGBK, Pelatih Malaysia Sudah Prediksi Peristiwa Kerusuhan
• Wawancara Dosen Abdul Aziz Dapat Teror: Sekeluarga Sangat sedih, Hari Membahagiakan Jadi Mencekam
• Didatangi Prabowo Malam Hari & Diskusi Tentang Ini, Mantan Kepala BIN Memuji: Selalu Tampil Gagah
Rumor itu muncul karena beberapa model Esemka yang dari segi desain dan bentuk serupa dengan mobil-mobil asal China.
Rencana, Esemka diluncurkan pada Jumat (6/9/2019) ini.
Peluncuran tersebut sekaligus memperkenalkan fasilitas produksi dari pabriknya yang berada di Jalan Raya Demangan KM 3.5 Sambi-Boyolali, Jawa Tengah.
Proses peluncurannya dijadwalkan akan langsung dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sukiyat, Jokowi, dan Awal Mula Mobil Esemka"