Rocky Gerung Pernah Sebut Esemka Proyek Ngibul, Ini Reaksinya setelah Jokowi Meresmikan

Sebelum Esemka digembar-gemborkan segera meluncur, Rokcy Gerung melancarkan kritik pedasnya. Setelah diluncurkan ini reaksi Rocky Gerung.

Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha  
Rocky Gerung menghadiri sidang lanjutan kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet di PN Jaksel, Selasa (23/4/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mobil Esemka Bima akhirnya Presiden Joko Widodo luncurkan di pabriknya, PT Solo Manufaktur Kreasi.

Sebelum Esemka digembar-gemborkan segera meluncur, Rokcy Gerung melancarkan kritik pedasnya.

Asal tahu saja, Bima merupakan kendaraan niaga ringan yang menjadi fokus awal pembuatan mobil Esemka ini.

Sinyal Sandiaga Uno Tak Restui Nur Asia Dipinang untuk Maju di Pilkada Tangsel

Bermesin bensin, Bima akan menjadi mobil alternatif pesaing merek-merek pengusung mobil pikap.

Selama ini mobil pikap yang telah merajai pasar otomotif niaga di antaranya Mitsubishi, Suzuki dan Daihatsu.

Menurut Presiden Direktur Esemka, harga Bima tidak akan jauh dari Rp 150 juta.

Presiden Joko Widodo menjajal mobil pick up Esemka Bima 1200cc di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019). Hari ini Jokowi bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang akan memproduksi mobil merk Esemka di Boyolali, Jawa Tengah.
Presiden Joko Widodo menjajal mobil pick up Esemka Bima 1200cc di Boyolali, Jateng, Jumat (6/9/2019). Hari ini Jokowi bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang akan memproduksi mobil merk Esemka di Boyolali, Jawa Tengah. (TRIBUN/HO/AGUS SUPARTO)

Pembuatan mobil niaga ringan adalah wujud komitmen dari visi dan misi Esemka.

Tujuannya ingin menggerakkan roda perekonomian di daerah pinggiran.

Dalam peresmian Jumat (6/9/2019), PT Esemka sekaligus meluncurkan satu produknya yakni Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3.

Mobil Esemka pun pernah menuai polemik lantaran waktu peluncurannya yang disebut lama.

Inilah yang kemudian mendorong pengamat politik Rocky Gerung mengeluarkan kritik pedas.

Dalam tayangan ILC TV One beberapa waktu lalu soal pemindahan ibu kota negara, Rocky Gerung menyebut proyek itu adalah ngibul.

Rocky mempertanyakan alasan Presiden Jokowi berniat memindahkan ibu kota ke luar Jakarta.

Menurut Rocky Gerung, rencana Presiden Jokowi tersebut hanya asal bunyi.

Rencana sebelumnya, terkait mobil Esemka, menurut Rocky Gerung, tidak terealisasi.

Mobil pikap Bima juga diluncurkan bersamaan denga peresmian pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi, di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019) siang.
Mobil pikap Bima juga diluncurkan bersamaan denga peresmian pabrik mobil Esemka milik PT Solo Manufaktur Kreasi, di Sambi-Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019) siang. (Kompas.com/Stanly Ravel )

"Sebab bab satu biografi Pak Jokowi nanti adalah soal Esemka yang adalah ngibul, itu bab satunya," kata Rocky Gerung.

"Sekarang Pak Jokowi akan tutup masa pengabdiannya pada 2024,"

"Tadi di berita, pada 2023 harus pindah ibu kota supaya bab terakhir dari biografi Jokowi, itu legacy-nya."

"Jadi bab satu ngibul, bab terakhir asbun," ungkap Rocky Gerung.SE

Lalu apa reaksi Rocky Gerung saat Presiden Jokowi akhirnya meluncurkan Mobil Esemka hari ini? Tidak luar biasa.

Alih-alih melayangkan pujian, dalam cuitannya terbarunya Rocky Gerung tetap pada kritiknya.

Dalam cuitan itu Rocky Gerung menautkan link berita yang menyebut Esemka bukan mobil nasional.

Disebutkan jika PT Esemka merakit mobil tersebut.

"Dirakit. Dirakit (di) Indonesia, Ndro," tulisnya dengan emoticon senyum.

"Fanatisme yang dirakit (di) kolam. Dungu," tulisnya.

"Merakit itu ada manualnya. Gak perlu otak. Gitu bong".

Esemka dan Mobil Listrik

Jauh sebelum peluncuran pabrik dan heboh soal kendaraan listrik, ternyata Esemka sudah pernah mencoba membuat mobil listrik.

Proses pengembangan dilakukan dengan menggandeng Pindad melalui mobil kabin gandanya, yakni Esemka Digdaya.

Informasi ini diutarakan langsung oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya.

Menurut Eddy, mobil listrik dilakukan sebagai proyek kerja sama yang saat ini sudah tak lagi diteruskan.

"Memang pernah kita bereksperimen soal kendaraan listirk. Waktu itu dengan Pindad kita coba kembangkan double cabin konvensional kita jadikan tenaga listrik, itu kita lakukan sudah lama sebelum ramai-ramai soal kendaran listrik saat ini," ucap Eddy kepada Kompas.com di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).

Eddy menjelaskan pengembangan dilakukan menggunakan Esemka Digdaya yang unitnya sudah diproduksi dalam bentuk purwarupa.

Bukan dengan mendatangkan dari luar atau impor unit dari negara lain.

Proses eksperimen bersama Pindad, saat itu adalah mengubah mesin diesel Esemka Digdaya ke tenaga listrik.

Menariknya, menurut Eddy sumber peyimpanan tenaga dilakukan tanpa menggunakan baterai lithium.

SUV Esemka Garuda 1
SUV Esemka Garuda 1 (Kompas Otomotif)

"Yang bisa diinfokan dari eksperiman waktu itu kita kembangan tidak gunakan baterai lithium, tapi baterai biasa yang ada di pasaran. Jadi memang benar kita pernah kembangkan, bahkan Pindad juga sudah memberikan pernyataan waktu itu," kata Eddy.

Ketika ditanya soal bagaimana perkembangannya saat ini, Eddy hanya mengatakan, proses waktu itu dilakukan hanya untuk kebutuhan uji coba saja.

Dia pun enggan untuk mengatakan hasil dari eksperimen yang dilakukan bersama Pindad.

Direktur Utama Pindad Abraham Mose, juga pernah mengakui menggarap mobil lisrik bersama Esemka.

Menurut Abraham, saat ini Pindad berperan untuk menyupai kelistrikan terutama pada bagian penggerak motor lisrik berjenis Brush Less DC Electric Motor (BLDC).

"Ya kita memang waktu itu minta untuk kerja sama dengan mereka. Mobil listrik pada dasarnya ada tiga, motornya, baterai, dan kontroler. Kita menyuplai untuk bagian motor listriknya," ucap Abraham beberapa waktu lalu.

Sejarah Mobil Esemka 

Mobil Esemka pertama kalinya diciptakan oleh Sukiyat, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, 7 Januari 2012.

Sukiyat saat itu ingin membantu para siswa Jurusan Otomotif Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, dengan memberikan bodi mobil Toyota Kijangnya.

Siswa lantas diajari cara membuat badan mobil secara manual, yakni membentuk pelat eser dengan teknik ketok (kenteng).

Ia yang mengarahkan siswanya membuat Sedan berubah menjadi mobil sport utility vehicle (SUV).

Sukiyat di tahun 2012 lantas dipertemukan dengan Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Joko Sutrisno.

Dari sini, bengkel milik Sukiyat menjadi mitra perusahaan untuk program perakitan mobil oleh siswa SMK.

Tercetuslah mobil prototipe yang belakangan dinamakan Kiat Esemka.

Esemka sendiri terinspirasi bentuk Toyota Land Cruiser Prado dan Ford Everest.

Jokowi dan Mobil Esemka

Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo memberikan dukungannya kepada mobil Esemka tersebut.

Saat itu Jokowi mendukung upaya siswa SMK di Solo agar menjadikan mobil Esemka lolos uji emisi dan tes layak jalan.

Jokowi saat melakukan perjalanan dinas menjadi Wali Kota Solo juga menggunakan mobil Esemka.

Namun Jokowi dan wakilnya, Hadi Rudyatmo menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinas hanya berlangsung dua hari.

Hal ini karena kelengkapan surat-suratnya saat itu belum ada.

Setelah Jokowi berpindah tugas ke Jakarta sebagai Gubernur, mobil Esemka pun pamornya sempat turun.

Namun mobil Esemka tetap diupayakan untuk diproduksi oleh PT Solo Manufuktur Kreasi (Esemka). (Tribun Timur/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Pernah Sebut Proyek Ngibul di ILC, ini Reaksi Rocky Gerung Saat Jokowi Luncurkan Mobil Esemka Bima

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved