Dituding Eksploitasi Anak, Audisi PB Djarum Pun Berhenti, Sikap KPAI Dipertanyakan

Yoppy menyampaikan bahwa mulai 2020, PB Djarum tidak akan menyelenggarakan lagi pencarian bakat atlet muda bertalenta di berbagai penjuru negeri

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews/Abdul Majid
Djarum Foundation memberikan penghargaan kepada pebulutangkis junior yang berhasil meraih medali di ajang World Junior Championship di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Senin (26/11/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 yang diselenggarakan oleh PB Djarum akan menjadi yang terakhir.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam konferensi pers di Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Yoppy menyampaikan bahwa mulai 2020, PB Djarum tidak akan menyelenggarakan lagi pencarian bakat atlet muda bertalenta di berbagai penjuru negeri.

Hal ini sebagai respons PB Djarum atas tudingan yang dilayangkan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), bahwa PB Djarum telah melakukan praktik-praktik eksploitasi anak yang dibalut program pencarian bakat di bidang olahraga.

“Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kita menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kita menurunkannya,” kata Yoppy menjelang rangkaian kedua audisi umum audisi tahun ini yang digelar di GOR Satria Purwokerto mulai Minggu (8/9/2019) hingga Selasa (10/9/2019) mendatang dilansir laman PB Djarum, Sabtu (7/9/2019).

“Kita sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kita sudah memutuskan seperti itu,” tambah Yoppy.

Lebih lanjut, Yoppy juga mengatakan bahwa PB Djarum memutuskan untuk menghentukan audisi umum demi meredakan polemik yang tengah berlangsung belakangan ini.

“Kemudian pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik,” jelas Yoppy.

Penghentian audisi umum ini merupakan buntut dari polemik berkepanjangan yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, sebelumnya PB Djarum dituding melakukan pelanggaran oleh KPAI dan dinilai ada unsur eksploitasi anak dalam audisi umum tersebut.

Menpora dukung PB Djarum

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat menyatakan audisi bulutangkis Djarum Foundation mengandung unsur eksploitasi anak.

KPAI menyebut, logo Djarum Foundation yang ada di baju anak-anak peserta audisi menjadi sarana promosi rokok Djarum secara gratis.

Mendengar pernyataan tersebut PB Djarum membantah, dan mengatakan bahwa yang digunakan bukan lah logo promosi rokok melainkan logo Djarum Foundation yang telah digunakan sejak audisi pencarian bibit pebulutangkis Indonesia sejak 2006 silam.

Perbedaan kedua persepsi yang panas beberapa bulan terakhir ini akhirnya membuat Djarum ambil keputusan.

Djarum membuat pernyataan yang intinya ingin menghentikan kegiatan audisi pebulutangkis muda yang telah dilakukan secara konsisten sejak 13 tahun silam.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved