Tabarakan Beruntun di Tol Cipularang
RS Polri Kramat Jati Terima Laporan 2 Keluarga Diduga Korban Kecelakaan Tol Cipularang
Dua keluarga yang kehilangan dan khawatir anggota keluarganya jadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang menyambangi RS Polri Kramat Jati.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Edy menuturkan perlu pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan body part bukan bagian tubuh dari empat jasad yang hingga kini belum teridentifikasi.
"Belum ada kesimpulan (korban bertambah atau tidak)," ujarnya.
Sebelumnya, pada Selasa (4/9/2019) RS Polri menerima empat jenazah korban kecelakaan Tol Cipularang KM 91 berjenis kelamin perempuan berusia dewasa.
Saat kedua body part tiba di RS Polri, Tim DVI belum dapat memastikan body part tersebut memang bagian tubuh manusia atau bukan karena buruknya kondisi.
"Body part yang datang dua kantong potongan kecil-kecil, kami juga sulit menentukan potongan tubuh mana saja. Karena sudah hampir seperti arang, DNA-nya juga enggak keluar," tutur Edy, Jumat (6/9/2019).
Tim DVI sudah melakukan pemeriksaan gigi untuk mengidentifikasi korban, namun gagal kondisi gigi keempatnya tak utuh dan data antemortem belum lengkap.
Identifikasi menggunakan pemeriksaan sidik jari tak bisa dilakukan karena keempat jasad sudah jadi arang atau kondisinya hanya 40 persen.
Sementara pemeriksaan DNA yang termasuk tiga parameter identifikasi DVI yakni sidik jari, gigi, dan DNA ditarget rampung awal pekan depan.
Pemeriksaan 2 Body Part yang Diduga Korban Kecelakaan Tol Cipularang Ditarget Rampung Besok

Hasil pemeriksaan Tim Disaster Victims Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati dua body part atau bagian yang diduga korban kecelakaan Tol Cipularang KM 91 ditarget rampung besok.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan pemeriksaan yang dimaksud yakni memastikan dua bagian tubuh kiriman Polda Jawa Barat itu merupakan bagian jasad.
"Pemeriksaan sebentar, besok sudah kelihatan. Informasi kerja sama dengan Polda Jawa Barat ada empat mobil yang terbakar habis. Kami duga korban-korban ini berasal dari mobil tersebut," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jumat (6/9/2019).
Pemeriksaan dilakukan karena body part yang dikirim dari Polda Jawa Barat ke RS Polri dalam kondisi hangus terbakar atau tak bisa diperkirakan bagian tubuh mana.
Edy menuturkan ada kemungkinan kiriman dua kantong yang tiba sekira pukul 15.30 WIB kemarin sore bukan merupakan bagian tubuh korban.
"Pertama kita memastikan itu manusia atau bukan, setelah itu manusia nanti ditentukan DNA-nya. Karena dia enggak bisa ditentukan bagian tubuh mana," ujarnya.