Alat Ukur Udara Akan Dipasang di Lokasi Pembakaran Arang dan Alumunium di Cilincing

Pemkot Jakut akan memasang alat ukur udara di sekitar lokasi pembakaran arang batok dan peleburan alumunium, di wilayah RW 09 Kelurahan Cilincing.

TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Lapak pembakaran arang dan peleburan timah di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (12/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Pemerintah Kota Jakarta Utara akan memasang alat ukur udara di sekitar lokasi pembakaran arang batok dan peleburan alumunium, di wilayah RW 09 Kelurahan Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara.

Hasil pengukuran udara nantinya akan dijadikan sebagai dasar kebijakan terhadap lapak-lapak tersebut.

"Tadi saya sudah perintahkan kepada Sudin Lingkungan Hidup untuk segera melaksanakan pemasangan alat pemantau sehingga ukurannya jelas. Dan ini akan menjadi sebuah dasar kebijakan," kata Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko saat meninjau lokasi, Jumat (13/9/2019).

Menurut Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Slamet Riyadi, alat pengukur udara akan segera dipasang di empat titik.

Keempat titik tersebut meliputi SDN Cilincing 07 Pagi, area sawah SDN Cilincing 07 Pagi, area Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, dan akses jalan menuju TPU Semper.

Alat ukur udara tersebut akan dipinjam dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

"Alat pengukurannya dari Dinas LH. Dengan mengukur parameter Nitrogen Dioksida (NO2)," kata Slamet.

Debut Lawan Bali United, Bruno Matos dan Hedipo Gustavo Dipuji Pelatih Bhayangkara FC

HUT Ke-11, LPSK Hadirkan Pohon Harapan untuk Masyarakat

Menurutnya, alat pengukur udara nantinya akan mengukur baku mutu kualitas udara di sekitat lokasi.

"Dari sana akan diketahui sejauh mana baku mutu kualitas udara di lokasi ini," katanya.

Sebelumnya, warga yang sehari-hari beraktivitas di dekat belasan lapak tersebut mengaku mengalami sesak nafas dan gangguan lainnya akibat menghirup asap dan debu dari pembakaran.

Bahkan, seorang guru SDN Cilincing 07 terjangkit penyakit pneumonia yang disinyalir akibat bertahun-tahun menghirup asap dari aktivitas lapak tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved