Anak Elvy Sukaesih Mengamuk: Ditolak Berutang Rokok, Tenteng Samurai, Gangguan Jiwa
"Tadi malam infonya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, kan itu pernah gangguan jiwa," tambah Hery.
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI- Putra pedangdut Elvy Sukaesih berinisial HR merusak warung kelontong di Jalan Usaha, Keluarahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, karena tidak diberi tiga bungkus rokok oleh pemilik warung, Kamis (12/9/2019) malam.
Susilawati (52), pemilik warung tersebut mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis pukul 19.30 WIB.
Saat itu, HR menyuruh asisten rumah tangganya bernama Maulana untuk meminta tiga bungkus rokok di warung tersebut.
"Pembantunya disuruh ambil rokok di sini, mintanya tiga bungkus, saya cuma adanya satu. Lapor lagi dia (Maulana) sama dia (HR). Terus keluar (HR) bawa pedang panjang ngamuk-ngamuk di sini," kata Susilawati di lokasi, Jumat (13/9/2019).
Dia menambahkan, saat mengamuk, HR menyerang suaminya bernama Junaedi dengan pedang.
Junaedi berhasil menghindar dan melarikan diri.
"Ada suami saya di sini hampir kena, untung menghindar. Ada yang beli juga semua pada kabur. Dia (HR) ngamuk-ngamuk aja di sini semua dihancurin, meja dipecahin, gerobak juga, pagar rumah orang juga digoyang-goyang," ujar Susilawati.
Usai mengamuk, HR kembali ke rumahnya yang tak jauh dari warung tersebut.
Pukul 21.30 WIB, polisi mendatangi TKP dan mengamankan HR.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan, polisi melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi.
Kemudian, polisi membawa HR ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit.
"Pelaku berhasil diamankan didalam kamar rumahnya, dan selanjutnya oleh Anggota Jatanras Polda Metro Jaya dibawa ke RS Jiwa Duren Sawit Jakarta Timur," ujar Hery saat dikonfirmasi wartawan, Jumat.
Diduga gangguan jiwa

Anak pedangdut Elvy Sukaesih berinisial HR sempat diamankan polisi lantaran diduga terlibat pengerusakan warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019) malam.
"Infonya ada orang mengamuk, terus anggota ke sana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, ketika dikonfirmasi, Jumat (14/9/2019).
Namun, HR tidak diproses oleh polisi karena pihak keluarga menunjukkan surat keterangan gangguan jiwa.
"Enggak jadi diamankan. Keluarganya menunjukan surat keterangan gangguan jiwa, sekarang dirawat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD), Duren Sawit, Jakarta Timur," ungkap Argo.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo memastikan HR adalah anak Elvy Sukaesih.
"Iya A1 (pasti anaknya Elvy Sukaesih)," katanya.
"Tadi malam infonya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, kan itu pernah gangguan jiwa," tambah Hery.
HR dilaporkan karena terlibat pertikaian dengan pemilik warung kelontong. Namun, Hery enggan menjelaskan detail kronologi kejadian.
"Kronologi pastinya silahkan ke Polsek Kramat Jat," ujar Hery.
Mengamuk karena ditolak utang rokok
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo membenarkan pelaku penyerangan pemilik warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang Haidar (53) merupakan anak Elvy Sukaesih.
Kepastian Haidar merupakan anak ratu dangdut didapat setelah anggota Polsek Kramat Jati meminta keterangan keluarga Elvy tak lama kejadian Haidar mengamuk pukul 19.30 WIB.
"Anak kandung Elvy Sukaesih. Enggak lama habis kejadian, anggota Polsek langsung datang ke lokasi dan meminta keterangan terkait kronologis kejadian," kata Hery di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).
Haidar yang disebut anak tertua Elvy mengamuk usai permintaan berutang rokok yang disampaikan pembantu pelaku ke pemilik warung, Junaidi (48) ditolak.
Penolakan tersebut membuat Haidar kalap lalu menyerang Junaidi, merusak warung, pagar rumah warga, pot bunga, dan barang lainnya.
"Korban dan pelaku masih bertetangga. Adapun Pelaku melakukan perbuatannya dengan cara mengamuk dan merusak warung dan pintu pagar rumah," ujarnya.
Beberapa saat usai Haidar mengamuk, Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky dan anggota Jatanras Ditkrimsus Polda Metro Jaya tiba di lokasi.
Meski Junaidi awalnya hendak melaporkan kasusnya ke Polres Metro Jakarta Timur, Hery menuturkan hingga kini belum ada laporan.
"Belum ada laporan, tapi anggota Polsek Kramat Jati sudah cek lokasi dan meminta keterangan. Pelaku diamankan anggota Jatanras Polda Metro Jaya," tuturnya.
Pemilik warung mau ditebas
Haidar, anak pedangdut Elvy Sukaesih yang nyaris menebas kepala pemilik warung kelontong di Jalan Usaha, Kelurahan Cawang bernama Junaidi (48) rupanya memiliki riwayat penyakit jiwa.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan keterangan Haidar memiliki riwayat penyakit jiwa didapat dari pemeriksaan anggota keluarga Elvy.
"Keterangan dari istri pelaku (Haidar) bahwa pelaku memiliki riwayat sakit jiwa dan pernah dirawat di RS Jiwa Duren Sawit tahun 2017," kata Hery di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019).
Pernyataan Hery dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Kramat Jati Iptu Dicky yang ikut mendampingi anggota Jatanras Ditkrimsus Polda Metro Jaya saat Haidar diamankan.
Riwayat gangguan jiwa yang diidap anak ratu dangdut itu membuat Haidar dibawa ke RS Jiwa Duren Sawit, Jakarta Timur menggunakan mobil Jatanras berpelat 939 VII.
"Pihak keluarga menunjukkan surat keterangan bahwa pelaku pernah dirawat di RS Jiwa Duren Sawit. Makannya semalam dibawa ke sana lagi untuk diperiksa dokter," ujar Dicky.
Sejak semalam, Dicky menyebut pihaknya menunggu laporan Junaidi dan warga lain di Jalan Usaha yang rumahnya dirusak Haidar.
Namun hingga kini SPKT Polsek Kramat Jati belum menerima laporan terkait perbuatan Haidar yang mengamuk sembari menenteng pedang samurai.
• Sinopsis Drama India Silsia Besok, Sabtu 14 September 2019: Nandini Merasa Sedih Ingat Janjinya
• Murid SDN Cijolang Sekolahnya Dikepung Proyek Tol Cisumdawu Terancam Debu, Penyakit & Ganggu Belajar
• Timnas Indonesia 2 Kali Kalah Beruntun, Ranking Garuda di FIFA Melorot
"Belum ada laporan dari Junaidi dan warga, memang yang dirusak itu enggak cuman warung rokok Pak Junaidi saja. Tapi semalam anggota sudah cek lokasi dan minta keterangan warga," tuturnya.
Petaka yang menimpa Junaidi berawal saat dia menolak permintaan berhutang empat bungkus Rokok yang diminta Haidar lewat pembantunya, Kamis (12/9/2019) sekira pukul 19.30 WIB.
Haidar kalap begitu mendengar laporan pembantunya bahwa Junaidi menolak dihutangi lalu mengambil samurai dengan panjang sekitar satu meter.
"Saya lagi duduk langsung disambit, ditebas begitu. Saya ngeles, terus kena meja senjata itu jatuh saya lempar ke atas (genteng). Pas dia pergi samurai yang saya buang diambil pembantunya," kata Junaidi, Kamis (12/9/2019). (Kompas/TribunJakarta)