Didesak Datangkan Luis Milla ke Timnas Indonesia, Exco PSSI: Uangnya Tidak Ada
Pecinta sepak bola di Indonesia menilai Luis Milla merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan pelatih Simon McMenemy
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Nama pelatih asal Spanyol, Luis Milla Aspas ramai diperbincangkan setelah Timnas Indonesia mendapatkan hasil buruk di dua pertandingan fase Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia harus takluk dari Malaysia 2-3 dan dipermalukan Timnas Thailand dengan skor 0-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat.
Pecinta sepak bola di Indonesia menilai Luis Milla merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan pelatih Simon McMenemy di Timnas Indonesia.
Pelatih yang pernah mengarsiteki Timnas Indonesia di tahun 2017-2018 itu memiliki kesan bagus saat berada di Tanah Air.
Menanggapi tuntutan tersebut, anggota Exco PSSI, Gusti Randa menilai pihaknya tidak sanggup mendatangkan Luis Milla ke Indonesia.
Gusti Randa mengakui PSSI tidak mampu memberikan banyak uang kepada pelatih berusia 53 tahun tersebut.
• Timnas Indonesia 2 Kali Kalah Beruntun, Ranking Garuda di FIFA Melorot
"Uangnya tidak ada. Jangan, nanti kami disebut PHP (pemberi harapan palsu). Ini sudah masuk tahapan-tahapan krusial. Saya kira, harus berbicara apa adanya," ucap Gusti Randa di Garuda Store, Jakarta Pusat.
Pria yang juga berprofesi sebagai pengacara itu menyadari masyarakat Indonesia memiliki harapan besar kepada Luis Milla.
"Jadi, kalau misalnya ada yang mengatakan, kembalikan Luis Milla, itu saya kira 100 persen masyarakat Indonesia inginnya begitu," paparnya.
Lebih lanjut, Gusti berharap ada pihak yang berani memberikam dana besar guna mendatangkan Luis Milla kembali ke Indonesia.
"Tapi, pertanyaannya, yang mau bayar siapa? Nah, bukan berarti tidak mungkin juga. Di Indonesia, apa sih yang tak mungkin. Tiba-tiba bisa. Nanti tergantung keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI juga," tutur Gusti Randa.