Irjen Firli Jadi Ketua, Saut Situmorang Sontak Mundur: Bedakan Cemen dengan Penegakan Nilai KPK
Irjen Firli Bahuri resmi jadi ketua, Saut Situmorang sontak mundur dan mengirimkan surat elektroniknya kepada KPK.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang sontak mundur setelah DPR memilih Irjen Firli Bahuri menjadi ketua lembaga tersebut.
DPR telah menetapkan Irjen Firli Bahuri sebagai ketua KPK periode 2019 - 2023.
Kendati demikian, penetapan Irjen Firli Bahuri ini menuai pro dan kontra.
TONTON JUGA:
Sejak tahapan seleksi capim KPK, nama Irjen Firli memang jadi sorotan masyarakat dan dinilai cukup kontroversial.
Kapolda Sumatera Selatan disebut memiliki kekayaan lebih dari Rp 18 miliar.
Selain itu, sebanyak 500 pegawai KPK telah menandatangani penolakan capim KPK Irjen Firli untuk menjadi pimpinan KPK peridoe 2019-2023.
Tak hanya itu, Irjen Firli disebut-sebut diduga melakukan pelanggaran etik saat masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
• Temani BJ Habibie Sejak Kecil, Farrah Habibie Kenang Kebiasaan Sang Eyang: Matamu Selalu Berbinar
Lantas terpilihnya Irjen Firli Bahuri menjadi ketua KPK membuat Saut Situmorang mundur sebagai pimpinan KPK 2015 - 2019.
Pengunduran diri Saut Situmorang itu disampaikannya melalui email ke jajaran pegawai KPK.
Penasihat KPK Tsani Annafari mengkonfirmasi kebenaran surat elektronik tersebut.

"Ada email itu, tetapi tanya beliau saja," ucap Tsani Annafari dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com pada Jumat (13/9/2019).
Dalam surat elektronik tersebut, Saut Situmorang menuturkan pengunduran dirinya sebagai pimpinan KPK berlaku terhitung sejak Senin (16/9/2019).
Saut Situmorang menghaturkan permintaan maafnya dan berterima kasih kepada sesama rekannya yakni Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata dan Laode M Syarief.
• Jadi Keluarga Presiden ke-3 RI, Begini Kisah Cucu BJ Habibie Banting Tulang Demi Biayai Kuliah
Tak hanya itu, Saut Situmorang juga menegaskan bahwa seluruh pihak harus membedakan antara sikap cemen dengan penegakan sembilan nilai yang dimiliki KPK.
"Setelah hampir 4 tahun kurang beberapa bulan kita bersama-sama, saya tahu beberapa diantara teman-teman pasti pernah sebel bingit sama saya karena style saya.Saya mohon maaf karena dlm banyak hal memang kita harus bisa membedakan antara cemen dengan penegakan 9 nilai KPK yg kita miliki (Jujur, Peduli, Mandiri, Disiplin, Tanggung jawab, Kerja Keras, Sederhana, Berani dan Adil) yang kita tanamkan dan ajarkan selama ini," ucap Saut Situmorang.
Saut Situmorang lebih lanjut berharap agar seluruh jajaran KPK bisa memegang nilai-nilai institusi tersebut dengan baik.
Bahkan, Saut Situmorang bepersan kepada sejumlah pegawai KPK yakni untuk menitipkan ID Card, dokumen asuransi hingga menghapus alamat surat elektroniknya.
• Mengenal Sekilas Sosok Tifani Habibie & Farrah Habibie, Sang Cucu Presiden ke-3 RI
"Buat mas Yudi (ketua WP tetaplah Konsisten bro antum masih komandan). Kunci Sepeda yg saya sumbangkan untuk Doa dan Momentos/Harapan kita agar siapa pelaku kejahatan atas Novel bisa ditemukan, saya titipkan di Mbak Arien (with thanks)," tulis Saut. Ia juga berterima kasih kepada pihak protokoler KPK yang telah menata jadwal kegiatannya selaku Pimpinan KPK selama ini. "Terima kasih. Kapan kapan kita pasti ketemu lagi. Trims juga untuk semua staf ACLC, mbak Dinov Lae Sinaga, Tim PJKAKI, Dikyanmas Mas Giri dll yg tdk bisa saya sebut satu persatu. Pasti teman teman jadi bagian yag paling manis dlm sejarah hidup saya.Termausuk tim Biro Hukum," kata Saut Situmorang.
FOLLOW JUGA:
Saut Situmorang juga meminta seluruh koordinator wilayah KPK untuk terus bersemangat bekerja menjaga Indonesia dari kejahatan korupsi.
"Kita hadir untuk menjaga orang orang baik agar tetap baik, semangatlah meningkatkan intervensi kita pada www.korsupgah. kpk.go.id dan Lakukan terus Inovasi termasuk tim Korsupdak dgn komandan mas Setyo (bantu terus Koodinasi supervise kasus kasus mangkrak didaerah krn rakyat lokal membutuhkan itu selesai)," papar Saut Situmorang.
• 6 Formasi Dibuka untuk Usia 40 Tahun di CPNS 2019, Simak Daftar Instansi Paling Diminati di 2018
"Secara khusus pula saya sampaikan semua Teman teman yang setiap Jumaat melakukan Oikumene di ruang Konprensi Pres tetaplah memegang 9 NIlai dan RI-KPK kita sampai kapanpun, ingat ingat pesan beberapa Pendeta yang pernah kita undang ke KPK sebagai Pegangan. Terima kasih buat semua, maaf kalau saya belum bisa ikut aktif Melayani, hanya sebagai Jemaat saja. Tuhan Yesus Memberkati kita semua sampai kapanpun," tegas Saut Situmorang.
Hingga berita ini diturunkan, Saut belum bisa dihubungi via telepon, panggilan telepon terus dialihkan. Ia juga belum membalas konfirmasi Kompas.com lewat aplikasi obrolan. (TribunJakarta/Kompas)