Murid SDN Cijolang Sekolahnya Dikepung Proyek Tol Cisumdawu Terancam Debu, Penyakit & Ganggu Belajar

Para murid SDN Cijolang bermain sambil menutup hidung dan mulut menggunakan tangan-tangan kecil mereka, menghindari debu dan tanah terhirup.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
Tribunjabar/Seli Andina Miranti
SDN Cijolang dikepung proyek Tol Cisumdawu 

Bahkan, Tika Tresnawati mengatakan, saat masih pengerukan beberapa waktu lalu, jumlah debu jauh lebih banyak.

Lantai pun, lanjutnya, tak pernah bisa bersih. Meski baru saja disapu dan dilap oleh para murid yang piket, lantai tersebut akan kembali kotor akibat debu dan tanah dari lokasi proyek Tol Cisumdawu.

"Bukan cuma itu, kesehatan kami pun kan terganggu. Saya sering sekali sakit tenggorokan, serak, terus anak-anak juga sering sakit mata, sakit pernafasan," ujar Tika Tresnawati.

Tika Tresnawati berharap, SDN Cijolang dapat segera direlokasi dari lokasi saat ini agar para murid dan guru dapat terbebas dari debu dan kebisingan.

Murid sulit konsentrasi

Suasana SDN Cijolang Sumedang
Suasana SDN Cijolang Sumedang (Tribunjabar/Seli Andina Miranti)

SDN Cijolang yang terletak di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, berada di antara proyek Tol Cisumdawu.

Dilansir dari TribunJabar, pembangunan Tol Cisumdawu yang menggunakan alat-alat berat pun menyebabkan polusi suara yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar.

Hal tersebut dibenarkan Kepala Sekolah SDN Cijolang, Tika Tresnawati, ketika ditemui Tribun Jabar di SDN Cijolang, Kamis (12/9/2019).

"Pas mau menjelaskan pelajaran, terus ada suara keras 'dengdongdeng', ya gurunya juga jadi diam dahulu, dipaksakan diteruskan juga suaranya kalah," ujar Tina Tresnawati.

Karena penjelasan pelajarannya tersendat-sendat, para murid pun sulit untuk fokus dan menangkap pelajaran.

Hal serupa dikeluhkan oleh para murid. Salah satunya adalah Liska (9). Murid kelas 4 ini mengaku kesal dengan suara bising yang mengganggu.

"Suka kagandengan (ribut), pelajaran terganggu, " ujar Liska.

Liska mengaku kadang tidak mengerti dengan apa yang dijelaskan gurunya, terutama matematika, karena penjelasan dari sang guru tidak terdengar, tertutup suara mesin.

"Pengennya mah jangan berisik, jangan ribut, biar bisa belajar," ujar Liska.

Orangtua khawatir

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved