Kisah Sedih Ibu Hamil 9 Bulan Sesak Nafas & Tenggorokan Kering di Pekanbaru, Begini Nasib Janinnya

Jadi korban kabut asap di Pekanbaru, begini kisah sedih ibu hamil 9 bulan sesak nafas dan tenggorokan kering.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
YouTube/Talkshow Tv One/Kompas.com
Ibu hamil 9 bulan jadi korban kabut asap di Pekanbaru 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah sedih ibu hamil 9 bulan sesak nafas dan tenggorokan kering terus menerus akibat kabut asap di Kota Pekanbaru, Riau. Ayu Tika Lestari bahkan menuturkan nasib janinnya saat ini. 

Dilansir dari Kompas.com, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (14/9/2019).

Warga yang terpapar asap makin banyak mengungsi ke posko kesehatan yang dibuka DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Riau.

Satu diantara warga yang mengungsi di posko tersebut merupakan Ayu Tika Lestari, ibu hamil 9 bulan. 

Pernikahan Insana Abdul Adjid Pakai Adat Gorontalo, Tekuak Momen Kebersamaan BJ Habibie & Soeharto

Ibu hamil 9 bulan, Ayu Tika Lestari menceritan dukanya menjadi warga yang terkena korban kabut asap di Kota Pekanbaru, Riau.

Akibat kabut asap yang kian menebal, Ayu Tika Lestari merasakan sesak nafas.

TONTON JUGA:

Hal tersebut membuat ibu hamil 9 bulan tersebut harus dilarikan ke posko pengungsian untuk mendapatkan pengobatan.

Ayu Tika Lestari menjadi satu diantara korban kabut asap di Pekanbaru itu tengah menunggu detik-detik kelahiran anaknya yang telah bulannya.

Di tengah penantian kelahiran anak, Ayu Tika Lestari justru menjadi korban kabut asap di Pekanbaru.

"Saya sama merasakan sesak nafas seperti yang lain. Tetapi karena lagi hamil jadi lebih sensitif. Yang kita hirup bukan oksigen lagi tetapi racun," aku Ayu Tika Lestari.

Emak-emak Berantem, Adu Mulut & Pukul-pukulan, Rebutan Rendang di Pernikahan

Lebih lanjut, Ayu Tika Lestari menuturkan tak ada oksigen yang dihirup di kawasan tempat yang tinggal lantaran penuh dengan kabut asap.

"Didalam rumah sampai masuk ke kamar, bahkan bak rumah kebakaran namun tak ada api. Rasanya sudah sesak dan tenggorokan kering," papar Ayu Tika Lestari dilansir dari program acara Fakta Tv One pada Selasa (17/9/2019). 

Ayu Tika Lestari menyatakan, meski telah minum air putih terus menerus namun ia tetap merasakan tenggorokan kering.

Ayu Tika Lestari
Ayu Tika Lestari (YouTube/Talkshow Tv One)

Kendati demikian, kondisi Ayu Tika Lestari dan janinnya saat ini masih dalam keadaan sehat.

Adanya bencana kabut asap di Pekanbaru, Ayu Tika Lestari berharap agar pemerintah menanggulangi dampaknya. 

Ayu Tika Lestari meminta agar pemerintah memikirkan penanggulangan jangka panjang dari bencana tersebut. 

Bayi Dicekoki Kopi 15 Liter per Hari, Hati-hati Begini Sederet Bahayanya Bagi Kesehatan Buah Hati

"Kalau posko dan pemberian oksigen itu kan penanggulangan hanya sementara. Kita butuh aksi nyata dari pihak pemerintah. Aturan yang dibuat seharusnya dilaksanakan dan pelakunya dipenjara," papar Ayu Tika Lestari.

Jokowi Minta Kinerja Pemda Diaktifkan Lebih Baik Lagi

Kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di berbagai wilayah di Indonesia mendapat perhatian dari Pemerintah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (16/9/2019) malam tiba di Riau dan langsung menggelar pertemuan dengan menteri serta stakeholder terkait di sebuah Hotel untuk membahas persoalan Kabut asap dan Karhutla.

Laporan TribunPekanbaru, turut hadir menemani Jokowi beberapa menteri di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Mendiknas Muhajir Efendi, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimunjono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.

Kapolri, Panglima TNI, Kepala BNPB, BMKG hingga pejabat daerah setempat juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Jokowi menyoroti kinerja stakeholder setempat yang dianggap lamban dan tak melakukan pencegahan karhutla.

Jokowi menyoroti kinerja sistem di pemerintahan daerah mulai dari Kepolisian, TNI hingga stakeholder lainnya belum optimal.

"Kita tahu gubenur punya perangkat sampai ke bawah, mulai bupati, walikota sampai camat dan kepala desa. Kemudian Pangdam juga begitu, punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa,"

"Kapolda juga punya perangkat, mulai dari Kapolres, kapolsek sampai babinkantibmas, semuanya ada, belum lagi yang di BNPB, kehutanan, kita punya semua, tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," ucap Jokowi.

Menurutnya, jika kinerja sistem di daerah dapat diaktifkan secara baik maka karhutla tidak akan terjadi dan dapat dicegah.

"Kalau perangkat itu diaktifkan, saya yakin, kalau ada satu titik api langsung ketahuan sebelum sampai ratusan titik, dan itu sudah saya ingatkan berkali-kali mengenai ini, karena yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut, dan hutan gambut, kalau sudah terbakar, sulit dipadamkan," sebutnya.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan pentingnya kehadiran pemerintah daerah setempat yang dianggap sangat penting dalam penanganan kasus ini.

"Kalau tidak ada dukungan dari pemerintah daerah, ini sulit, karena ini adalah pekerjaan besar, pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya kan seperti itu, kalau sudah ada titik api itu sulit dipadamkan," ujarnya.

Sementara itu, mengutip dari Kompas.com, Kepala BNPB Doni Monardo mengungkapkan pejabat daerah kurang peduli dengan wilayahnya yang terdampak karhutla.

"Ada keluhan dari unsur TNI-Polri karena ada kurang kepedulian dari pejabat daerah," kata Doni Monardo, gedung Graha BNPB Jakarta, Sabtu (14/9/2019).

"Saya tidak menyinggung siapa, tidak mungkin, tapi rata-rata pejabat atau pemimpin setingkat kabupaten-kota," ucap Doni.

Presiden Jokowi senidiri rencananya akan meninjau lokasi Karhutla pada Selasa (17/9/2019) di dua lokasi di Riau.

Orang nomor satu RI tersebut dijadwalkan akan terbang menggunakan helikopter dari Lanut Roesmin Nurjadin ke Pelalawan untuk meninjau Karhutla di Riau.

Dua titik Kahutla di Riau yang akan ditinjau Presiden RI Jokowi adalah Karhutla di Desa Merbau Kabupaten Pelalawan, dan di Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar.

Setelah itu, Presiden RI Jokowi akan kembali ke Lanud Roesmin Nurjadin dan kembali mengadakan pertemuan.

Selanjutnya, Presiden RI Jokowi dijadwalkan keliling kota Pekanbaru dan kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara SSK II Pekanbaru.

Presiden Joko Widodo mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) malam. Dalam agendanya, pada Selasa (17/9) Presiden Jokowi berencana mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ada di Provinsi Riau. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Presiden Joko Widodo mendarat di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (16/9/2019) malam. Dalam agendanya, pada Selasa (17/9) Presiden Jokowi berencana mengunjungi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang ada di Provinsi Riau. Tribun Pekanbaru/Theo Rizky (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved