Kebakaran Hebat Limbah Sampah Terjadi Dekat Bandara Soekarno-Hatta
Kebakaran hebat yang kedua kalinya dekat Bandara Soekarno-Hatta diklaim tidak mengganggu aktivitas penerbangan pesawat terbang.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kebakaran hebat yang kedua kalinya dekat Bandara Soekarno-Hatta diklaim tidak mengganggu aktivitas penerbangan pesawat terbang.
Kebakaran hebat dekat bandar udara internasional tersebut kali pertama terjadi pekan lalu di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.
Sekarang, kebakaran pengelolaan limbah sampah jaraknya semakin mendekati Bandara Soekarno-Hatta yakni berada di ujung Jalan Perimeter Selatan.
Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang memastikan kalau penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta tidak terganggu.
• Pedagang Asongan Raup Rp 4 Juta: Maunya Sih Ada Demo Setiap Hari
Sebab, kepulan asap hitam membumbung tinggi di dekat bandar udara tersibuk di Indonesia tersebut.
"Untuk saat ini tidak terkendala ya aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Semua masih normal," jelas Febri saat dikonfirmasi, Selasa (24/9/2019).
Ia memastikan aktivitas landing dan take-off pesawat terbang semua masih sesuai jadwal.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah ada pengalihan jalur pendaratan pesawat terbang dari runway dua ke runway 1.
Lantaran, lokasi kejadian kebakaran hebat sangat berdekatan dengan runway atau landasan pacu Bandara Soekarno-Hatta.
"Kalau masalah itu lebih tepatnya ke Air Traffic Controller ya. Karena mereka yang berhak mengetahui dan mengendalikan jalan pesawat. Tapi kalau dari laporan ground handling semua masih normal," jelas Febri.
• Bubarkan Massa, Tembakan Gas Air Mata Sampai ke Perkantoran Seberang Gedung DPR
Kebakaran hebat kedua ini terjadi di Kampung Baru Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang yang melahap habis tujuh lapak pengelolaan limbah sampah.
Dari informasi yang didapatkan, kebakaran diduga berawal dari ledakan mesin pres limbah plastik sekira pukul pukul 14.00 WIB.
Salah satu warga setempat, Suryadis, usai ledakan pada sebuah pengelolaan limbah tersebut, kobaran api secara cepat menyambar tujuh lapak-lapak pengelolaan limbah di sebelahnya.
Enam rumah permanen pun jadi sasaran keganasan si jago merah.